Widya Amaliah
Magister Pengembangan Masyarakat, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemetaan Sosial Komunitas Desa Wisata Pasir Eurih, Bogor. Widya Amaliah
Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan (CARE) Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Center for Alternative Dispute Resolution and Empowerment (Care), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paradigma pariwisata kerakyatan dalam berbagai bentuknya telah menjadi paradigma alternatif  untuk dapat memberi pemerataan kesejahteraan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat menuju pariwisata yang berkelanjutan. Salah satu desa wisata di Kabupaten Bogor yang mulai mengembangkan industri kreatif dalam menarik wisatawan adalah Desa Wisata Pasir Eurih. Desa Wisata Pasir Eurih mulai dikenal sebagai salah satu destinasi wisata kesenian dan kerajinan sunda. Perubahan-perubahan yang terjadi di desa dengan berbagai permasalahannya membutuhkan keterlibatan masyarakat untuk menemukan jalan keluarnya.Tujuan melakukan pemetaan dan analisis sosial di Desa Wisata Pasir Eurih Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor ini adalah untuk memahami realitas sosial suatu komunitas lokal yang menjadi salah satu landasan perancangan kebijakan dan program pengembangan masyarakat. Data dan informasi sekunder tersebut bersumber dari berbagai dokumen dan publikasi. Pengolahan dan analisis data kualitatif yang bersumber dari dokumen dan catatan harian dilakukan dengan Metode ContentAnalysis. Kelembagaan ekonomi yang terdapat di Desa Wisata Pasir Eurih termasuk dalam kelompok sector participatory dalam bentuk koperasi desa wisata. Koperasi Desa Wisata Pasir Eurih sudah ada sejak tahun 2012 bertujuan untuk menghimpun home industry UMKM yang dijadikan sebagai objek wisata dan juga berfungsi sebagai wadah pemenuhan kebutuhan dasar anggotanya dalam bentuk perguliran modal dan pemasaran Desa Wisata. Sistem nilai dan norma yang berlaku bagi masyarakat di diatur dalam norma agama. Warga kasepuhan menjadi salah satu masyarakat yang masih memegang teguh adat dan budaya Sunda. Pengembangan desa Pasir Eurih sebagai kawasan wisata meningkatkan akses warga terhadap perubahan lingkungan lokal, peran sektor jasa dalam pengembangan pariwisata dan pengolahan produk kerajinan.Kata kunci: pemetaan sosial, desa wisata, Desa Pasir Eurih
Analisis Kependudukan di Kabupaten Tabanan Widya Amaliah
Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan (CARE) Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Center for Alternative Dispute Resolution and Empowerment (Care), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan desa wisata di Kabupaten Tabanan ini merupakan upaya membangun desa  dengan menjunjung tinggi seni dan kebudayaan lokal seiring dengan banyaknya pergeseran budaya oleh budaya luar negeri. Untuk memahami situasi dan kondisi dari masyarakat di Kabupaten Tabanan, maka perlu dilakukan suatu pemetaan sosial yang menggambarkan keadaan penduduk tersebut. Tujuan dari Analisis Kependudukan Kabupaten Tabanan adalah 1) Mengetahui jumlah dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin serta perubahannya; 2) Mengetahui kualitas penduduk; 3) Mengetahui keadaan penduduk kedepan. Sumber data pada makalah ini merupakan data sekunder dari berbagai sumber. Data Kependudukan Kabupaten Tabanan dianalisis dengan menghitung reit perkembangan penduduk menggunakan rumus eksponensial, rasio jenis kelamin, rasio ibu dan anak/ rasio anak-wanita, umur median, angka rasio beban tanggungan, dan digambarkan pula piramida penduduk KabupatenTabanan. Berdasarkan Tahun 2005, 2010 dan 2016 kategorisasi umur median masuk dalam penggolongan umur median tinggi sehingga memerlukan peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lingkungan yang mendukung bagi golongan tersebut. Perhitungan Rasio Beban Tanggungansetiap 100 penduduk usia produktif di Kabupaten Tabanan menanggung kurang dari 50 orang penduduk usia non produktif, hal ini menunjukan bahwa di Kab.Tabanan telah mengalami bonus demografi pada tahun 2010 dan 2016 sehingga memerlukan ketersediaan lapangan pekerjaan yang lebih banyak bagigolongan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan angka kematian di Kabupaten Tabanan antara lain adanya usaha pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap akses dan mutu pelayanan kesehatan, perilaku hidup masyarakat yang mulai beralih ke pola hidup sehat, dan keadaan lingkungan mendukung seperti sarana dan akses air minum berkualitas serta sanitasi dasar yang layak.Kata kunci: Kabupaten Tabanan, Bali, kependudukan, kualitas hidup