emi alfiah
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDORONG PENERAPAN ASI EKSKLUSIF Esti Nugraheny; emi alfiah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 2 No. 2 (2016): Edisi Juni
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi karena ASI mengandung zat gizi dengan komposisi sesuai dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang bayi secara optimal. Peningkatan program ASI eksklusif merupakan salah satu bentuk usaha pemerintah dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Secara nasional target ASI eksklusif di Indonesia 80%, sementara cakupan pencapaian ASI eksklusif di Indonesia baru mencapai 48,6%. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi faktor pendorong dan faktor penghambat dalam penerapan pemberian ASI eksklusif di Dusun Potorono Banguntapan Bantul tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang sedang menyusui bayi berjumlah 43 orang. Sampel ditentukan secara purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah enam orang ibu yang mempunyai bayi berumur enam sampai tujuh bulan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur dan data dianalisis secara thematic. Seluruh subjek penelitian telah mengetahui pengertian ASI eksklusif, namun hanya satu subjek yang memberikan ASI secara eksklusif karena adanya faktor pendorong seperti motivasi internal, pemahaman mengenai manfaat ASI, dan adanya dukungan suami. Disisi lain, sebagaian besar subjek tidak memahami mengenai produksi ASI. Subjek lainnya yang tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya dengan karakteristik ibu bekerja diduga disebabkan karena adanya faktor penghambat seperti tidak ada pojok ASI dan tempat penyimpanan ASI ditempat bekerja. Perlu adanya komitmen dari semua pihak untuk keberhasilan penerapan ASI eksklusif. Penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukannya sosialisasi mengenai produksi ASI dari tenaga kesehatan kepada pasien secara mendalam dan perlu adanya fasilitasi untuk dibuatnya pojok ASI dan tempat penyimpanan ASI di tempat bekerja.