This Author published in this journals
All Journal Media Wisata
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DAMPAK PENGEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI Surwiyanta, Ardi
Wahana Informasi Pariwisata : MEDIA WISATA Vol 2, No 1 (2003)
Publisher : STP AMPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada visi pariwisata Indonesia tahun 2005, pariwisata nasional dicanangkan menjadi penghasil devisa utama. Namun pembangunan dan pengembangan kepariwisataan membawa konsekuensi yaitu timbulnya dampak sosial budaya. Peranan pariwisata dalam pembangunan negara pada garis besarnya berintikan tiga segi, yaitu segi ekonomis, segi sosial dan segi kebudayaan. Tiga hal yang berpengaruh terhadap kehidupan sosial yang disebabkan dari pariwisata, yaitu: 1. Polarization of The Population, 2. Breakdown of The Family, 3. Development of The Attitudes of a Consumption-Oriented Society; Incident of Phenomena of Social Pathalogy. Pengaruh pariwisata terhadap kebudayaan terjadi karena suatu proses akulturasi antara kebudayaan masyarakat dengan kebudayaan para wisatawan. Dari sisi ekonomi, pariwisata merupakan industri multi komponen, tidak dapat dilepaskan dengan sektor ekonomi lain. Pemasukan tidak hanya dari uang yang dibelanjakan, melainkan juga menarik modal asing. Pariwisata adalah usaha padat karya (labour intensive), menciptakan tenaga kerja di sektor lain. Dalam pengembangan kepariwisataan nasional faktor ekonomis sering menjadi pertimbangan utama dari pengambil keputusan untuk mengembangkan potensi kepariwisataan. Pertimbangan ini kadang lebih ditonjolkan dari pada pertimbangan moral dalam artian kemungkinan pariwisata memiliki dampak sosial yang negatif.
DAMPAK EKONOMI, LINGKUNGAN DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI KAWASAN KALI ADEM Surwiyanta, Ardi
JURNAL MEDIA WISATA: Wahana Informasi Pariwisata 2010
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36276/mws.v0i0.31

Abstract

Obyek Wisata Kali Adem adalah berlokasi di Dusun Kali Adem, Kelurahan Kepuhharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Variable yang penulis gunakan dalam penelitian ini, yaitu Dampak Ekonomi Masyarakat Kali Adem Pasca Erupsi Gunung Merapi, dan Dampak Sosial Budaya Masyarakat Kali Adem Pasca Erupsi Gunung Merapi. Yang semua ini berpengaruh terhadap masyarakat setelah terjadi pasca erupsi Gunung Merapi. Metode pencarian data yang dilakukan menggunakan metode wawancara, observasi, studi pustaka, angket dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan metode wawancara, observasi, studi pustaka, angket dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan metode diskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini adalah masyarakat Kali Adem yang berjumlah 50 (lima puluh) orang. Berdasarkan hasil pengamatan serta analisa data yang dilakukan diperoleh hasil bahwa dampak ekonomi masyarakat Kali Adem pasca erupsi gunung merapi mengalami peningkatan tetapi belum maksimal, karena masih ada sebagian masyarakat yang pendapatannya kurang mencukupi kebutuhan hidup misalnya untuk menyekolahkan anak. Dampak lingkungan masyarakat Kali Adem pasca erupsi gunung merapi tidak mengalami banyak peningkatan, setelah pasca erupsi mengalami perubahan. Kurang lebih 3 tahun dari erupsi gunung merapi, seperti rumput di kawasan kali adem sudah mulai baik dan tumbuh hijau, serta kualitas rumput tidak mengalami penurunan untuk makanan ternak. Dampak sosial budaya masyarakat kali adem pasca erupsi gunung merapi selalu hidup rukun dan bergotong royong biarpun berbeda agama dan mereka masih menjunjung tinggi adat istiadat di tempat mereka seperti mengadakan selamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan selain itu setiap satu tahun sekali diadakan Labuhan Merapi yang dipimpin oleh juru kunci merapi (Mbh. Marijan).
DAMPAK PENGEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI Surwiyanta, Ardi
JURNAL MEDIA WISATA: Wahana Informasi Pariwisata Vol 2, No 1 (2003)
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36276/mws.v2i1.72

Abstract

Pada visi pariwisata Indonesia tahun 2005, pariwisata nasional dicanangkan menjadi penghasil devisa utama. Namun pembangunan dan pengembangan kepariwisataan membawa konsekuensi yaitu timbulnya dampak sosial budaya. Peranan pariwisata dalam pembangunan negara pada garis besarnya berintikan tiga segi, yaitu segi ekonomis, segi sosial dan segi kebudayaan. Tiga hal yang berpengaruh terhadap kehidupan sosial yang disebabkan dari pariwisata, yaitu: 1. Polarization of The Population, 2. Breakdown of The Family, 3. Development of The Attitudes of a Consumption-Oriented Society; Incident of Phenomena of Social Pathalogy. Pengaruh pariwisata terhadap kebudayaan terjadi karena suatu proses akulturasi antara kebudayaan masyarakat dengan kebudayaan para wisatawan. Dari sisi ekonomi, pariwisata merupakan industri multi komponen, tidak dapat dilepaskan dengan sektor ekonomi lain. Pemasukan tidak hanya dari uang yang dibelanjakan, melainkan juga menarik modal asing. Pariwisata adalah usaha padat karya (labour intensive), menciptakan tenaga kerja di sektor lain. Dalam pengembangan kepariwisataan nasional faktor ekonomis sering menjadi pertimbangan utama dari pengambil keputusan untuk mengembangkan potensi kepariwisataan. Pertimbangan ini kadang lebih ditonjolkan dari pada pertimbangan moral dalam artian kemungkinan pariwisata memiliki dampak sosial yang negatif.
MEMBANGUN PENDIDIKAN BERBASIS NILAI DAN ENTREPRENEUR Surwiyanta, Ardi
JURNAL MEDIA WISATA: Wahana Informasi Pariwisata Vol 5, No 2 (2010)
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36276/mws.v5i2.46

Abstract

Penutup Menghadapi permasalahan pengangguran saat ini, program pendidikan kewirausahaan baik melalui program pendidikan kecakapan hidup atau program pemberdayaan lainnya yang melibatkan masyarakat harus secara serius dilaksanakan oleh pemerintah ataupun lembaga mitra pemerintah seperti yayasan atau lembaga swadaya masyarakat. Program-program tersebut harus benar-benar berorientasi pada hasil belajar untuk menciptakan generasi wirausahawan. Tujuan seperti ini tentu tidak bisa dilakukan dengan model program yang banyak terjadi saat ini yang hanya berorientasipada penguatan materi dan ketrampilan, namun tanpa ada dukungan penguatan mental dan nilai-nilai dalam diri warga belajar. Oleh karena itu pendidikan berbasis nilai dalam program pendidikan non formal harus mulai dikembangkan baik saat ini maupun di masa yang akan datang, mengingat nilai-nilai tersebut saat ini sudah mulau terkikis oleh berkembangnya kemajuan teknologi dan akulturasi kebudayaan asing yang masuk ke negeri ini. Semangat entreprenuer harus ditumbuhkan sejak masa kanak-kanak. Hal yang sangat disesalkan masih banyak orang tua yang menginginkan anaknya sekolah pintar dan mencari gelar yang setinggi-tingginya. Sedari kecil seorang anak sudah di doktrin bahwa bersekolah yang pintar dan prestasi akan mengantarkan pada kesuksesan. Anak dicetak untuk menjadi pekerja yang dibutuhkan masyarakat luas dengan gaji yang mahal. Dunia pendidikan jangan mengedepankan teori tetapi juga aplikasi. Pendidikan harus mempu menghasilkan manusia yang berswadaya dan bukan manusia pekerja. Pendidikan yang melihat segala sesuatu dari berbagai aspek dan menyeluruh(holistic). Masuknya kurikulum entreprenuer dalam kurikulum pendidikan nasional akan memperkaya sistem pendidikan kita dan berdampak pada pertumbuhan semangat entreprenuer secara luas. Secara otomatis akan tercipta lapangan kerja baru, menurunkan kemiskinan.