Abstract One of the determinants of service quality is the quality of medical record which contained coding process to determine the output reports the hospital. Still the low percentage of accuracy in coding process can cause problems such as statistical calculations in the hospital would be wrong, not health care quality report, clinical and research interests are the development of health policies by local governments will be constrained, as well as problems of insurance claims. The impact of these problems resulted in the policy direction of the hospital is not appropriate due to poor planning and the management of the hospital. The study is done at the medical record department in some hospitals located in Jakarta on the services obstetrics and ginekology.The aim of this research is to find out factors that affects the accuracy of icd code mother childbirth and for newborn infants with independent variable is knowledge, education background, training has been followed, experience, and long work.This research should be implemented by analyzing data primary using design the study of cross-sectional.A sample of this research numbering 24 koder on the medical record department. Results showing that the number of accurate coding is only 37,5 % ( 9 coder ), while coder being inaccurate coding number 62.5 % ( 15 coder).The results of the analysis bivariat obtained of variable that deals with accuracy is knowledge ( pvalue = 0.04 ). Based on research is expected the presence of rotation coder who experience and inexperienced can do also encoding diagnose, in addition, the hospital have to offer the opportunity to follow the coder coding training.Keywords: accuracy, coding, pregnant mothersAbstrakSalah satu faktor penentu mutu kualitas layanan adalah bagian rekam medis yang didalamnya terdapat proses koding untuk menentukan output laporan rumah sakit. Masih rendahnya persentase keakuratan dalam proses koding dapat menyebabkan masalah seperti penghitungan statistik rumah sakit akan salah, laporan pelayanan kesehatan tidak berkualitas, kepentingan riset klinik dan pengembangan kebijakan kesehatan oleh Pemerintah Daerah akan terkendala, serta permasalahan klaim asuransi. Dampak dari permasalahan tersebut mengakibatkan kebijakan pimpinan rumah sakit yang tidak tepat karena buruknya perencanaan dan pengelolaan rumah sakit. Penelitian ini dilakukan pada bagian rekam medis di beberapa RS yang berlokasi di Jakarta pada layanan kebidanan dan penyakit kandungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keakurasian koding ibu melahirkan dan bayi dengan variable independennya adalah pengetahuan, latar belakang pendidikan, pelatihan yang pernah diikuti, pengalaman, serta lama bekerja. Penelitian ini dilaksanakan dengan menganalisis data primer menggunakan desain studi cross-sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 24 koder pada bagian rekam medis. Hasil menunjukkan bahwa jumlah koder yang akurat mengkode hanya berjumlah 37,5%(9 koder), sedangkan koder yang tidak akurat mengkode berjumlah 62,5% (15 koder). Hasil uji analisis bivariat diperoleh variable yang berhubungan dengan keakuratan adalah pengetahuan (Pvalue = 0.04). berdasarkan penelitian diharapkan adanya rotasi pengkodean agar yang berpengalaman dan tidak berpengalaman dapat melakukan juga pengkodean diagnose, selain itu, pihak rumah sakit harus memberi kesempatan para koder untuk mengikuti pelatihan koding secara berkesinambungan.Kata kunci: akurasi, koding, ibu hamilĀ