Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Intervensi Cara Perhitungan Eko-Efisiensi pada Pembuatan Produk Batik Lukis Sulaeman Sulaeman; Kusreni Hastuti; Titis Phiranti Rahayu Ningsih
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 28 (2010): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v28i1.1131

Abstract

Batik lukis adalah suatu karya seni lukisan yang dibuat dengan prose batik yaitu menggunakan lilin batik sebagai perintanng warna. Jenis produk yang dapat dibuat oleh IMKM batik lukis antara lain batik lukisan dinding, bahan baju batik lukisan, tas batik lukisan, sarung bantal batik lukisan. Permasalahan yang banyak terdapat pada IMKM batik lukis yaitu belum adanya perhitungan biaya produksi secara benar yang berpengaruh terhadap harga jual produk batik lukis yang rendah. Harga jual yang rendah pada umumnya dikarenakan persaingan yang kurang sehat dari sesama IMKM batik lukis karena mereka tidak mempunyai dasar perhitungan yang benar. Dengan melihat permasalahan yang ada, perlu dilakukan sosialisasi penerapan perhitungan eko-efisiensi pada IMKM batik lukis. Telah dilakukan sosialisasi eko-efisiensi pada sentra batik lukis dusun Gunting, kecamatan Pandak, kabupaten Bantul. Salah satu materi pembelajaran eko-efisiensi pada IMKM batik yaitu memberi pengarahan bagaimana cara menghitung biaya produksi sesuai eko-efisiensi yang dilakukan. Setelah intervensi eko-efisiensi diharapkan IMKM batik mengetahui manfaat dan cara menghitung harga pokok produk yang benar untuk menentukan harga jual agar tidak merugi. Kata kunci: Eko-efisiensi
Penelitian Pemanfaatan Larutan Bekas Pencelupan Batik Sulaeman Sulaeman
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 23 (2006): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v23i1.991

Abstract

Batik dapat diwarnai dengan dua cara pencelupan yaitu cara rendaman dan cara padding.  Larutan bekas pencelupan batik biasanya langsung dibuang ke lingkungan sehingga sangat mencemari. Telah dilakukan penelitian pemanfaatan larutan bekas pencelupan batik. Hasil yang diperoleh adalah larutan bekas pencelupan batik dapat digunakan kembali untuk pencelupan meskipun sudah tersimpan beberapa hari. Dengan pemanfaatan larutan bekas pencelupan batik diperoleh tiga keuntungan yaitu keuntungan secara ekonomis, lingkungan dan organisasi. Kata kunci: pencelupan cara rendaman, pencelupan cara padding, larutan bekas pencelupan batik
Efektivitas Pengolahan Air Limbah Batik dengan Cara Kimia dan Biologi Istihanah Nurul Eskani; Sulaeman Sulaeman
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 22 (2005): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v22i1.975

Abstract

Kebanyakan industri batik membuang air limbah ke lingkungan tanpa diolah terlebih dahulu dengan alasan keterbatasan tempat, dana dan penguasaan teknologi. Beberapa cara pengolahan air limbah telah dilakukan untuk mengatasi penurunan mutunlingkungan akibat pembuangan air limbah.Telah dilakukan penelitian proses pengolahan air limbah batik secara kimia, biologi aerob dan biologi anaerob. Proses kimia dilaksanakan dengan menambahkan koagulan tawas dan kapur ke dalam air limbah batik. Proses biologi aerob dijalankan dalam reaktor terbuka selama 5 hari, sedang proses biologi anaerob  dijalankan dalam reaktor tertutup selama 12 hari. Hasil proses kemudian diukur parameter warna, COD dan alkalinitasnya.Hasil penelitian pengolahan air limbah batik secara kimia dapat menurunkan parameter warna yang berasal dari zat warna Naphtol sebesar 83,15 %, COD sebesar 28,82% dan pH hasil proses 7. Proses biologi anaerob menurunkan parameter warna sebesar 94,95%, COD sebesar 59,89% dan pH hasil proses 5. Proses biologi aerob dapat menurunkan parameter warna yang berasal dari zat warna Naphtol sebesar 97,82%, COD sebesar 72, 88% dan pH hasil proses 6,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengolahan limbah cair batik secara biologi aerob lebih efektif daripada pengolahan secara biologi anaerob maupaun secara kimia. Kata kunci : pengolahan air limbah batik, proses kimia, proses biologi