Heru Maruta
STIE Syariah Bengkalis

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Akuntansi Aktiva Tetap Berwujud Heru Maruta
JAS (Jurnal Akuntansi Syariah) Vol 1 No 1 (2017): JAS (Jurnal Akuntansi Syariah) - June
Publisher : LPPM ISNJ Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktiva tetap berwujud merupakan salah satu faktor penting yang menentukan lancar tidaknya operasional perusahaan khususnya perusahaan industri.Tanpa aktiva tetap berwujud, industri tidak dapat melakukan aktivitas utamanya.Berbicara aktiva tetap berwujud tidak akan terlepas dari harga perolehan, penyusutan, dan akumulasi penyusutan. Aktiva tetap dari waktu ke waktu mengalami keausan yang disebabkan karena pemakaian normal.Keausan secara normal ini mesti dialokasikan atau dibiayakan secra menyebar kepada periode-periode penggunaan aktiva tersebut.Ada kalanya suatu aktiva tetap dinilai tidak ekonomis lagi sehingga harus dijual dan diganti dengan yang baru.Tidak jarang juga terjadi kerusakan aktiva tetap berwujud secara mendadak karena bencana alam seperti banjir dan kebakaran. Apapun penyebab hilangnya masa manfaat aktiva tetap berwujud, baik itu aus secara normal, dijual karena dinilai tidak efisien lagi, maupun rusak karena bencana, semuanya diperlukan pencatatanakuntansi yang benar. Dengan pencatatan akuntansi yang benar akan dapat diketahui informasi yang tepat berkaitan dengan aktiva tetap berwujud.
Pengertian, Kegunaan, Tujuan Dan Langkah-Langkah Penyusunan Laporan Arus Kas Heru Maruta
JAS (Jurnal Akuntansi Syariah) Vol 1 No 2 (2017): JAS (Jurnal Akuntansi Syariah) - December
Publisher : LPPM ISNJ Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengertian, kegunaan, tujuan dan langkah-langkah dalammenyusun laporan arus kas.Mengingat pentingnya arus kas bagi para pengambil keputusan, maka informasi ini menjadi penting, karena masyarakat lebih memahami hal-hal berkaitan dengan arus kas.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka (Library Research). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meninjau buku-buku referensi yang ada di perpustakaan. Jenis data yang digunakan merupakan data skunder yang berupa buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan. Analisa data menggunakan metode deskriptif, yaitu mendeskripsikan hasil penelitian dan kemudian menarik kesimpulan. Hasil penelitian dalam tulisan ini adalah: Laporan arus kas merupakan laporan memberikan informasi keluar dan masuknya kas dalam suatu perusahaan, yang disebabkan oleh adanya aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan arus kas digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Ada beberapa tahapan dalam menyusun laporan arus kas di mana memerlukan laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi. Sedangkan metode yang dapat digunakan ada dua yaitu metode langsung dan tidak langsung.
Analisis Break Even Point (BEP) Sebagai Dasar Perencanaan Laba Bagi Manajemen Heru Maruta
JAS (Jurnal Akuntansi Syariah) Vol 2 No 1 (2018): JAS (Jurnal Akuntansi Syariah) - June
Publisher : LPPM ISNJ Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengertian, kegunaan, tujuan, keterbatasan, dan metode penghitungan analisa Break Even Point (BEP).Manajemen memerlukan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar merencanakan laba peruasahaan. Dengan diketahuinya titik impas (Break Even Point, manajeman dapat menetukan jumlah produksi atau penjualan yang harus dilakukan, sesuai target laba yang ingin dicapai.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka (Library Research). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meninjau buku-buku referensi yang ada di perpustakaan. Jenis data yang digunakan merupakan data skunder yang berupa buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan. Analisa data menggunakan metode deskriptif, yaitu mendeskripsikan hasil penelitian dan kemudian menarik kesimpulan. Hasil penelitian dalam tulisan ini adalah: Analisa Break Event Point (BEP) memberikan informasi yang dapat digunakan oleh manajemen sebagai dasar perencanaan laba. Untuk menghitungnya diperlukan data mengenai biaya tetap, biaya variable, harga jual, dan kapasitas maksimum.Penghitungan Break Even Point (BEP) dapat dilakukan dengan metode persamaan, metode kontribusi margin, dan metode grafis. Ketiga metode apabila digunakan menghasilkan angka yang sama. Analisa Break Even Point (BEP), dalam praktiknya disamping mengandung manfaat tetapi juga masih mengandung kelemahan-kelemahan.
Analisis Laporan Keuangan Model Du Pont Sebagai Analisis Yang Integratif Heru Maruta
JAS (Jurnal Akuntansi Syariah) Vol 2 No 2 (2018): JAS (Jurnal Akuntansi Syariah) - December
Publisher : LPPM ISNJ Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk memberikan penjelasan kepada para pembaca mengenai analisis laporan keuangan model du pont merupakan salah satu metode analisis laporan keuangan yang bersifat integrativ.Dikatakan integrative karena dalam analisisnya menggunakan data yang berasal dari neraca dan laba rugi secara keseluruhan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research atau studi pustaka, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara menggali berbagai buku perpustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis laporan keuangan model du pont dapatdigunakan untuk menganalisis laporan keuangan dengan cara lebih sederhana tetapi sudah meliputi neraca dan laba rugi. Namun analisis ini masih mengandung kelemahan apabila penganalisis memerlukan data yang mendetail, dimana harus menggunakan metode analisis yang lain.
Kejanggalan-Kejanggalan Dalam Implementasi Dan Pencatatan Akuntansi Pada Pembiayaan Murabahah Heru Maruta
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita Vol 2 No 1 (2013): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June
Publisher : LPPM ISNJ Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan lembaga keuangan syariah secara kuantitas yang cukup pesat kurang diimbangi dengan ketersediaan sumber daya insani yang memadai. Hal ini mengakibatkan adanya kesalahan-kesalahan dalam mengimplementasikannya, baik karena sengaja maupun karena ketidaktahuan. Apapun sebabnya yang jelas terjadi penyimpangan implementasi dari aturan yang telah ditetapkan. Penyimpangan ini menimbulkan kejanggalan-kejanggalan dalam pandangan masyarakat awam. Kejanggalan yang ada bukan hanya terlihat dalam teknis pembiayaannya, melainkan juga pada cara pencatatan akuntansi yang dilakukan. Diharapkan dengan kehadiran perguruan tinggi ilmu ekonomi syariah akan bisa mengatasi masalah-masalah yang terjadi, dengan lulusan yang dihasilkan. Dengan teratasinya semua masalah, maka sistem ekonomi syariah akan cepat berkembang dan kembali digunakan masyarakat dalam setiap sendi kehidupan seperti pada masa kejayaan Islam.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Abu Yusuf Heru Maruta
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita Vol 2 No 2 (2013): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - December
Publisher : LPPM ISNJ Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abu Yusuf adalah ulama yang hidup pada tahun 113-182 H/731-798 M, merupakan seorang ahli fiqih yang lahir pada masa Ummayah namun berkarya dan diakui pada masa Abassiah. Karya terbesarnya adalah Kitab Al-Kharaj yang merupakan kitab pertama memuat tentang cara menghimpun semua pemasukan daulah islamiyah dan pos-pos pengeluaran berdasarkan kitabullah dan sunnah rasul saw. Kitab ini berupaya membangun sebuah sistem keuangan publik yang mudah dilaksanakan yang sesuai dengan hukum islam yang sesuai dengan persyaratan ekonomi Latar belakang pemikirannya tentang ekonomi, setidaknya dipengaruhi beberapa faktor, baik intern maupun ekstern. Yang menjadi kekuatan utama pemikiran Abu Yusuf adalah dalam masalah keuangan publik. Sistem ekonomi yang dikehendaki oleh Abu yusuf adalah satu upaya untuk mencapai kemaslahatan ummat. Kemaslahatan ini didasarkan pada al-Qur’an, al- Hadits, maupun landasan-landasan lainnya.
Sejarah Sistem Ekonomi Heru Maruta
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita Vol 3 No 1 (2014): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June
Publisher : LPPM ISNJ Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem ekonomi kapitalis berangkat dari gerakan individualisme. Sistem kapitalis memberikan kebebasan kepemilikan individu seluas-luasnya dan memisahkan kehidupan ekonomi dari ritual keagamaan atau disebut sekuler. Sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah.Sosialisme muncul di akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 sebagai reaksi dari perubahan ekonomi dan sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri. Revolusi industri ini memang memberikan keberkahan buat para pemilik pabrik pada saat itu, tetapi di lain pihak para pekerja justru malahsemakin miskin.Sistem ekonomi campuran (“Mixed economy”) merupakan panduan dari dua bentuk sistem ekonomi sosialisme dan kapitalisme.Sejarah pertentangan yang keras dan bahkan tidak harmonis dari kapitalisme dan sosialisme telah menstimulasi pemikir-pemikir untuk mencari bangun ekonomi dengan ciri dasar, yang merupakan gabungan unsur-unsur terbaik dari keduanya.Pemikiran ekonomi Islam adalah respons para pemikir muslim terhadap tantangan-tantangan ekonomi pada masa mereka. Pemikiran ekonomi Islam tersebut diilhami dan dipandu oleh ajaran Al-Quran dan Sunnah juga oleh ijtihad (pemikiran) dan pengalaman empiris mereka.
Dinamika Pasar Modal Syariah, Perdagangan Indeks Saham Gabungan Syariah Dan Pasar Uang Syariah (PUAS) Heru Maruta
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita Vol 3 No 2 (2014): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - December
Publisher : LPPM ISNJ Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dunia investasi dikenal adanya investasi riil dan investasi keuangan. Investasi sektor keuangan antara lain berupa pasar modal, perdagangan indeks saham gabungan, dan pasar uang. Sudah bertahun-tahun investasi sektor keuangan dikuasai sistem konvensional. Seiring bangkitnya kembali ekonomi syariah, mendorong pula lahirnya instrumen investasi keuangan syariah. Di Indonesia yang penduduknya sebagian besar muslim juga tidak ketinggalan menerapkan instrumen investasi syariah. Instrumen investasi syariah terus mengalami dinamika, baik di Indonesia maupun negara lain di dunia. Namun demikian instrumen investasi syariah masih mengadobsi instrumen investasi keuangan konvensional yang kemudian disesuaikan dengan prinsip syariah.
Fasisme Heru Maruta
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita Vol 4 No 1 (2015): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June
Publisher : LPPM ISNJ Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fasisme adalah suatu sikap nasionalisme yang berlebihan dan merupakan suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Fasisme berasal dari filsafat radikal yang muncul dari revolusi industri yakni sindikatisme. Unsur-unsur pokok fasisme terdiri dari tujuh unsur: Pertama, ketidak percayaan pada kemampuan nalar. Kedua, pengingkaran derajat kemanusiaan. Ketiga, kode prilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan. Keempat, pemerintahan oleh kelompok elit. Kelima, totaliterisme. Keenam, Rasialisme dan imperialisme. Ketujuh, fasisime memiliki unsur menentang hukum dan ketertiban internasional. Ekonomi fasis memiliki ciri negara korporasi. Dalam pemahaman ini, negara berkuasa untuk menata dan mengawasi sistem perekonomian. Fasisme mencapai kesuksesan pertama kalinya di Italia. Mussolini mengambil keuntungan dari tekanan-tekanan sosial dan kerinduan di kalangan rakyat Italia akan perubahan. Kepercayaan luas bahwa "fasisme sudah lenyap" hanya memberikan lahan bagi perkembangan kelompok-kelompok fasis yang baru. Fasisme masih hidup, terkadang dengan nama aslinya, kala lain dengan menyamarkan dirinya. Nyatanya, fasisme meraih kebangkitan yang istimewa selama tahun 1990-an. Awal tahun 1933, berdiri Nederlandsche Indische Fascisten Organisatie (NIFO) di Batavia. Organisasi ini berkiblat pada organisasi fasis di Jerman dan mengklaim diri sebagai bagian dari Nationaal Socialistische Beweging (NSB) yang didirikan oleh Ir Mussert dua tahun sebelumnya.
Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi Heru Maruta
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita Vol 5 No 1 (2016): IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita - June
Publisher : LPPM ISNJ Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mengulas tentang betapa pentingnya pengendalian internal bagi sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi merupakan kerangka acuan dalam pelaksanaan proses akuntansi dalam sebuah organisasi. Proses akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan, haruslah terjamin secara memadai dapat terhindar dari kesalahan dan penyimpangan, baik yang disengaja ataupun tidak. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode deskriptif, dengan sebagian besar menggunakan data pustaka.Kesimpulan yang dapat ditarik dari artikel ini adalah bahwa laporan keuangan yang merupakan alat pertanggungjawaban dari pengelola organisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan, haruslah terjamin secara memadai bebas dari kesalahan. Dalam hal ini pengendalian internal memiliki peran yang besar untuk mewujudkannya, meskipun masih ada faktor lain yaitu audit dari akuntan publik.