Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISA KEASAMAN DAN KEJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN SENSOR pH DAN TURBIDITI BERBASIS TEKNOLOGI SURYA Meita Rezki Vegatama; Riza Hadi Saputra
Jurnal Teknovasi : Jurnal Teknik dan Inovasi Vol 7, No 2 (2020): TEKNOVASI OKTOBER 2020
Publisher : LPPM Politeknik LP3I Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55445/teknovasi.v7i2.446

Abstract

Water is used as one of the primary needs for humans and is also an exemplary process for the human body and other living things, so that clean water is needed when it is consumed. There are various ways to purify water, starting from using natural ingredients to using artificial materials. One method of purification that can be done is by finely grinding the moringa seeds so that the dirt in the water becomes a coagulant. This process is called the coagulation-flocculation method. The purpose of this method is that the purified water has a pH value of around seven and also has a high clarity level value. In order for the data collection process to be accurate, pH and turbidity sensors are needed to measure directly. The pH sensor is used as a measure of acidity and turbidity as a measure of clarity. Based on the results of research and testing tools in the field, the more biocoagulant powder given, namely moringa seeds, can increase the pH value and can reduce the turbidity value in water, with research evidence that in Experiment 1, the pH and turbidity values before purification were 7, 00 and 2940.70 NTU so that when entering Tube 2 and Tube 3 the pH and turbidity values become 7.38 and 2876.30 NTU. In Experiment 2, the pH and turbidity values before purification were 7.0 and 2940.70 NTU so that when entering Tube 2 and Tube 3, the pH and turbidity values were 8.08 and 2789.5 NTU. In Experiment 3, the pH and turbidity values before purification were 7.0 and 2940.70 NTU, and after being purified through Tube 2 and Tube 3, the pH and turbidity values were 8.25 and 2394.63 NTU.
Sistem Smart Garden dalam Ruang Berbasis Arduino UNO Microcontroller ATMega 328 Ain Sahara; Riza Hadi Saputra; Fitri Oktafiani
PETROGAS: Journal of Energy and Technology Vol 1, No 1 (2019): March
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi MIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58267/petrogas.v1i1.1

Abstract

Proses pengembangan tanaman tidaklah semudah yang dibayangkan. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pengembangan tanaman tersebut, misalnya faktor suhu, kelembaban tanah, kebutuhan akan penyinaran atau intensitas cahaya yang digunakan, dan faktor-faktor lainnya.Dalam menghadapi hal tersebut para ilmuwan banyak yang mengembangkan sistem teknologi pertanian yang lebih modern. Banyak penemuan - penemuan baru yang di perkenalkan oleh para ilmuwan-ilmuwan yang ada. Salah satu dari teknologi yang digunakan adalah teknologi elektronika.Salah satu dari inofasi teknologi pertanian dalam bidang elektronika adalah sistem penyiraman otomatis berbasis kelembaban tanah atau dapat disebut sebagai sistem Smart Garden. Sistem ini menggunakan taraf kelembaban tanah, jika tanah tersebut kekurangan kelembaban maka alat ini akan otomatis menyiram tanaman, dan jika kelembaban sudah sesuai alat ini akan otomatis menutup.Sistem smart garden tanaman rempah dalam ruangan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut dengan merancang alat untuk membantu dan mempermudah pekerjaan manusia yang sebelumnya hanya menerka atau mengira-ngira keadaan tanah atau kebutuhan air pada tanaman, maka dengan menggunakan sistem smart garden ini akan membantu menentukan nilaikelembapan  tanah yang lebih akurat dan efisien. Perancangan sistem smart garden dapat disesuai dengan keinginan.Sistem smart garden yang dibuat berbasis arduino microcontroller atmega 328 yang memiliki komponen DHT 22, kelembaban RTC, LCD, module relay board, keypad, dan pompa untuk mendukung kerja dari sistem tersebut.