Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PRILAKU ORANGTUA DALAM PERAWATAN KESEHATAN GIGI ANAK MELALUI KEGIATANUSAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS III DENPASAR SELATAN Ni Luh Eka Juliastuti; I Putu Dedi Kastama Hardy; I Nyoman Suarjana
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 2 (2019): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.941 KB)

Abstract

ABSTRAKPengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya prilaku yang mendukung atau tidak mendukung perawatan gigi anak. Kebersihan mulut yang baik akan membuat gigi dan jaringan sekitarnya sehat. Pelayanan kesehatan gigi diselenggarakan di sekolah melalui Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap prilaku orang tua dalam perawatan kesehatan gigi anak melalui kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan rancangan cross sectional Analitik . Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Technik proportional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar respoden memiliki pengetahuan baik dengan prilaku yang kurang berdasarkan hasil dari analisis statistik dengan mempergunakan uji Chi – Square diperoleh nilai PR sebesar 36,233 dengan nilai P sebesar 0.000 < 0.05 dan sebagian besar responden memiliki sikap negatif dengan prilaku kurang hal ini dapat dilihat dari analisis statistik dengan mempergunakan uji Chi – Square diperoleh nilai PR sebesar 22,133 dengan nilai P sebesar 0.000 < 0.05.Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap terhadap prilaku orangtua dalam perawatan gigi anak melalui kegiatan usaha kesehatan gigi sekolah di wilayah Puskesmas III Denpasar SelatanKata kunci: Tingkat Pengetahuan, Sikap, Perilaku, UKGS, PuskesmasABSTRACTKnowledge is a very important domain for the formation of one's actions. Parents' knowledge is very important in underlying the formation of behavior that supports or does not support children's dental care. Good oral hygiene will make the teeth and surrounding tissue healthy. Dental care can be done at school through the School Dental Health Programs (SDHP). The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge and attitudes towards parental behavior in the dental health care of children through the School Dental Health Programs activities in the working area of South Denpasar Health Center III. The design of this study was deskriptif with a quantitative approachwith analitik cross sectional method. The sampling technique in this study used Technic proportional random sampling. The results showed that most respondents had good of knowledge but less behavior based on the results of statistical analysis using the Chi-Square test obtained PR value of 36,233 with a P value of 0,000 <0.05 and most respondents have negative attitudes with less behavior. Statistical analysis Chi-Square test obtained the PR value of 22.133 with a P value of 0.000 <0.05. It can be concluded that there is a significant relationship between knowledge of and attitudes toward parental behavior in child dental care through school dental health business activities in the area of South Denpasar Health Center IIIKeywords: Knowledge, Attitude, Behavior, School Dental Health Program, Public Health Center
PERANAN KONSELOR DALAM MELAKUKAN KONSELING PASCA TES HIV/AIDS PADA PASIEN LAKI-LAKI SEKS DENGAN LAKI-LAKI (LSL) DI KOTA DENPASAR Dewa Ayu Puspa Dewi; Made Nyandra; I Nyoman Suarjana
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 2 (2019): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.236 KB)

Abstract

ABSTRAKHIV menyebabkan turunnya kekebalan tubuh dan mengakibatkan mudah terkena penyakit, kumpulan gejala penyakitnya disebut AIDS. HIV dapat ditularkan melalui perilaku berisiko seperti melakukan hubungan seks laki-laki dengan laki-laki, berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom, penggunaan jarum suntik bergantian pada pemakai narkoba suntik dan lain sebaginya. Denpasar menempati urutan pertama dengan 6952 kasus, LSL tertinggi dengan 269 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah peranan konselor dalam melakukan konseling pasca tes HIV/AIDS pada pasien LSL di kota Denpasar mengenai: 1) peningkatan kualitas hidup dan perencanaan masa depan, 2) konseling lanjutan. Penelitian kualitatif ini dengan partisipan empat orang yang dipilih dengan purposive sampling sesuai kriteria inklusi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam. Konselor menemukan hambatan seperti bahasa, latar belakang pendidikan, biaya, ketidakterbukaan pasien kepada pasangan atau keluarga terdekatnya tentang status HIVnya. Rendahnya kepatuhan pasien minum ART dipengaruhi oleh efek samping dan rasa jenuh. Peneliti menyarankan agar konselor meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan atau seminar yang berkaitan dengan HIV/AIDS sehingga dapat mengatasi hambatan yang ditemukan saat melakukan konseling.Kata kunci: Konselor, Konseling, LSL, HIV/AIDS.ABSTRACTHIV causes immune deficiency and disease, the collection of symptoms of the disease is called AIDS. HIV can be transmitted through risk behaviors such as having sex with men, changing partner without using condoms, using syringe alternately for injecting drug user and so on. Denpasar ranked first with 6952 cases, the highest MSM with 269 cases. This research aim to identify how the role of the counselor in counseling after HIV/ AIDS test in MSM patients in Denpasar. The role was about: 1) improvement in quality of life and future plan, 2) further counseling. This qualitative study consists of four participants was chosen by purposive sampling according to the inclusion criteria. Data collection technique was used in-depth interviews. The counselor found obstacles such as language, educational background, cost, patient openness to his spouse or family about his HIV status. The low compliance of patient taking ART is influenced by side effects and saturation. This research imply counselor to increase knowledge through training or seminar related to HIV/ AIDS so that they can overcome the obstacles while counseling.Keywords: Counselor, Counseling, MSM, HIV/AIDS.
Evaluasi Pengelolaan Vaksin COVID-19 di Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2022 Ni Komang Sutriari; Ni Putu Widya Astuti; I Nyoman Suarjana; Made Agus Sugianto
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol 1, No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.359 KB)

Abstract

AbstrakPenanganan pandemi COVID-19 melalui vaksinasi memerlukan Vaksin COVID-19. Vaksin merupakan produk biologis yang rentan rusak sehingga memerlukan pengelolaan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan Vaksin COVID-19 di Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2022. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Informan penelitian adalah pejabat dan staf yang terlibat dalam pengelolaan vaksin COVID-19 menggunakan instrumen yang berupa pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan Vaksin COVID-19 di Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2022 yang meliputi penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, penanganan vaksin rusak dan kadaluarsa, serta pencatatan dan pelaporannya menggunakan acuan pedoman yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan. Kalibrasi alat belum dilakukan sesuai aturan pada proses penyimpanan namun secara umum proses penyimpanan sudah dilakukan sesuai standar. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa secara umum pengelolaan Vaksin COVID-19 di Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2022 yang meliputi penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, penanganan vaksin rusak dan kadaluarsa, serta pencatatan dan pelaporannya sudah sesuai standar yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan.Kata kunci: Pengelolaan, Vaksin, COVID-19, Dinas Kesehatan Provinsi BaliAbstractHandling the COVID-19 pandemic through vaccination requires a COVID-19 vaccine. Vaccines are biological products that are susceptible to damage, so they require special management. This study aims to evaluate the management of the COVID-19 Vaccine at the Bali Provincial Health Office in 2022. The study used a descriptive qualitative method. Research informants are officials and staff involved in the management of the COVID-19 vaccine using an instrument in the form of an interview guide. The results showed that the management of the COVID-19 Vaccine at the Bali Provincial Health Office in 2022 which includes receiving, storing, distributing, handling damaged and expired vaccines, as well as recording and reporting using the reference guidelines set by the Ministry of Health. The instrument calibration has not been carried out according to the rules in the storage process but in general the storage process has been carried out according to standards. Based on the results of the study, it was concluded that in general the management of the COVID-19 Vaccine at the Bali Provincial Health Office in 2022 which includes receipt, storage, distribution, handling of damaged and expired vaccines, as well as recording and reporting are in accordance with the standards set by the Ministry of Health.Keywords:Management, Vaccines, COVID-19, Bali Provincial Health Office 
Evaluasi Pengelolaan Vaksin COVID-19 di Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2022 Ni Komang Sutriari; Ni Putu Widya Astuti; I Nyoman Suarjana; Made Agus Sugianto
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 1 No. 1 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v1i1.2106

Abstract

AbstrakPenanganan pandemi COVID-19 melalui vaksinasi memerlukan Vaksin COVID-19. Vaksin merupakan produk biologis yang rentan rusak sehingga memerlukan pengelolaan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan Vaksin COVID-19 di Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2022. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Informan penelitian adalah pejabat dan staf yang terlibat dalam pengelolaan vaksin COVID-19 menggunakan instrumen yang berupa pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan Vaksin COVID-19 di Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2022 yang meliputi penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, penanganan vaksin rusak dan kadaluarsa, serta pencatatan dan pelaporannya menggunakan acuan pedoman yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan. Kalibrasi alat belum dilakukan sesuai aturan pada proses penyimpanan namun secara umum proses penyimpanan sudah dilakukan sesuai standar. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa secara umum pengelolaan Vaksin COVID-19 di Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2022 yang meliputi penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, penanganan vaksin rusak dan kadaluarsa, serta pencatatan dan pelaporannya sudah sesuai standar yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan.Kata kunci: Pengelolaan, Vaksin, COVID-19, Dinas Kesehatan Provinsi BaliAbstractHandling the COVID-19 pandemic through vaccination requires a COVID-19 vaccine. Vaccines are biological products that are susceptible to damage, so they require special management. This study aims to evaluate the management of the COVID-19 Vaccine at the Bali Provincial Health Office in 2022. The study used a descriptive qualitative method. Research informants are officials and staff involved in the management of the COVID-19 vaccine using an instrument in the form of an interview guide. The results showed that the management of the COVID-19 Vaccine at the Bali Provincial Health Office in 2022 which includes receiving, storing, distributing, handling damaged and expired vaccines, as well as recording and reporting using the reference guidelines set by the Ministry of Health. The instrument calibration has not been carried out according to the rules in the storage process but in general the storage process has been carried out according to standards. Based on the results of the study, it was concluded that in general the management of the COVID-19 Vaccine at the Bali Provincial Health Office in 2022 which includes receipt, storage, distribution, handling of damaged and expired vaccines, as well as recording and reporting are in accordance with the standards set by the Ministry of Health.Keywords:Management, Vaccines, COVID-19, Bali Provincial Health Office