Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19 oleh PT. Pertamina (Persero) RU II Sungai Pakning Choirul Muna; Mudhofir Yusuf Saifulloh; Fajar Sodik
Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/empower.v5i2.7269

Abstract

AbstractThe spread and increase in the number of COVID-19 cases has occurred very quickly and has even spread in various countries including Indonesia. With the increase in the spread of this virus, it has an impact on various sectors, one of which is the weakening of the economy marked by the high number of layoffs (PHK). In a difficult situation like this, the role of business institutions is needed. For example, through Corporate Social Responsibility (CSR) programs. For example at PT. Pertamina (Persero) RU II Sungai Pakning through donation programs (charity), capacity building and community empowerment. The technical data used in this research is the SOAR model which is analyzed qualitatively based on interview data and literature review. The results of this study indicate that PT. Pertamina (Persero) RU II Sungai Pakning through the Citronella Instant Hand Sanitizer community empowerment program is able to move the economy of the local community, especially lemongrass farmers. This shows the existence of CSR efforts to develop the capacity of fostered partners by maximizing the potential of local wisdom in the current pandemic situation.AbstrakPenyebaran dan peningkatan jumlah kasus COVID-19 telah terjadi sangat cepat dan bahkan telah menyebar di berbagai negara termasuk Indonesia. Dengan meningkatnya penyebaran virus ini, berdampak pada berbagai sektor, salah satunya adalah melemahnya perekonomian yang ditandai dengan tingginya angka PHK (PHK). Dalam situasi sulit seperti ini, peran institusi bisnis sangat dibutuhkan. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), PT. Pertamina (Persero) RU II Sungai Pakning melakukan program donasi (amal), peningkatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat. Data teknis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model SOAR yang dianalisis secara kualitatif berdasarkan data wawancara dan tinjauan literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT. Pertamina (Persero) RU II Sungai Pakning melalui program pemberdayaan masyarakat mampu menggerakkan perekonomian masyarakat setempat, khususnya petani serai. Hal ini menunjukkan adanya upaya CSR untuk mengembangkan kapasitas mitra binaan dengan memaksimalkan potensi kearifan lokal dalam situasi pandemi saat ini.
Mewujudkan Pembangunan Inklusi: Peran Rumah Kebugaran Difabel di Daerah Istimewa Yogyakarta Choirul Muna; Zukhruf Arifin; Rifaldi Maulyansyah
Journal of Social Development Studies Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.5223

Abstract

Abstrak Banyaknya populasi penyandang disabilitas menjadikan sebagai kelompok yang paling rentan terjerumus dalam kemiskinan. Perlu adanya intervensi secara kolektif agar dapat terpenuhi hak-haknya. Tujuan penelitian ini adalah melihat peran pihak swasta dalam mewujudkan pembangunan inklusi melalui program Rumah Kebugaran Difabel (RKD) di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik penarikan informan menggunakan purposive. Data-data penelitian diperoleh menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RKD melakukan identifikasi masalah, pengembangan sumber daya manusia, dan beberapa upaya dalam memberi akses kebugaran bagi kaum difabel. Sedangkan peran RKD sendiri ada lima antara lain menjadi wadah kegiatan, menghasilkan profesional messure, memfasilitasi kebutuhan difabel, memfasilitasi dengan pemangku kepentingan, dan memberikan layanan dengan sistem gotong royong. Kata kunci: Inklusif, Pemberdayaan, Pengembangan, Peran, Rumah Kebugaran Difabel Abstract The large population of people with disabilities makes them the most vulnerable group to fall into poverty. There needs to be a collective intervention in order to fulfill their rights. The purpose of this research is to see the role of the private sector in realizing inclusive development through the Difabel Fitness House (RKD) program in Yogyakarta. This study uses a descriptive qualitative approach with a purposive of informants. The research data were obtained using interview, observation and documentation studies. The results showed that the RKD carried out problem identification, human resource development, and several efforts to provide access to fitness for people with disabilities. While the role of RKD itself is five, namely being a forum for activities, producing professional messengers, facilitating the needs of people with disabilities, facilitating with stakeholders, and providing services with a mutual cooperation system. Keywords: Development, Empowerment, Home Fitness Disability, Inclusive, Role
Sinergi untuk Negeri melalui Pemberdayaan Masyarakat Inklusi oleh CSR PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Rewulu Rifaldi Maulyansyah; Choirul Muna; Zukhruf Arifin
Prospect: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Prospect Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55381/jpm.v1i3.39

Abstract

Banyaknya penyandang disabilitas di Indonesia mengundang berbagai persoalan, seperti halnya kesejahteraan, kemandirian, kesehatan dan lain-lain. Untuk menanggulangi berbagai persoalan tersebut, maka salah satu alternatif solusi yakni melalui program pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat yang dimaksud yakni pemberdayaan yang ramah difabel. Pada penelitian ini bertujuan mengeksplorasi proses program rumah kebugaran difabel serta peran beberapa pemangku kepentingan yang terkait didalamnya. Dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif, hasilnya menunjukkan terdapat beberapa peluang dan potensi yang dapat dimaksimalkan. Program rumah kebugaran difabel memuat kegiatan dan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat disabilitas ini merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi berbagai pihak. Pihak pemerintah, lembaga swasta, hingga masyarakat sipilpun dilibatkan. Selain itu, terbentuknya rumah kebugaran difabel ini menunjukkan siapnya masyarakat Indonesia untuk mewujudkan inklusi sosial dalam proses pembangunan ataupun pemberdayaan.
Penguatan Agama Dan Wawasan Budaya Sebagai Upaya Dalam Menumbuhkan Spirit Moderasi Beragama Choirul Muna; Puji Lestari
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afkarjournal.v6i1.483

Abstract

Konsekuensi hidup dalam masyarakat multikultural seharusnya dapat terwujudnya rasa menghormati perbedaan. Akan tetapi hal ini belum sepenuhnya terwujud, dikarenakan isu mengenai SARA masih hangat diperbincangkan terutama diberbagai media sosial. Jika hal demikian dibiarkan begitu saja, maka dikhawatirkan dapat menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah intervensi agar dapat mewujudkan suatu keberagaman. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan kiat-kiat dalam menumbuhkan spirit moderasi beragama. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan literature review, yakni melakukan telaah pustaka lalu dikomparasi dan ditambahkan sesuai dengan konsep yang dikembangkan. Hasilnya menunjukkan bahwa penguatan agama berbasis wawasan budaya adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan harus senantiasa melekat bersatu. Perlunya upaya dalam menumbuhkan sikap toleransi dalam merawat keberagaman dapat dijembatani melalui penyadaran akan penguatan agama dan wawasan budaya. Oleh karena itu, hal ini menjadi urgensi di era disrupsi ini. Model-model penguatan pemahaman agama dan budaya ini diperlukan sebagai langkah strategis untuk menata kembali sekaligus menguatkan hubungan antara agama dan budaya dalam bingkai toleransi.