Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kriteria-kriteria penentuan negara prioritas untuk pengembangan Atase Perdagangan (Atdag)/Indonesia Trade Promotion Centre (ITPC), dan mengidentifikasi negara-negara prioritas untuk mengembangkan Atdag/ITPC yang sudah ada atau mendirikan Atdag/ITPC yang baru. Metode pengkajian yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). Data sekunder bersumber dari BPS, Fragile States Index, UN COMTRADE, World Bank dan CEPII. Sedangkan data primer diperoleh dari kegiatan FGD dengan para pelaku ekspor, akademisi dan pejabat Disperindag Jakarta dan Yogyakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa kriteria yang digunakan dalam pemilihan negara prioritas Atdag dan ITPC secara berturut-turut adalah country risk; commercial infrastructure; market growth; trade complementary index; market intensity; trade openness; dan trade cooperation. Keberadaan Atdag dan ITPC sebagai perwakilan perdagangan berperan penting dalam peningkatan ekspor, sehingga perlu penguatan dan pengembangan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penguatan Atdag dan ITPC di 16 negara prioritas serta pembentukan Atdag dan atau ITPC baru di tiga negara prioritas, yaitu Myanmar, Swedia dan Austria. This study aims to develop the main criteria to determine priority countries for new Trade Attaché/ITPC Representatives and to identify priority countries for further development of the Trade Attaché/ITPC Representatives.This study employs an Analytical Hierarchy Process (AHP) methodology. The secondary data were collected from the BPS, Fragile States Index, UN COMTRADE, World Bank and CEPII. The primary data were collected from qualitative research using Focus Group Discussion (FGD) with the stakeholders in Jakarta and Yogyakarta. The results showed that the main criteria for choosing countries for establishing Atdag and ITPC in sequence were country risk, commercial infrastructure, market growth, trade complementary index, market intensity, trade openness, and trade cooperation. The presence of Trade Attaché/ITPC Representative in many countries has an important role in increasing Indonesia’s export. However, further efforts are required to strengthen their roles, particularly in 16 countries. This study recommends to establish trade attaché and or ITPC in three potential countries: Myanmar, Sweden and Austria.