Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR INTERPASS TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN FRAKTOGRAFI HAZ HASIL PENGELASAN GMAW METODE TEMPER BEAD WELDING PADA BAJA KARBON SEDANG Ahmadil Amin
AL-JAZARI JOURNAL SCIENTIFIC OF MECHANICAL ENGINEERING Volume 1, Nomor 2, Nopember 2016
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.266 KB) | DOI: 10.31602/al-jazari.v1i2.546

Abstract

Kekuatan dan ketangguhan sambungan las berkaitan erat dengan struktur mikro yang terbentuk setelah proses pengelasan, yaitu ketika proses pendinginan berlangsung. Temperatur interpass sering kali tidak diperhatikan dalam proses pengelasan di lapangan. Temperatur Interpass pada Temper Bead Welding dapat mempengaruhi laju pendinginan dan struktur mikro yang terbentuk pada daerah las. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur interpass terhadap struktur mikro dan fraktografi HAZ hasil pengelasan GMAW  metode Temper Bead Welding pada  baja karbon sedang, dengan variasi temperatur interpass 75OC, 100 OC, 125OC, dan 150OC. Elektroda yang digunakan  E70S-6 diameter 0,8 mm. Sebagai gas pelindung selama pengelasan digunakan 100% gas CO2. Analisis data dilakukan melalui analisis struktur mikro (metalografi) dan analisis  fraktografi. Peningkatan temperatur interpass sampai dengan 150 OC memperlihatkan terjadinya peningkatan struktur bainit. Peningkatan temperatur interpass juga memberikan bentuk cleavage yang semakin lebar
PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN LAS TITIK (SPOT WELDING) LOGAM DISSIMILAR STAINLESS STEEL DAN BAJA KARBON RENDAH Ahmadil Amin
AL-JAZARI JOURNAL SCIENTIFIC OF MECHANICAL ENGINEERING Volume 2, Nomor 1, Mei 2017
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.784 KB) | DOI: 10.31602/al-jazari.v2i1.853

Abstract

Penggunaan arus listrik akan berhubungan dengan masukan panas. Dibutuhkan masukan panas yang cukup untuk membentuk struktur nugget yang baik sehingga dapat menghasilkan kekuatan sambungan yang maksimal. Struktur nugget dipengaruhi oleh tekanan elektroda, waktu tahan dan arus yang digunakan. Dengan mengatur parameter besarnya arus yang diberikan akan dihasilkan kualitas sambungan yang paling baik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variasi arus listrik terhadap kekuatan tarik dan struktur mikro sambungan las titik (spot welding ) logam dissimilar stainless steel (SS) dan baja karbon rendah (MS). Variasi arus yang digunakan adalah 60 A, 70 A dan 80 A. Waktu pengelasan yang digunakan adalah 4 detik. Spesimen uji menggunakan material stainless steel dengan ketebalan 1,2 mm dan baja karbon rendah dengan ketebalan 0,9 mm. Penelitian ini dilakukan di Politeknik Kotabaru dan Laboratorium Polteknik Negeri Malang. Penelitian yang dilakukan adalah uji tarik sesuai standar ASME (American Society of Mechanical Engineering) dan pengujian mikrostruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peningkatan arus listrik dari 60 A ke 70 A berdampak pada kenaikan kekuatan tarik. Sedangkan peningkatan arus listrik dari 70 A ke 80 A memperlihatkan penurunan kekuatan tarik. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa kondisi terbaik terjadi pada arus listrik 70 A yang memberikan kekuatan tarik sebesar 190,920 kN/mm2. Pengamatan struktur mikro pada sambungan las titik logam dissimilar antara stainless steel dan baja karbon rendah memiliki fusion zone yang tidak simetris. Terjadi karena adanya perbedaan konduktivitas thermal bahan logam yang digunakan. Las titik dengan variasi arus listrik 70 A menghasilkan daerah HAZ yang didominasi oleh struktur perlit dengan butiran yang lebih halus dan homogen dibandingkan specimen lainnya.
PENGARUH VARIASI BEBAN GESEK TERHADAP STRUKTUR MIKRO AXLE SHAFT HASIL SAMBUNGAN FRICTION WELDING Ahmadil Amin
AL-JAZARI JOURNAL SCIENTIFIC OF MECHANICAL ENGINEERING Volume 2, Nomor 2, Nopember 2017
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.603 KB) | DOI: 10.31602/al-jazari.v2i2.1142

Abstract

Pengelasan gesek (friction welding) merupakan teknik pengelasan dengan memanfaatkan panas yang ditimbulkan oleh gesekan permukaan dua bahan yang akan disambung, salah satu berputar sedangkan yang  lainnya diam. Pada permukaan kontak akan timbul panas, bahkan mendekati titik didih logamnya, sehingga permukaan logam didaerah tersebut menjadi plastis. Gaya penekanan diperlukan untuk meningkatkan gaya gesek. Semakin tinggi gaya tekan maka akan menimbulkan gaya gesek yang semakin besar. Dengan gaya gesek yang semakin besar maka akan menimbulkan panas yang semakin besar pula. Untuk mendapatkan gaya penekanan pada pengelasan gesek yang dilaksanakan di mesin bubut, diperlukan perlengkapan mekanisme pembebanan. Selama proses pengelasan berlangsung, logam las dan HAZ akan mengalami serangkaian siklus thermal berupa pemanasan sampai mencapai suhu maksimum dan diikuti dengan pendinginan. Panas akan mempengaruhi transformasi fasa yang selanjutnya berpengaruh pada struktur mikro, sifat fisik dan mekanik las. Hasil  pengamatan terhadap foto mikrostruktur adalah bahwa peningkatan beban gesek terhadap struktur mikro memperlihatkan perbedaan bentuk dan ukuran butiran (grain size) pada logam las dan HAZ. Struktur mikro logam las  dengan beban  6 kg banyak mengandung ferrit. Sedangkan struktur mikro logam las dengan beban 2 kg banyak mengandung perlit. Struktur mikro daerah HAZ  dengan beban  6 kg  banyak mengandung  ferrit, sedangkan struktur mikro daerah HAZ  dengan beban  2 kg  banyak mengandung perlit.Kata kunci: Variasi beban, Struktur mikro, Axle shaft, Friction Welding