Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penelitian Penggunaan Resin Jenis Reaktan Untuk Proses Anti Kusut Batik Subardjo Subardjo; Titik Sri Baktini
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah No 8 (1988): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v0i8.969

Abstract

      Produk batik telah berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan proses produksi. Meskipun demikian sebagian konsumen masih menganggap produk batik mudah kusut. Hal ini disebabkan serat kapas yang dipergunakan sebagai bahan baku batik mempunyai sifat plastis, salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah pengerjaan penyempurnaan batik dengan menggunakan resin jenis reaktan dengan cara polimerisasi basah (wet crowlinking) pada alat batching.      Percobaan dilakukan pada mori voilissima dengan menggunakan resin jenis reaktan pada varias konsentrasi 5,100, 150, 200, 250, dan 300 gram per liter, semuanya menggunakan asam khlorida sebagai katalisator. Waktu batching divariasikan mulai 6 sampai dengan 30 jam dengan selang waktu 6 jam, dan dilakukan pada suhu kamar.      Dari hasil pengujian diperoleh kondisi optimal pada penggunaan resin 200 gram per liter dengan waktu batching 12 jam. Pada kondisi ini penutunan kekuatan tarik arah lusi/pakan sebesar 6,3%/8,0%; dan hasil uji kepermanenan resin pada 3 kali pencucian menunjukkan penurunan sudut kusur untuk lusi/pakan sebesar 14,2/12,9%.
Pengaruh Proses Merser Terhadap Beberapa Sifat Fisik Benang Kapas Subardjo Subardjo; Retno Haryanti
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah No 9 (1991): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v0i9.974

Abstract

Untuk memperoleh sifat-sifat kimia maupun fisika yang lebih baik pada serat, benang maupun kain kapas dapat dilakukan dengan proses merser.Dalam penelitian telah dilakukan variasi proses merser untuk benang kapas masak yang direndam di dalam larutan NaOH 15; 17,5; 20; 22,5; 25 % dengan penambahan zat pembasah Teepol pada suhu + 19 C, selama variasi waktu 20; 40 dan 60 detikdan dengan variasi tegangan 2; 3; dan 4%.Hasil percobaan setelah diuji dan dievaluasi secara statistik memberikan hasil optimal proses merser benang Ne132S adalah pada kondisi konsentrasi NaOH 20 %, waktu 60 detik pada tegangan 4%.
Penelitian Pengaruh Derajat Keasaman Pada Pencelupan Batik Sutera Subardjo Subardjo; Sulistyani Sulistyani
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah No 10 (1992): Dinamika Kerajinan dan Batik
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v0i10.984

Abstract

     Keterbatasan sifat bahan sutera untuk batik telah mendorong dilakukannya penelitian mengenai optimalisasi proses pencelupan. Dalam penelitian ini dilakukan pencelupan sutera dengan zat warna reaktif dan indigosol dengan variasi pH:4, 5, 6 , 7 dan 8. Sebagai pembanding dilakukan pencelupan untuk kedua zat warna tersebut pada kondisi normal. Dari hasil pengujian ternyata derajat keasaman berpengaruh terhadap kekuatan tarik dan beda warna.     Penelitian memberikan hasil terbaik untuk penggunaan zat warna reaktif pada kisaran pH: 7-9 sedang untuk zat warna indigosol pada kisaran pH : 3-5.