Husnah Maryati
Universitas Ibn Khaldun

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEKARWANGI KOTA BOGOR TAHUN 2019 Enih Maryanih; Husnah Maryati; Indira Chotimah
PROMOTOR Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v4i1.5571

Abstract

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Mekarwangi Kota Bogor. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan populasi berjumlah 796 bayi dari data di wilayah kerja Puskesmas Mekarwangi Kota Bogor pada bulan oktober 2019. Teknik sampling yang di gunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 89 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner, dan teknik analisa data menggunakan cross sectional. Dari hasil penelitian terhadap 89 responden didapatkan faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif yaitu adanya faktor usia 59 responden (66,3%), faktor pendidikan 59 responden (66,3%), faktor pekerjaan 71 responden (79,8%),   faktor   penghasilan   48   responden   (53,9%),   faktor   pengetahuan 58 responden (65,2%), faktor sikap 58 responden (65,2%), faktor perilaku 61 responden (68,5%), dan faktor riwayat pemberian ASI 85 responden (95,5%). Hasil penelitian merekomendasi untuk penelitian selanjutnya diharapkan menindak lanjuti faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif.
GAMBARAN SISTEM PELAYANAN FARMASI RUMAH SAKIT DI RUMAH SAKIT “X” KOTA BOGOR TAHUN 2019 Damayanti Meina; Husnah Maryati
PROMOTOR Vol 3, No 6 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i6.5561

Abstract

Standar pelayanan kefarmasian adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai mempengaruhi terhadap pelayanan farmasi yang nantinya akan mempengaruhi terhadap kepuasan pelayanan farmasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran sistem pelayanan farmasi rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus melalui pengumpulan data primer yang dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi melalui telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan persediaan obat Rumah Sakit “X” Kota Bogor belum efektif. Hal ini terlihat dari beberapa komponen input (SDM yang kurang, sarana untuk penyimpanan obat kurang memadai), proses (perencanaan yang kurang tepat dan penyimpanan yang kurang memadai) dan output (belum bisa memenuhi capaian angka kepuasan pelanggan). Diharapkan Instalasi Farmasi Rumah Sakit “X” Kota Bogor lebih memperhatikan sistem penambahan sumber daya manusia untuk memaksimalkan pelayanan kefarmasian, penambahan alat yang digunakan dalam pelayanan kefarmasian, penambahan alat untuk pendistribusian obat ditambah agar tidak terjadi keterlambatan dalam pelayanan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PEGAWAI LOKET PENDAFTARAN DI RUMAH SAKIT “X” BOGOR TAHUN 2018 Kartini Khoirunnisah; Indira Chotimah; Husnah Maryati
PROMOTOR Vol 3, No 6 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i6.5564

Abstract

Kinerja dan kepuasan pegawai saling behubungan dalam menghasilkan  pelayanan kesehatan sehingga berdampak pada kepuasan pasien. Tujuan  penelitian ini  umtuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang behubungan dari faktor individu (umur, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja), faktor motivasi (hubungan  antar  pribadi, sistem penghargaan, pengembangan karir) dan faktor organisasi (fasilitas dan sarana kerja dan supervisi) di Loket Pendaftaran Rumah Sakit “X” Bogor. Metode penelitian ini adalah penelitian   kuantitatif   dengan  desain  cross sectional yang  menggunakan  kuesioner  sebagai instrumen penelitian. Sampel penelitian ini berjumlah 31  responden  pegawai  loket pendaftaran dengan tehnik pengambilan sampel secara total sampling. Hasil penelit ian diperoleh bahwa sebagian  besar kinerja  pegawai  loket  pendaftaran  tergolong  baik  dengan  18 orang (58,1%) dan 13 orang (41,9%) kinerja kurang baik. Hasil analisis hubungan menujukkan bahwa variabel sistem penghargaan (p value 0,020 : OR 0,083) dan variabel fasilitas dan sarana kerja (p value 0,048 : OR 0,222), memiliki hubungan yang signifika n terhadap kinerja pegawai loket pendaftaran  di  Rumah  Sakit  “X”Bogor.  Diharapkan  dari  pihak Rumah  Sakit  “X”  Bogor  melakukan  evaluasi  terhadap  kinerja  dan  motivasi  kerja, serta menindaklanjuti  pengembangan  karir  pada pegawai  loket pendaftaran.
GAMBARAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RSUD CIBINONG KABUPATEN BOGOR TAHUN 2018 Fauziyah Ulfah; Husnah Maryati
PROMOTOR Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i2.4170

Abstract

Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan yang telah diberikan. Pengelolaan rekam medis yang baik dapat meningkatan mutu pelayanan sehingga tercapainya tertib administrasi di Rumah sakit. Salah satu indikator untuk melihat kinerja rekam medis dapat dilihat dari Standar Pelayanan Minimum Rekam Medis. Pada Tahun 2017, dari 4 indikator SPM Rekam medis terdapat 2 SPM yang belum tercapai yaitu Kelengkapan berkas rekam medis 24 jam setelah pelayanan dan kelengkapan Informed Consent setelah mendapatkan informasi yang jelas. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kinerja petugas rekam medis di RSUD Cibinong Kabupaten Bogor Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Informan berjumlah 4 orang dan instrument yaitu pedoman wawancara mendalam, pedoman observasi, dan pedoman telaah dokumen. Di saran untuk meningkatkan komunikasi antara petugas rekam medis dengan instalasi lain yang berhubungan dengan rekam medis.
GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS LAWANGGINTUNG KOTA BOGOR TAHUN 2018 Imaroh Isnadia; Husnah Maryati; Asri Masitha Arsyati
PROMOTOR Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v4i3.5590

Abstract

Prolanis merupakan salah satu strategi promotif dan preventif yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan untuk menurunkan atau mencegah komplikasi penyakit kronis yang diderita oleh peserta sekaligus sebagai kendali biaya pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program Prolanis pada pasien hipertensi di Puskesmas Lawangintung Kota Bogor tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis rancangan deskriptif. Informan terdiri dari 6 orang terdiri dari Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Prolanis, Petugas Pelaksana Prolanis, dan Peserta Prolanis. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu pedoman wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari faktor input yaitu ketersediaan SDM sudah cukup, serta tersedianya sarana dan prasarana untuk kegiatan. Puskesmas Lawanggintung tidak melakukan klaim dana kegiatan Prolanis dan tidak memiliki SOP khusus terkait pelaksanaan Prolanis. Hasil dari proses pelaksanaan kegiatan Prolanis di Puskesmas Lawanggintung secara umum sudah bagus dan masih berjalan sampai saat ini. Hasil dari faktor output bahwa klub PPHT Prolanis Puskesmas Lawanggintung terkontrol dan berhasil mencapai indikator 75% peserta memperoleh hasil baik pada pemeriksaan bulan Oktober 2018. Peneliti menyarankan agar BPJS Kesehatan Pusat untuk membuat standar Operasional Prosedur (SOP) program Prolanis bagi FKTP, karena dengan adanya SOP diharapkan PIC dan petugas pelaksana Prolanis dapat bekerja secara  lebih terarah dan rinci sesuai standar yang berlaku.