Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resistensi bakteri Vibrio parahaemolyticus tehadap ekstrak makroalga Halymeda Discoidea, Halymenia Dilatata dan Dictyota dichotoma. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris, data dianalisa secara deskriptif. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Februari 2018 s/d 6 April 2018. Ekstraksi dilakukan dengan dua metode yaitu metode ekstrak basah dan metode maserasi. Metode Ekstrak basah dilakukan dengan cara mencampurkan 25 gr sampel dengan 25 ml aquadest untuk konsentrasi 100%. Sedangkan untuk konsentrasi 50%, 25 gram sampel dicampurkan dengan 50 ml aquadest. Pada Metode Maserasi 5 gram sampel direndam dalam etanol absulute (98%) sebanyak 50 ml selama 2 x 24 jam pada inkubator shaker. Kemudian rendaman sampel dalam etanol diuapkan pada suhu ruang selama 30 jam atau sampai semua etanol menguap. Uji resistensi bakteri V. Parahaemoyticus dilakukan dengan metode difusi cakram dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 300C. Pengamatan dan pengukuran diamater zona bening dilakukan setiap 6 jam. Bakteri V. parahaemolyticus resisten terhadap ekstrak basah makroalga dengan konsentrasi 100% dan 50% karena zona bening (zona bebas bakteri) di sekitar kertas cakram tidak terbentuk. Bakteri V. parahaemolyticus sensitif terhadap ekstrak makroalga yang diekstraksi dengan metode maserasi, hal ini ditandai dengan terbentuknya zona bening di sekitar kertas cakram dengan rata-rata diameter 6,3 mm untuk H. Discoidea, 6 mm untuk H. Dilatata dan 6,6 mm untuk D.dichotoma. Kemampuan ekstrak makroalga yang diekstraksi dengan metode maserasi sebagai intibiotika alami dikategorikan “sedang”.