Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RANCANG BANGUN KETEL UAP PADA RUMAH SAKIT DENGAN KAPASITAS 400 TEMPAT TIDUR Edy Syahputra; Riky Wardhana; Indra Hermawan
Jurnal Teknovasi : Jurnal Teknik dan Inovasi Vol 3, No 1 (2016): Teknovasi April 2016
Publisher : LPPM Politeknik LP3I Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55445/teknovasi.v3i1.78

Abstract

Ketel merupakan suatu bejana yang bertekanan tertutup yang diberikan kalor untuk menaikkan temperatur air hingga menjadi uap. Uap pemanas digunakan untuk sistem pembangkit daya, proses produksi, rumah sakit dan sebagainya. Salah satu pendukung rumah sakit yang peranannya cukup penting adalah ketel uap, dimana penggunaan ketel uap bertujuan untuk meningkatkan pelayanan di rumah sakit. Uap yang dihasilkan berupa uap jenuh dimanfaatkan untuk keperluan laundry dan dapur. Ketel uap mendapat suplai kalor dari pembakaran bahan bakar. Tujuan dari penelitian adalah merancang sebuah ketel uap pipa api untuk kebutuhan uap rumah sakit dengan kapasitas 400 tempat tidur. Perencanaan dilakukan untuk menghitung kebutuhan uap untuk tiap – tiap unit pengguna, perhitungan kapasitas serta tekanan kerja ketel uap yang akan digunakan. Dilakukan juga analisa pembakaran bahan bakar serta perhitungan ukuran–ukuran utama ketel. Berdasarkan hasil peneltian maka dapat disimpulkan jenis ketel uap adalah ketel uap pipa api dengan kapasitas 22265 kg/jam, tekanan uap 7 bar, temperatur uap 164,65oC dan effisiensi 80%. Jenis bahan bakar yang digunakan solar dengan konsumsi 151,14 kg/jam, LHV 43.870,68 kJ/kg, HHV 46.453,08 kJ/kg, kebutuhan udara pembakaran 2.557,29 kg udara/jam, produksi gas asap 2.707,36 kg/jam dan kelembaban gas asap 9,978%. Lorong api (ruang bakar) yang digunakan berdiameter dalam 1.010 mm, diameter luar 1.038 mm, tebal dinding 14 mm dan panjang 3.950 mm. Pipa api yang digunakan ukuran 2 in, No. skedul 40, diameter luar 60,3 mm, diamater dalam 52,5 mm, tebal 309 mm, panjang 3.950 mm, jumlah 67 buah dan bahan adalah Baja Karbon Seambless (Seambless carbon steel) A53, A106. Ukuran drum ketel, diamter dalam 1.830 mm, diameter luar 1.850 mm, tebal 10 mm, panjang 4.250 mm dan bahan baja karbon SA 515-65. Cerobong asap, diameter 440 mm, tinggi 12.190 mm.
PENGARUH MODEL PRAKTEK KERJA INDUSTRI (BLOCK WEEK RELEASE DAN BLOCK MONTH RELEASE ) TERHADAP KOMPETENSI MEMBUBUT SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (STUDI KASUS: SMK N 2 MEDAN) Edy Syahputra; Syamsun Nahri; Indra Hermawan
Jurnal Teknovasi : Jurnal Teknik dan Inovasi Vol 3, No 2 (2016): Teknovasi Oktober 2016
Publisher : LPPM Politeknik LP3I Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55445/teknovasi.v3i2.66

Abstract

Kegiatan Praktek kerja industri (prakerin) yang dilaksanakan diharapkan mampu meningkatkan kompetensi siswa, ternyata sebahagian dari nilai mata Diklat kejuruan siswa yang telah melakukan prakerin tetap rendah terutama nilai mata Diklat kompetensi membubut. Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, dalam pengelolaan pendidikan dan pengajaran dapat dibuat berbagai kebijaksanaan, antara lain melaksanakan Prakerin dengan model block week release atau model block month release. Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah mengetahui Pengaruh Model Praktek Kerja Industri (Block Week Release Dan Block Month Release) Terhadap Kompetensi Membubut Siswa SMK. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengetahui keunggulan Prakerin model block week release dalam kompetensi membubut dibandingkan dengan model block month release. Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2 dan teknik analisis data menggunakan ANAVA. Tes perbedaan antar sel digunakan dengan menggunakan uji Tuckey. Hasil analisis data mengungkapkan bahwa siswa yang melakukan Prakerin dengan model block month release memperoleh kompetensi membubut yang lebih tinggi daripada model block week release yaitu Fhitung = 5,32 > Ftabel = 4,08. Siswa yang memiliki bakat teknik tinggi memperoleh kompetensi membubut yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki bakat teknik rendah yaitu Fhitung = 27,44 > Ftabel = 4,08. Selanjutnya ada interaksi antara model Prakerin dengan bakat teknik dalam mempengaruhi kompetensi membubut siswa, hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung = 8,59 > Ftabel = 4,08. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kompetensi membubut siswa kelas III SMK Negeri 2 Medan yang mengikuti model Prakerin block month release lebih unggul dibandingkan dengan model block week release. Siswa yang memiliki bakat teknik rendah lebih sesuai digunakan model block month release, sedangkan bagi siswa yang memiliki bakat teknik tinggi dapat menggunakan model Prakerin block week release maupun block month release.