Zullies Ikawati
Department of Pharmacology, Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Description of Knowledge of Type 2 Diabetes Mellitus Patient Measured by Simplified Diabetes Knowledge Scale Indonesia Version (SDKS-INA) Perdani Adnin Maiisyah; Zullies Ikawati; Zainol Akbar Zainal
Majalah Farmaseutik Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.60140

Abstract

Knowledge of diabetes is the important determinant to practice the self-care thus, the therapy goals of diabetes achieved. The aim of the study is to assess the knowledge of type 2 DM patients using SDKS-INA. This research is an observational study, with data collected in the community of the Yogyakarta province from January - May 2020. The assessment of knowledge of type 2 DM patients was measured by Simplified Diabetes Knowledge Scale in Bahasa Indonesia 1 for the non-insulin user (SDKS-INA1) and SDKS-INA2 for insulin user. Ninety-six of the non-insulin user and 28 insulin user type 2 DM participated in this study. The percentage of non-insulin user type 2 DM patients with a high level of knowledge was 53.13%, while in those in insulin user was 60,70%. However, high knowledge level is not the intention to discontinue giving education. The knowledge level also should be assessed routinely as well as delivering sustainable diabetes education.
Perbandingan Regimen Terapi Antipsikotik Berbasis Risperidon Terhadap Sindrom Ekstrapiramidal, Fungsi Kognitif, dan Gangguan Metabolik Pada Pasien Schizophrenia Hendik Riawan; Cecep Sugeng Kristanto; Zullies Ikawati
Majalah Farmaseutik Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.60346

Abstract

Target kerja setiap regimen antipsikotik menimbulkan efek samping berbeda baik digunakan secara tunggal maupun kombinasi. Risperidon tunggal, kombinasi risperidon-klorpromazin dan risperidon-klozapin merupakan 3 besar regimen terapi antipsikotik terbanyak yang digunakan di Instalasi rawat jalan RS Ernaldi Bahar Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh 3 regimen terapi antipsikotik berbasis risperidon terhadap kejadian sindrom ekstrapiramidal (EPS), fungsi kognitif, serta gangguan metabolik. Rancangan penelitian Cohort Prospective pre-post test menggunakan alat bantu kuesioner Extrapyramidal Symptom Rating Scale (ESRS) untuk mengetahui kejadian EPS, Mini Mental State Examination (MMSE) untuk mengetahui perubahan fungsi kognitif serta mengukur Body Mass Index (BMI), kolesterol total, tekanan darah, dan gula darah sewaktu (GDS) untuk mengetahui adanya gangguan metabolik. Pengambilan data dilakukan pada pasien rawat jalan periode Maret–April 2020. Diperoleh sebanyak 361 subyek penelitian, namun akibat pandemi covid-19 maka hanya 180 yang memenuhi kelengkapan data untuk dianalisa dan terdistribusi merata ke dalam 3 regimen terapi antipsikotik yang diteliti. Analisis demografi responden dilakukan secara deskriptif. Uji Kruskal Wallis digunakan untuk mengetahui perbandingan regimen terapi antipsikotik berbasis risperidon terhadap kejadian EPS, sedangkan untuk melihat perburukan fungsi kognitif dan gangguan metabolik digunakan Uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan munculnya kejadian parkinson (p=0,000) dan distonia (p=0,027). Penggunaan obat antikolinergik yang tidak adekuat merupakan faktor pengganggu yang ikut mempengaruhi secara signifikan terhadap kejadian parkinson (p=0,048). Serta tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam perburukan fungsi kognitif (p=0,465), BMI (p=0,610), kolesterol total (p=0,167), tekanan darah (p=0,327) dan GDS (p=0,218) antar 3 regimen terapi antipsikotik berbasis risperidon.
Prevalensi Polimorfisme Gen CYP2B6*9 pada Populasi Jawa Faisal Rahman; Zullies Ikawati; Viren Ramadhan; Ahmad Hamim Sadewa
Majalah Farmaseutik Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.60635

Abstract

Polimorfisme enzim mempengaruhi respon obat baik secara langsung maupun tidak langsung. Varian genetik CYP2B6 berkontribusi pada perubahan metabolisme obat dan konsentrasi plasma. Polimorfisme nukleotida tunggal CYP2B6 yang diketahui, CYP2B6*9 (c.516G> T, g.15631, Q172H, rs 3745274) di ekson 4 menunjukkan variabilitas antar-etnis yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi polimorfisme CYP2B6*9 pada populasi suku Jawa di Indonesia. Sebanyak 89 subjek sehat berpartisipasi dalam penelitian ini. Polimorfisme CYP2B6*9 dianalisis dengan metode modifikasi alel-spesifik PCR untuk mengkonfirmasi prevalensi SNP dari 516G> T di ekson 4. Analisis ini melibatkan 89 orang subjek uji. Distribusi genotipe 516G/T CYP2B6 pada populasi Jawa teridentifikasi sebagai berikut: GG - 4,5%, GT - 88,8% dan TT - 6,7%. Frekuensi alel 516G/T dari gen CYP2B6 dalam populasi adalah G = 48,92% dan T = 51,08%. Tidak ada perbedaan signifikan yang diamati antara jenis kelamin (p>0,05, OR = 1,473, 95% CI [0,809-2,684]). Urutan berbasis populasi dianalisis dengan metode Hardy-Weinberg. Polimorfisme gen CYP2B6*9 ditemukan pada populasi suku Jawa. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi dampak varian ini pada respons klinis obat.
Efektivitas Penggunaan Asam Folat Dalam Memperbaiki Luaran Fungsional Pasien Stroke Iskemik Akut Ratih Rakasiwi; Zullies Ikawati; Ismail Setyopranoto
Majalah Farmaseutik Vol 18, No 3 (2022)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v18i3.66230

Abstract

Hiperhomositeinemia terjadi pada pasien stroke iskemik akut dan dapat memperburuk luaran terapi karena bersifat neurotoksik. Asam folat merupakan salah satu pilihan terapi yang dapat menurunkan kadar homosistein. Studi mengenai efektivitas asam folat pada pasien stroke iskemik akut masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan asam folat dalam membantu memperbaiki luaran fungsional dan mengurangi durasi rawat inap pasien stroke iskemik akut. Penelitian dilakukan secara observasional-analitik dengan desain kohort retrospektif. Dari 168 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, diperoleh 72 pasien menerima asam folat dan 96 pasien sebagai kelompok kontrol dimana tidak menerima asam folat selama rawat inap. Efektivitas penggunaan asam folat dalam membantu memperbaiki luaran fungsional diukur menggunakan skala Modified Barthel Index (MBI) dengan membandingkan perubahan skor MBI antara kedua kelompok ketika masuk rumah sakit dan ketika evaluasi pada minggu pertama perawatan. Perubahan skor MBI pada kelompok asam folat dan kelompok kontrol masing-masing sebesar 3,03±2,79 dan 2,55±2,59 (p=0,343) dengan rerata durasi rawat inap selama 7,12±1,44 dan 7,46±1,84 hari (p=0,442). Penggunaan asam folat selama pengamatan pada minggu pertama tidak signifikan secara statistik baik dalam membantu memperbaiki luaran fungsional maupun mengurangi durasi rawat inap pasien stroke iskemik akut. Penelitian lebih lanjut dengan intervensi dan pengamatan yang lebih lama hingga fase kronik (selama 3-6 bulan) perlu untuk dilakukan.
Rasionalitas Terapi Antibiotik Empiris pada Pasien Geriatri dengan Community-Acquired Pneumonia di RS Mardi Rahayu Kristi Noviana Aryadi; Zullies Ikawati; Probosuseno Probosuseno
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 13, No 3
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.86071

Abstract

Community-acquired Pneumonia (CAP) is an acute infectious disease that affects the tissues (lungs) precisely in the alveoli acquired outside the hospital. The incidence of pneumonia increases with age due to changes in physiologic and immunological status associated with aging and the presence of comorbidities in old age. Pneumonia is the biggest infectious disease in Mardi Rahayu Hospital from 2020 to 2022. Inappropriate selection of empiric antibiotics causes antibiotic resistance and their prolonged use can increase the length of stay so that the cost of treatment increases. Rationale analysis of the use of specific empiric antibiotics in geriatric patients with CAP at Mardi Rahayu Hospital has never been carried out. This study aims to determine the rationality of empirical antibiotic therapy in geriatric patients with CAP. This study used a descriptive and analytic observational design with a cross-sectional method. Analysis of the rationality of empirical antibiotic therapy using the Gyssens method. The results showed that the number of geriatric patients diagnosed with CAP who were hospitalized at Mardi Rahayu Hospital from January to December 2022 who met the inclusion criteria was 139 patients with a total of 158 antibiotic regimens. The results of the rationality analysis showed that as many as 95 antibiotic regimens (60.1%) were included in the 0 (zero) category, which means rational use of antibiotics. Irrational use of antibiotics occurred in 63 regimens in category IV-A as 40 cases (25.3%), IV-B as 9 cases (5.7%), IV-C as 2 cases (1.2%), III- A as 9 cases (5.7%), III-B as 20 cases (12.6%) and II-A as 2 cases (1.2%).