Pendahuluan: Metastasis merupakan penyebab kematian utama pada kasus kanker payudara. Metastasis diawali dengan mikrometastasis/isolated tumor cells (ITC) yang dapat terekspresi pada sirkulasi darah tepi (Circulating Tumor Cells/CTC) atau sumsum tulang (Disseminated Tumor Cells/DTC). Identifikasi mikrometastasis penting dilakukan sebagai upaya mendeteksi distant metastasis pada masa mendatang. Sampai saat ini belum ada pemeriksaan mikrometastasis yang efektif. Untuk itu, perlu adanya modalitas screening metastasis kanker payudara dengan biomarker miR-10b dan miR-155. Metode: Tinjauan pustaka disusun berdasarkan literatur seperti jurnal dan website. Kata kunci yang digunakan yaitu “EMT”, “kanker payudara”, “mikrometastasis”, “miR-10b” dan “miR-155” pada search engine scholar.google.com ,www.nature.com dan Pubmed. Dari 80 jurnal yang ditelaah, 70 jurnal ditemukan sesuai dengan topik bahasan dan digunakan sebagai referensi karya ini. Pembahasan: Proses metastasis kanker payudara didahului oleh mikrometastasis yang berkaitan dengan epithelial-mesenchymal transition (EMT). Proses EMT mengekspresikan beberapa faktor yakni SNAI1 , SNAI2 dan Twist yang berkorelasi dengan peningkatan ekspresi miR-10b secara signifikan. MiR-155 sebagai biomarker yang memilliki peran penting dalam regulasi transforming growth factor ? (TGF-?). TGF-? merupakan regulator dari EMT, sehingga miR-155 berkorelasi dengan proses EMT. MiR-155 dan miR-10b memiliki keunggulan baik sensitivitas maupun spesifisitas serta dengan prosedur invasif minimal sehingga jika dikombinasikan dapat menjadi agen potensial biomarker metastasis kanker payudara. Simpulan: MiR-10b dan miR-155 merupakan agen potensial dalam deteksi metastasis kanker payudara. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui efektivitas kombinasi miR-10b dan miR-155 dalam mendeteksi metastasis kanker payudara untuk menambah bukti ilmiah.