Dendi Suwandi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

CAHAYA SEBAGAI BENTUK SENI Dendi Suwandi
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain No. 5 / Mei - Agustus 2007
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ars.v2i5.254

Abstract

Light is always present around us and lightens every aspect o f our life. Nevertheless, we sometimesJorgct that light is a very unique material it can be seen but not touched. Moreover, it can, actually be used asan expressive media in creating artwork. Natural as well as artificial light such as from electricity, has beenexploited by light-artists to create their arhvorks over long periods o f time and with low intensity.Producing light art through the vision o f the colour o f light, the variation o f shadow, the lightreflection, the construction o f lamp-light, kinetic light and hologram as what some light-artists have done issupposed to inspire other artists in creating and developing tiezv light art.Light art does not mean forming certain shapes, or applying certain techniques which require hightechnology but, instead, applies simple techniques. It depends on our capability in treating and processingthe material as the expressive media. Yet, it cannot be denied that light art relates to an understanding aboutscience, art and technology which unites with thought and the process o f creation.Keywords: light, the colour o f light, shadow, reflection, light art
Menyambung Tali Yang Sempat Terputus Sebagai Ide Penciptaan Seni Patung Ramadhani, Ilham; Marianto, Martinus Dwi; Suwandi, Dendi
Fenomen: Jurnal Fenomena Seni Vol 1, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/fenomen.v1i2.8878

Abstract

Pada jurnal ini adalah penggambaran dari trauma berkepanjangan yang dialami oleh penulis akibat dari peristiwa di masa lalu. Tujuan ini mengubah trauma yang berkepanjangan itu menjadi energi kreatif. Trauma merupakan dampak dari sebuah peristiwa yang membekas menjadi bagian kehidupan. Ibu merupakan sosok penting dan krusial dalam komposisi keluarga. Karya-karya di sini berangkat dari ketidakutuhan komposisi keluarga, kompleksitas psikologi tentang ingatan yang menghantui. Mengubah rasa benci menjadi ikhlas, mengubah keberjarakan menjadi kedekatan, menyambung tali yang sempat terputus. Disimbolkan dengan penggayaan surealistik dalam medium patung dan sejumlah instalasi. Sebagian material karya dipilih dari benda-benda yang memiliki hubungan dengan trauma psikologis tersebut. Di  rangkai, di komposisikan dengan artistik, tujuh karya sebagai momen dari trauma yang  menyimpulkan kompleksitas psikologis yang merupakan dampak dari perselingkuhan yang berujung  perceraian. Hadirnya karya-karya ini merupakan tanda perdamaian diri penulis dengan traumanya, artinya penulis telah selesai dan memilih mengambil hikmah untuk diceritakan ke khalayak umum.