Jumiyati Jumiyati
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENYULUHAN MODEL PENDAMPINGAN STATUS GIZI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA Tuti Rohani; Jumiyati Jumiyati; Susi Nuryani
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 1 No. 1 (2014): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu negara akan menjadi negara yang berkualitas apabila didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. SDM berkualitas dibangun salah satunya dari kecukupan gizi yang berkualitas. Status gizi menjadi indikator derajat kesehatan anak. Gizi penting untuk pertumbuhan anak. Pendidikan gizi sangat penting dilakukan sebagai upaya perbaikan gizi masyarakat secara komprehensif pencegahan, promosi/ edukasi dan penanggulangan balita gizi buruk. Penyuluhan adalah upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan dengan pendekatan edukatif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan model pendampingan tentang status gizi terhadap peningkatan berat badan balita di Puskesmas Jetis II Bantul. Desain penelitian adalah penelitian eksperimen semu. Model rancangan non equivalent control group. Populasi dalam penelitian ini pengasuh balita yang mempunyai anggota keluarga balita yang menderita gizi kurang umur 1-3 tahun dan berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul. Jumlah populasi 82 anak balita, 30 anak sebagai sampel diambil secara random sampling. Dengan 15 anak sebagai kelompok perlakuan dan 15 anak sebagai kelompok kontrol. Untuk mencari perbedaan atau pengaruh antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol dicari dengan rumus t test independen. Hasil penelitian dianalisis dengan uji t test independen menunjukkan t hitung=2,295 dengan df=28, t tabel=2,048 dan nilai sig=0,029 dimana nilai sig < 0,05 (0,029<0,05) atau t hitung > t tabel (2,295>2,048) artinya ada perbedaan peningkatan berat badan balita antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Terdapat pengaruh penyuluhan model pendampingan tentang status gizi terhadap peningkatan berat badan balita di Puskesmas Jetis II Bantul.
PERAN KELUARGA TERHADAP PENANGGULANGAN AWAL ISPA BUKAN PNEUMONIA PADA BALITA Esti Nugraheny; Jumiyati Jumiyati; Shafa Awalia
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 1 No. 1 (2014): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada balita dan cenderung meningkat setiap tahun. Sampai saat ini ISPA masih merupakan penyakit utama yang paling sering menyebabkan kematian pada balita. Berbagai upaya seperti pencegahan, penemuan dini dan penatalaksanaan kasus dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena ISPA. Penatalaksanaan dini yang benar sangat penting karena untuk mencegah ISPA bukan pneumonia menjadi pneumonia, dan mencegah pneumonia berat. Mengetahui peran keluarga dalam penanggulangan ISPA bukan pneumonia pada balita, cara pemberian nutrisi, cara pemberian cairan, pengamatan perkembangan penyakit dan cara mencari bantuan ke sarana pelayanan kesehatan. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita yang diperiksakan di Puskesmas Bantul II karena ISPA bukan pneumonia. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling sejumlah 60 sampel. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menggunakan analisis univariat. 70% (42 responden) berperan positif terhadap penanggulangan ISPA bukan pneumonia pada balita, yaitu demam, 86% (52 responden) batuk, 80% (48 responden) sumbatan jalan nafas, 86% (52 responden) cara pemberian nutrisi, 100% (60 responden) cara pemberian cairan, 100% (60 responden) pengamatan perkembangan penyakit, 97% (58 responden) dan cara mencari bantuan ke sarana pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peran keluarga dalam menanggulangi ISPA bukan pneumonia pada balita selama di rumah sebagian besar memiliki peran positif.