Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MODEL DUGAAN VOLUME DAN RIAP TEGAKAN JATI (Tectona grandis L.F) DI NUSA PENIDA, KLUNGKUNG BALI Susila, I Wayan Widhana
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (973.534 KB)

Abstract

RIAP TEGAKAN DUABANGA (Duabanga moluccana Bl.) DI RARUNG Susila, I Wayan Widhana
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 7, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Duabanga (Duabanga moluccana Bl.) merupakan salah satu jenis unggulan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kayunya dapat digunakan untuk kayu pertukangan, bahan bangunan, dan kayu perkakas rumahtangga. Jenis ini sudah banyak dikembangkan pada hutan rakyat di Pulau Lombok, karena riapnya relatif cepat. Akan tetapi, informasi kuantitatif hutan tanaman duabanga masih relatif kurang, seperti data riap tegakan. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi riap dan model pertumbuhan untuk pengelolaan tegakan duabanga yang lestari. Penelitian dilaksanakan di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK)Rarung, Kelompok Hutan Gunung Rinjani RTK 1, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah dengan pembuatan dan pengukuran tiga petak ukur permanen (PUP)  70 m x 70 m  pada tegakan duabanga 1996 dan lima PUP berbentuk lingkaran seluas 625 m 2  pada tegakan 1997 secara berulang dari tahun 2003 s/d 2006. Tegakan 1996 pada umur 10 tahun, riap diameter tegakan = 3,29 cm tahun-1, riap tinggi = 1,97 mtahun-1, dan riap volume tegakan = 25,02 m3 ha -1 tahun -1 .  Untuk tegakan 1997 pada umur sembilan tahun, riap diameter tegakan = 3,77 cm tahun -1 , riap tinggi = 2,16 m tahun -1, dan riap volume tegakan = 34,41 m 1 tahun -1. Model penduga diameter (D) dan tinggi tegakan (T) berdasarkan umur tegakan (X) dapat dinotasikan sebagai berikut: 1)  Tegakan duabanga tahun 1996 adalah  D (cm) =  1,6622 X  dan  T (m) =1,3159 X 1,1913 , 2)  Tegakan tahun 1997 adalah  D (cm) =  5,6751 X0,81501,3075  dan  T (m) =  2,1623 X , dan 3) Tegakan duabanga tahun 1996 dan 1997 adalah D (cm) = 7,2015 X 0,6627  dan T (m) = 2,6550 X 0,8834.
Evaluating agroforestry patterns to increase land productivity of Falcataria moluccana private forests in Central Lombok Regency, West Nusa Tenggara Nandini, Ryke; Susila, I Wayan Widhana; Agustarini, Retno; Samawandana, Gipi
Forest and Society Vol. 7 No. 2 (2023): NOVEMBER
Publisher : Forestry Faculty, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24259/fs.v7i2.25752

Abstract

Developing agroforestry systems in private forests is expected to increase productivity. This study aims to determine the appropriate agroforestry design for Falcataria moluccana-based private forests in Central Lombok Regency. Three intercrop species were tested: small taro (Colocasia esculenta), ginger (Zingiber officinale), and vanilla (Vanilla planifolia Andrews). This study was established using a completely randomized design. The three planting combinations were examined in three replications for a total of nine test plots: F. moluccana+vanilla+small taro (FmVT), F. moluccana+vanilla+ginger (FmVG), and F. moluccana+vanilla+ginger+small taro (FmVGT). Each test plot was 10 x 10 m and was located at 3 x 3 m spacing under a 3-year-old F. moluccana stand. The measured variables were crop survival rates, plant yields, and microclimatic data. The correlation between the variables was examined using the Pearson Product Moment, Duncan's advanced multiple range test (DMRT), and analysis of variance (ANOVA). The market price was used to determine the crop's economic value. The best agroforestry design was based on the economic value of crop production and the land equivalent ratio. The results indicated that the combination of F. moluccana, vanilla, ginger, and small taro, which generated an additional income of IDR 11,851,250 ha-1 a year, should be widely promoted and adopted.
Sistem Agroforestri Tradisional di Sumbawa: Karakteristik, Komoditas Utama dan Kontribusinya terhadap Kehidupan Masyarakat Muh Hidayatullah; I Wayan Widhana Susila; Abdul Jafar Maring
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss2.357

Abstract

Penerapan agroforestri merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan penggunaan lahan, perbaikan kualitas lingkungan mikro, dan peningkatan pendapatan masyarakat.  Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mempelajari sistem agroforestri tradisional yang dipraktekkan oleh masyarakat di Desa Batudulang- Kecamatan Batulanteh, Kabupaten Sumbawa. Penelitian dilakukan dengan observasi lapang dan wawancara secara sengaja (purposive sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga pola agroforestri tradisional yang telah dilaksanakan secara turun temurun oleh masyarakat di Batudulang yaitu agroforestri berbasis tanaman kemiri, agroforestri berbasis tanaman kopi dan agroforestri berbasis tanaman campuran.  Ketiga pola agroforestri diterapkan berdasarkan pilihan masing-masing petani, sesuai dengan tujuan pengelolaan.