Dedy Hamdani
Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM SOLVING BERORIENTASI HIGHER ORDER THINKING SKILLS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Safri Daryanti; Indra Sakti; Dedy Hamdani
Jurnal Kumparan Fisika Vol 2, No 2 Agustus (2019): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.182 KB) | DOI: 10.33369/jkf.2.2.65-72

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menemukan pengaruh model Problem Solving berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS) terhadap hasil belajar fisika dan (2) mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan pembelajaran model Problem Solving berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS). Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment Research tipe nonequivalent control group design dan one group pretest-posttest design. Hasil  penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara peserta didik yang diajar dengan pembelajaran model Problem Solving Berorientasi HOTS dengan peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran konvensional ( pada taraf signifikan 5%) dan (2) terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan pembelajaran model Problem Solving Berorientasi HOTS dengan adanya kenaikan hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik setelah diajarkan dengan pembelajaran model Problem Solving Berorientasi HOTS sebesar 44,08. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran model Problem Solving berorientasi HOTS terhadap hasil belajar fisika dan meingkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik.Kata Kunci: Problem Solving, Higher Order Thinking Skills (HOTS), Hasil Belajar Fisika, Kemampuan Pemecahan MasalahThis research aimed to (1) find the effect of HOTS-oriented Problem Solving models on physics learning outcomes and (2) describe the Problem Solving abilities of students with HOTS-oriented Problem Solving learning models. This type of research was a Quasi Experiment Research with type of nonequivalent control group design and one group pretest-posttest design. The results of the research showed that (1) there are significant differences in learning outcomes between students taught by learning the HOTS-oriented Problem Solving model and students taught with conventional learning model ( at the 5% significance level) and (2) there was an increase in students' Problem Solving abilities with learning HOTS-oriented Problem Solving model with an increase in the results of the student's Problem Solving ability tests after being taught with learning HOTS-Oriented Problem Solving models, 44.08. Based on results of research, it can be concluded that there is an influence of HOTS-oriented Problem Solving learning model on physics learning outcomes and improve students Problem Solving abilities. Keywords: Problem Solving, Higher Order Thinking Skills (HOTS), Physics Learning Outcomes, Problem Solving Abilities
PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA MATA PELAJARAN FISIKA Niki Harjilah; Rosane Medriati; Dedy Hamdani
Jurnal Kumparan Fisika Vol 2, No 2 Agustus (2019): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.295 KB) | DOI: 10.33369/jkf.2.2.79-84

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apakah ada pengaruh yang signifikan peserta didik yang diajar dengan model inkuiri terbimbing terhadap keterampilan berpikir kritis pada mata pelajaran fisika dan mendeskripsikan berapa besar pengaruh model inkuiri terbimbing tehadap keterampilan berpikir kritis peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitan quasi experiment dengan desain nonequivalent control group desain. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata skor keterampilan berpikir kritis mengalami peningkatan di kelas eksperimen dan berdasarkan uji hipotesis dengan thitung > ttabel (7.10059 > 1.66827) dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing terhadap keterampilan berpikir kritis pada mata pelajaran fisika. Besar effect size model inkuiri terbimbing terhadap keterampilan berpikir kritis sebesar 3,208 dengan pengaruh 94,2%.Kata kunci: Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Berpikir KritisThis study aims to describe whether there was a significant effect of students taught with guided inquiry models on critical thinking skills in physics subjects and how much effect the guided inquiry model has on students' critical thinking skills. The research was a quasi-experiment with a nonequivalent control group design. The results of the descriptive analysis obtained an average score of critical thinking skills increased in the experimental class and based on the results of the hypothesis test with tcount > ttable (7.10059 > 1.66827),  it can be concluded that there is a significant effect of learning with guided inquiry models on critical thinking skills in the physics subjects. The effect size of the guided inquiry model on critical thinking skills is 3.2 with an effect of 94.2%. Keywords: Guided Inquiry, Critical Thinking Skills                                                             
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR TIPE 5E DI KELAS X IPA 3 SMAN 9 KOTA BENGKULU Christina Limbong; Nyoman Rohadi; Dedy Hamdani
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 2 No. 1 April (2019): Jurnal Kumparan Fisika
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.334 KB) | DOI: 10.33369/jkf.2.1.33-40

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan aktivitas, motivasi belajar dan penguasaan konsep siswa  dengan model pembelajaran Siklus Belajar tipe 5E. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas X IPA 3 SMAN 9 Kota Bengkulu yang berjumlah 32 orang yang terdiri dari 16 laki-laki dan 16 perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 23,5 dalam kategori sangat baik, pada siklus II sebesar 27,5 dalam kategori sangat baik, pada siklus III sebesar 29,5 dalam kategori sangat  baik. Penguasaan konsep dinilai berdasarkan hasil belajar aspek kognitif. Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 67,8 dan ketuntasan belajar siswa sebesar 62,5% (belum tuntas), meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 77,5 dan ketuntasan belajar sebesar 75% (tuntas), kemudian meningkat pada siklus III dengan perolehan nilai rata-rata 85,3 dan ketuntasan belajar sebesar 87,5%(tuntas). Skor rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus I sebesar 5,90 dengan kategori sedang, meningkat pada siklus II dengan perolehan skor rata-rata 6,67 dengan kategori sedang, dan pada siklus III juga mengalami peningkatan dengan skor rata-rata 6,92 dengan kategori tinggi. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran siklus belajar tipe 5E dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, motivasi belajar siswa dan penguasaan konsep fisika siswa. Kata kunci : Model Pembelajaran Siklus Belajar Tipe 5E, Aktivitas Belajar Siswa, Motivasi Belajar Siswa, Penguasaan Konsep.