Abstrak : Massage (pijat) termasuk terapi komplementer yang bisa diaplikasikan dalam perawatan ibu nifas karena dapat meningkatkan relaksasi, mengurangi stres, dan mempercepat keseimbangan hormonal setelah persalinan. Praktek pijat badan tradisional yang dilakukan dengan tepat memungkinkan mempercepat pemulihan masa nifas dan meningkatkan produksi ASI selama pascasalin. Penelitian quasi eksperimen ini melibatkan 60 ibu nifas sehat dengan riwayat persalinan normal, memiliki bayi sehat dan menyusui (30 ibu kelompok intervensi dan 30 ibu kelompok kontrol), dilakukan untuk mengetahui pengaruh pijat tradisional nifas terhadap pemulihan fisik ibu. Intervensi pijat dilakukan dengan memasase seluruh badan kecuali area genetalia dan abdomen bagian bawah, oleh orang yang dikenal sebagai tenaga pijat melahirkan dan diseleksi oleh peneliti. Pemulihan kesehatan ibu dilihat dari status fungsional dan kemampuan merawat diri dan bayinya. Hasil uji statistik dengan Kolmogorov-Smirnov dimanfaatkan untuk mengetahui pengaruh pijat tradisional nifas terhadap status fungsional ibu, di dapat nilai p > 0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna perubahan status fungsional ibu yang dipijat tradisional nifas dengan ibu yang tidak dipijat tradisional nifas. Begitu juga dengan kemampuan merawat diri dan bayinya. Ketidakbermaknaan ini sangat dipengaruhi oleh faktor budaya dan penglaman ibu, keberadaan dan pengaruh pendukung, serta pengetahuan ibu yang benar tentang perawatan diri dan bayinya selama masa nifas.Kata kunci: Pijat tradisional nifas, pemulihan fisik, perawatan diri dan bayi