Abdul Haris
Department Of Chemistry, Faculty Of Science And Mathematics, Diponegoro University, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang Semarang 50275, Indonesia

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Fabrikasi Dye-Sensitized Solar Cell Menggunakan Fotosensitizer Ekstrak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L) dan Elektrolit Padat Berbasis PEG (Polyethylene Glycol) Mustaqim Mustaqim; Abdul Haris; Gunawan Gunawan
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 20, No 2 (2017): Volume 20 Issue 2 Year 2017
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.554 KB) | DOI: 10.14710/jksa.20.2.62-67

Abstract

Telah dibuat Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) menggunakan dye alami ekstrak bunga Rosela dan elektrolit padat berbasis PEG yang mengandung pasangan redoks I-/I3-. Dye-Sensitized Solar Cell dikonstruksi dengan struktur sandwich menggunakan fotoelektrode TiO2 yang dideposisi pada kaca Transparent Conductive Oxide (TCO) dengan elektrode lawan grafit. Dye ekstrak bunga rosela dimaserasi dalam campuran metanol, asam asetat dan air selama 24 jam dan digunakan untuk perendaman fotoelektroda TiO2 selama 1 jam dan 24 jam. Dye dikarakterisasi menggunakan FT-IR dan UV-Vis dan TiO2 menggunakan X-RD dan SEM. Kinerja sel surya diuji di bawah sinar matahari selama 1 jam pada jam 12:15-13:15 dengan suhu atmosfir 39°C. Spektra UV-Vis dan FT-IR larutan dye menunjukkan adanya kandungan antosianin pada panjang gelombang maksimum 530 nm dan diperkuat dengan munculnya gugus hidroksil, benzena dan karbonil pada serapan inframerah. Hasil karakterisasi XRD dan SEM menunjukkan TiO2 memiliki fase kristalin anatase dengan ukuran kristal sebesar 41,56 nm dan morfologi permukaan dengan ukuran rongga sekitar 94,11nm dan ketebalan penampang lintang sekitar 39,05. Dye-Sensitized Solar Cell yang dibuat menghasilkan potensial rangkaian terbuka (VOC) sebesar 0,124 V dan 0,127 V , arus rangkaian pendek (ISC) 0,084 mA dan 1,275 mA, serta efisiensi 0,00098 % dan 0,01883 % masing-masing untuk perendaman fotoelektroda TiO2 1 jam dan 24 jam.
Synthesis, Characterization of Cu, S doped TiO2 and Its Photocatalytic Activity for Degradation of Remazol Black B Abdul Haris; Gunawan Gunawan; Didik Setiyo Widodo; Rahmad Nuryanto; Retno Ariadi Lusiana; Mei Viantikasari
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 22, No 2 (2019): Volume 22 Issue 2 Year 2019
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2623.307 KB) | DOI: 10.14710/jksa.22.2.47-51

Abstract

Copper and sulfur modified TiO2(Cu-S-TiO2) photocatalyst was successfully synthesized using TiCl4, Cu(NO3)2.3H2O and H2SO4 as precursors by the sol-gel method andcalcination at 450°C for 4 hours. The synthesized photocatalyst was characterized by X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive Spectroscopy (SEM-EDS), Diffuse Reflectance Spectroscopy (DRS), Brunauer Emmett Teller (BET) method. The XRD results showed that the Cu-S-TiO2 photocatalyst had an anatase phase with a crystal grain size of 17.54 nm. However, the SEM image of the modified TiO2 showed inhomogeneous phase due to the crystal clustering of imperfect homogenization during the synthesis and sintering processes. The patterns of EDSof Cu-S-TiO2depicted the elements of Ti, O, Cu and S with doping of Cu and S c.a. 7 and 1%, respectively. Analysis using DRS UV-Vis showed Cu-S-TiO2 was able to shift the absorption of the TiO2 photocatalyst wavelength to the visible region with a band energy gap of 1.9 eV. The BET analysis results showed that the specific surface area (SBET), pore volume (Vp) and average pore volume radius (Dp) were measured from large Cu-S-TiO2, therefore Cu-S-TiO2 had good physicochemical and photocatalytic properties. The photocatalytic activity of 0.1 g Cu-S-TiO2 with 15 Watt tungsten light irradiation for 4 h was able to degrade 50 mL remazol black B 10 mg/L c.a. 92.60 %.
Pengambilan Tembaga dari Batuan Bornit (Cu5FeS4) Variasi Rapat Arus dan Pengompleks EDTA Secara Elektrokimia Abdul Haris; Didik Setiyo Widodo; Lina Yuanita
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 10, No 2 (2007): Volume 10 Issue 2 Year 2007
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.099 KB) | DOI: 10.14710/jksa.10.2.31-36

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pemisahan tembaga dari mineral bornit terhadap pengaruh rapat arus dan pengompleks EDTA secara elektrolisis. Serbuk bornit dilarutkan dalam besi(III) sulfat dan diendapkan dengan variasi rapat arus menggunakan elektrode karbon selama 1 jam.Dari hasil penelitian diperoleh kadar tembaga maksimal yang terlarut sebesar 14,88 % pada konsentrasi besi(III) sulfat 0,6 M. Semakin besar rapat arus yang digunakan pada elektrolisis, kuantitas endapan semakin meningkat dan endapan tembaga maksimal 1,69 mg terbentuk pada penambahan pengompleks EDTA 0,20 M dan rapat arus 0,05 A/cm2. Keberadaan pengompleks EDTA mampu menurunkan potensial yang diperlukan sehingga meningkatkan kemurnian dan kekuatan pelapisan tembaga. Kemurnian endapan tembaga tertinggi didapatkan pada elektrolisis dengan penambahan pengompleks EDTA 0,20 M sebesar 93,88%Kata kunci:bornit, tembaga, rapat arus, pengompleks EDTA
Reduksi Kurkumin: Kajian Awal Elektrosintesis dalam Sistem Etanol Didik Setiyo Widodo; Abdul Haris; Nawatuttuqoh Nawatuttuqoh
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 10, No 2 (2007): Volume 10 Issue 2 Year 2007
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.43 KB) | DOI: 10.14710/jksa.10.2.37-44

Abstract

Telah dilakukan suatu kajian pendahuluan reduksi kurkumin dalam sistem larutan etanol dengan pendekatan elektrokimia. Kurkumin telah banyak digunakan dalam bidang pangan dan farmasi dan sebagian kecil analisis kimia. Dalam bidang kimia, kurkumin telah digunakan sebagai pereduksi logam dan pengkhelat ion-ion logam. Aplikasi yang beragam ini didasarkan pada keberadaan gugus β-diketon yang dalam tinjauan reaksi reduksi dan oksidasi gugus ini dapat mengalami serangan elektron dan/ atau membentuk ikatan dengan substat lain. Untuk mengkaji lebih lanjut dan memperkaya aplikasi senyawa ini berikutnya dilakukan modifikasi gugus tersebut untuk membentuk suatu dimer atau senyawaan lain dengan pendekatan elektrokimia. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh produk reduksi senyawa kurkumin untuk memperluas pemanfaatan kurkumin dalam bidang kimia, analisis kimia dan sintesis. Penelitian dilakukan dengan cara mengelektrolisis larutan kurkumin dalam sistem etanol pada potensial terkontrol 1,8 V dan 2,0 V dengan variasi elektroda kerja (C dan Cu) dan pH (1 dan 4) selama selama 2 jam dan hasil elektrolisis dianalisis dengan FTIR. Data yang diperoleh, elektrolisis pada petensial kerja 2,0 volt untuk pH 1 dan 1,8 volt untuk pH 4 melibatkan masing-masing satu elektron dan 3 elektron. Konfirmasi lanjut terhadap data FTIR disimpulkan bahwa produk dengan kode Pc-1 (proses pada pH 1) adalah suatu pinakol dan produk berkode Pc-2 (proses pada pH 4) merupakan senyawa siklis.Kata kunci: kurkumin, elekrolisis, elektroreduksi