Di era digital, moderasi beragama menghadapi tantangan dan peluang baru dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi dan harmoni di tengah keberagaman. Ruang digital menjadi wadah yang efektif untuk mendiskusikan isu-isu keagamaan, tetapi juga berpotensi menimbulkan polarisasi jika tidak dikelola dengan baik. STAI Haji Agus Salim Cikarang Bekasi sebagai institusi pendidikan Islam memiliki peran strategis dalam membentuk pemahaman keagamaan yang moderat di kalangan mahasiswa melalui berbagai platform digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan moderasi beragama di ruang digital, dengan studi kasus pada harmonisasi moderasi beragama di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Haji Agus Salim, Cikarang, Bekasi. Ruang digital semakin menjadi arena penting dalam membangun pemahaman dan praktik moderasi beragama di tengah masyarakat yang multikultural. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif untuk menggali peran media digital dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama dan dampaknya terhadap harmonisasi hubungan antarumat beragama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk menganalisis penerapan moderasi beragama di ruang digital dalam lingkungan STAI Haji Agus Salim Cikarang Bekasi. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan interpretatif guna memahami pola interaksi dan dampak moderasi beragama dalam ruang digital kampus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa STAI Haji Agus Salim telah memanfaatkan media digital secara efektif untuk mempromosikan moderasi beragama melalui berbagai program, seperti seminar daring, konten edukasi digital, dan diskusi lintas agama. Media digital memungkinkan penyebaran pesan moderasi secara lebih luas, cepat, dan interaktif, sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sikap toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman. Namun, penelitian ini juga menemukan tantangan, seperti ancaman penyebaran konten ekstremisme dan hoaks di ruang digital yang dapat merusak upaya harmonisasi. Oleh karena itu, diperlukan strategi khusus, termasuk penguatan literasi digital, kolaborasi antar pemangku kepentingan, dan pengawasan terhadap konten yang bertentangan dengan nilai-nilai moderasi beragama. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi moderasi beragama di ruang digital merupakan langkah strategis untuk mendukung harmonisasi hubungan sosial di masyarakat, khususnya di lingkungan pendidikan seperti STAI Haji Agus Salim, Cikarang. Implikasi dari penerapan moderasi beragama di ruang digital STAI Haji Agus Salim Cikarang Bekasi menunjukkan bahwa pemanfaatan platform digital secara bijak dapat memperkuat nilai-nilai toleransi, harmoni, dan inklusivitas di lingkungan akademik. Mahasiswa menjadi lebih terbuka dalam berdialog mengenai perbedaan, mengurangi potensi konflik berbasis keagamaan, serta meningkatkan pemahaman keagamaan yang moderat.