Heri Sutrisno
Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno- Hatta, Rajabasa Bandar Lampung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER LIMFOMA NON HODGKIN YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH DENPASAR (STUDI PENDAHULUAN) Sutrisno, Heri; Dharmayuda, Tjokorda Gde; Rena, Renny A
journal of internal medicine Vol. 11, No. 2 Mei 2010
Publisher : journal of internal medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.369 KB)

Abstract

Quality of life was a target therapy in cancer patients especially on metastatic cancer. Quality of life currently havebecomeone of stadard for therapeutic evaluation. Because quality of life was a subjectif characteristic and can only measure bypatient, so measuring quality of life patients must use multidimensional measure tool that offend aspect from physical, social andemotional, simple, easy to understand and answer by all patients and must to validated.To observe description of quality of life from cancer patient of Non Hodgkin Lymphoma (NHL) which admitted in SanglahHospital Denpasar, we have done analytic descriptive research on NHL patients with used EORTC QLQ-C30 questioner. Fifteenof NHL patients which cared in Internal Department Sanglah Hospital on January ? June 2010, 12 (80%) were male and 3 (20%)were female. Good quality of life was 8 (53.3%), moderate was 5 (33.3%) and poor was 2 (13.2%). From 10 (66.7%) patientsundergone chemotherapy, good quality of life was 5 (50%), moderate was 3 (30%) and poor was 2 (20%). There is correlationbetween quality of life of NHL patients with grading of clinical disease (p = 0.032; r = -0.554), there is no correlation qualityof life with giving chemotherapy in NHL patients (p = 0.560; r = -0.164). Meassuring quality of life NHL patient with EORTCQLQ-C30 was correlated with Karnofsky score (p = 0.031; r = 0.557) and ECOG (p = 0.04; r = -0.699).
UPAYA SEKOLAH DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN DI SMAN 1 PLEMAHAN KABUPATEN KEDIRI Sutrisno, Heri; Jatiningsih, Oksiana
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol. 12 No. 1 (2024): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v12n1.p98-108

Abstract

Pembentukan karakter disiplin perlu dilaksanakan pada lingkungan keluarga, sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Banyak temuan mengenai masalah disiplin di SMAN 1 Plemahan yang bisa menjadi budaya. Dari mulai siswa datang ke sekolah terlambat, masuk jam pelajaran terlambat, berpakaian seragam yang tidak lengkap dan terlambat mengumpulkan tugas. Oleh sebab itu tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan upaya yang dilakukan sekolah dalam pembentukan karakter disiplin di SMAN 1 Plemahan Kediri. Berdasarkan hal tersebut rumusan masalah dalam penelitian yaitu bagaimana upaya sekolah dalam pembentukan karakter disiplin di SMAN 1 Plemahan Kabupaten Kediri. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. penelitian ini pengumpulan informan menggunkan purposive sampling. Yang menjadi informan yaitu waka kesiswaan, guru PPKn, dan BK. Data dikumpulkan melalui observasi mendalam untuk melihat perilaku siswa serta menggunakan wawancara yang dilakukan ke informan untuk menggali informasi. Teknik analisis data menggunakan teknik yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pembentukan karakter disiplin yang dilakukan sekolah dengan menggunakan teori Behavioristik menurut B.F. Skinner melalui metode Reward dan Punishment. Dapat dilihat dari upaya sekolah dalam pembentukan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler, upacara bendera, serta kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Upaya yang sekolah lakukan memang berjalan tetapi kurang efektif karena sekolah cenderung menggunakan metode hanya dengan memberikan Punishment yang mengakibatkan kurang efektif dan masih banyak siswa yang akan melakukan tindakan non disiplin. sebaiknya sekolah juga menggunakan pemberian reward bertujuan agar terciptanya operant conditioning yang dapat berjalan efektif.