Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Potential Study of Seagrass and Interaction Pattern of Seagrass Fishery Resources Utilization (Study Case Kampung Kornasoren and Yenburwo, Numfor, Papua): Kajian Potensi Lamun dan Pola Interaksi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Lamun (Studi Kasus Kampung Kornasoren dan Yenburwo, Numfor, Papua) Selvi Tebay; Denny Cliff Mampioper
Tropical Fisheries Management Journal Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2730.224 KB) | DOI: 10.29244/jppt.v1i1.20154

Abstract

Ekosistem lamun memberikan jasa lingkungan bagi masyarakat yang didefinisikan sebagai semua manfaat yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat pesisir. Penelitian ini dilakukan di pesisir Numfor Papua, kampung kornasoren dan Yenburwo selama bulan Juni–Juli 2016. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji potensi dan jasa ekosistem lamun bagi kesejahteraan masyarakat. Sebanyak delapan jenis lamun ditemukan E. acoroides, T. hemprichii, C. serrulata, C. rotundata, H. ovalis, H. pinifolia, H. uninervis, dan S. isoetifolium. Jenis T. hemprichii dan E. acoroides memiliki tegakan tertinggi. H. pinifolia dan H. uninervis adalah jenis lamun tegakan terendah. Nilai persentase penutupan relatif terbesar yaitu E. acoroides sebesar 37,34%. Indeks Nilai Penting jenis T. hemprichii 92,34 dikampung Kornasoren, sedangkan di kampung Yenburwo E. acoroides, yaitu 90,10. Bahan untuk buat jaring, pengumpulan moluska, penangkapan ikan, dan pengumpulan teripang merupakan bentuk pemanfaatan masyarakat pada ekosistem lamun. Terdapat hubungan pengaruh yang signifikan antara aktivitas pemanfaatan masyarakat terhadap persen penutupan lamun. Terdapat hubungan pengaruh yang signifikan (p-Value = 0,03< α = 0,05) antara aktivitas pemanfaatan masyarakat terhadap persen penutupan lamun di Kampung Kornasoren dan Yemburwo. Hasil kajian ini membuktikan bahwa perlu dilakukan pengelolaan ekosistem lamun secara komprehensif, baik aspek ekologi, sosial, dan ekonomi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.