Sa’adah Erliani
STKIP PGRI Banjarmasin

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Gerakan Pramuka untuk Membentuk Karakter Kepedulian Sosial dan Kemandirian (Studi Kasus di SDIT Ukhwah dan MIS An-Nuriyyah 2 Banjarmasin) Sa’adah Erliani
Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah Vol 2, No 1 (2016): Oktober 2016
Publisher : Fakultas Studi Islam UNISKA MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.681 KB) | DOI: 10.31602/muallimuna.v2i1.740

Abstract

IndonesiaPendahuluan: Artikel ini bertujuan untuk meneliti peran gerakan pramuka dalam membentuk karakter kepedulian sosial dan kemandirian sebagaimana harapan pemerintah dan masyarakat. Metode:  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan instrument observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan metode Miles & Huberman. Hasil:      Upaya pembentukan karakter pada Gerakan Pramuka SDIT Al-Ukhwah adalah pemahaman, keikhlasan, kerja keras, berjuang dengan sungguh-sungguh, ketaatan, pengorbanan, komitmen, konsisten, persaudaraan, dan kepercayaan. Perangkat pendukungnya antara lain prinsip dasar kepramukaan, metode kepramukaan, dan kode kehormatan. Adapun upaya pembentukan karakter pada gerakan pramuka MIS An-Nuriyah 2 Banjarmasin adalah keteladanan, pembiasaan, teguran dan penghargaan. Perangkat pendukungnya antara lain dari prinsip dasar kepramukaan, metode kepramukaan, dan kode kehormatan. EnglishIntroduction:     This article aims to examine the role of the scout movement in forming the character of social care and independence as the the expectations of government and society. Methods:  This study used a qualitative approach, descriptive analytic by using the instrument observation, interviews, and documentation. Then continued with the analysis using method of Miles & Huberman. Results:     Efforts to establish the character of the Scout Movement of SDIT Al-Ukhwah is understanding, sincerity, hard work, struggling earnestly, obedience, sacrifice, commitment, consistency, brotherhood and trust. The supporter basic principles of scouting, scouting methods, and code of honor. The efforts to establish the character of scout movement An-Nuriyah MIS 2 Banjarmasin is modeling, habituation, warning and appreciation. The supporter is the basic principles of scouting, scouting methods, and code of honor.
Tantangan dan Motivasi Belajar Mahasiswa PGSD di Kelas Teaching English For Young Learners (TEYL) Jumainah Jumainah; Sa’adah Erliani
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 16 No 2 (2021)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.852 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan tantangan dan motivasi mahasiswa PGSD saat belajar di kelas TEYL dalam rangka persiapan mengajarkan bahasa Inggris pada level SD nantinya. Penelitian ini melibatkan 32 mahasiswa PGSD yang terdaftar di kelas TEYL STKIP PGRI Banjarmasin tahun akademik 2020/2021. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan instrumen angket. Analisa mengenai tantangan yang dihadapi mahasiswa dijabarkan berdasarkan dua kategori utama, yaitu tantangan yang berkaitan dengan kebahasaan dan psikologis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara kebahasaan mahasiswa PGSD mengalami kendala pada penguasaan kosakata, kemampuan menjelaskan dalam bahasa Inggris, dan kemampuan tata bahasa. Sementara itu, secara psikologis mahasiswa PGSD STKIP PGRI Banjarmasin memiliki persepsi bahwa Bahasa Inggris adalah bahasa asing yang sulit untuk dipelajari yang berdampak pada ketidakpercayaan diri mereka apabila harus mengajarkan bahasa asing ini nantinya ketika mereka bekerja sebagai guru kelas di SD. Akan tetapi, mahasiswa memiliki motivasi yang kuat dalam belajar. Motivasi ini dilatarbelakangi oleh keinginan mereka untuk lulus mata kuliah TEYL dengan nilai yang memuaskan, kemauan belajar karena adanya kesadaran akan peran guru SD yang ‘serba bisa’, serta harapan untuk menjadi guru yang professional dan bertanggungjawab di masa yang akan datang. Selain itu peran serta dukungan dosen serta teman sekelas dan suasana kelas juga berpengaruh pada motivasi belajar mahasiswa di kelas.