Marveldani Marveldani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REGENERASI IN VITRO KEDELAI MELALUI ORGANOGENESIS PADA TIGA KONSENTRASI BENZILADENIN Marveldani Marveldani; M. Barmawi; S. D. Utomo
Agrin Vol 11, No 2 (2007): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2007.11.2.67

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kemampuan regenerasi eksplan buku kotiledon tiga varietaskedelai pada tiga konsentrasi benziladenin. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan FakultasPertanian Universitas Lampung, mulai bulan Januari sampai Agustus 2006. Perlakuan disusun dalamrancangan kelompok teracak sempurna yang terdiri dari 7 ulangan. Perlakuan merupakan kombinasi antaravarietas kedelai (Sinabung, Ijen, Anjasmoro) dan konsentrasi BA (0,75; 1,5; 2,25 mg/l). Eksplan berasal daribenih masak yang dikecambahkan secara in vitro selama 7-10 hari. Kecambah dipisahkan dari akarnyadengan cara memotong horizontal hipokotil 3-5 mm di bawah buku kotiledon. Selanjutnya kecambahdibelah vertikal di antara dua kotiledon sehingga diperoleh dua eksplan buku kotiledon. Pucuk poros embriodi atas buku kotiledon dibuang. Terakhir, dibuat 7-12 goresan sepanjang 3-4 mm sejajar dengan porosembrio pada buku kotiledon menggunakan pisau skalpel no. 15. Eksplan dikulturkan pada media MS yangditambahkan BA sesuai perlakuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi BA optimum untukregenerasi ketiga varietas kedelai adalah 0,75 mg/l media. Persentase eksplan membentuk tunas tertinggiditunjukkan oleh varietas Ijen yaitu sebesar 77,5% dan rata-rata jumlah tunas per eksplan tertinggiditunjukkan oleh varietas Sinabung yaitu sebanyak 5 tunas per eksplan.Kata kunci: Kedelai, benziladenin, regenerasi in vitro, organogenesis ABSTRACTThe objective of this study was to evaluate regenerating capability of three soybean varieties in threeconcentrations of BA. The study was conducted in Laboratory of Plant Tissue Culture, University ofLampung, from January to August 2006. The experiment was arranged in a randomized block design with 7replications. The treatment consisted of 2 factors, i.e., varieties (Anjasmoro, Ijen, and Sinabung) and theconcentration of benzyladenine (0.75, 1.5, and 2.25 mg/l BA). Cotyledonary-node explants were preparedfrom in vitro germinated mature seeds for 7-10 days. Seven to twelve 0.5 mm-deep slices were made on thejunction between hypocotyl and cotyledon of an explant. The explants were cultured on shoot initiationmedia containing MS salts amended with BA. The result indicated that optimum concentration of BA for invitro regeneration of the three varieties was 0.75 mg/l. The highest percentage of explants producing shootswas indicated by Ijen (77.5%). The highest average number of shoot per explant was indicated by Sinabung(5 shoots per explant).Key words: Benzyladenine, in vitro regeneration, organogenesis
RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TOMAT (Lycopersicum esculentum MILL.) TERHADAP APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK ANORGANIK Riana Jumawati; Marveldani Marveldani; Hilman Hidayat
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3212

Abstract

Tomatoes are one of the horticultural products that are widely used for household consumption and industrial raw materials. Organic cultivation of plants by utilizing natural materials such as the application of biofertilizers or biological fertilizers is an alternative that can be applied, because in addition to helping restore soil fertility. This study aims to determine the growth response of three varieties of organically cultivated tomato due to the application of biofertilizer and to determine the substitution of organic fertilizer in culture. The design used in this study was a Randomized Block Design (RAK). The treatments were arranged in a factorial manner with four replications. The first factor was 3 cauliflower cultivars consisting of Shinta, Jalu, and Karunia. The second factor is 100% chemical fertilizer (P0), 75% chemical fertilizer + 25% POC concentration (P1), 50% chemical fertilizer + 25% POC concentration (P2), 25% chemical fertilizer + 25% POC concentration (P3), and 100% POC with a concentration of 25% (P4), so there were 15 treatments with 3 replications. The data obtained were analyzed using the F test, if it was real, it was continued with the Least Significant Difference (BNT) test at the 5% level. Data analysis using STAR software. The results of this study indicate that the application of organic fertilizer has an effect on plant height and number of leaves.  IntisariTomat merupakan salah produk hortikultura yang bayak dimnafaatkan baik konsumsi rumah tangga maupun bahan baku industri. Budidaya tanaman secara organik dengan memanfaatkan bahan-bahan alami seperti aplikasi biofertilizer atau pupuk hayati merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan, karena selain dapat membantu mengembalikan kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tiga vaerietas tomat yang dibudidayakan secara organik akibat aplikasi biofertilizer dan mengetahui subtitusi pupuk organic dalam budaiay. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan disusun secara faktorial dengan empat ulangan. Faktor pertama yaitu 3 kultivar bunga kol yang terdiri dari Shinta, Jalu, dan Karunia. Faktor kedua yaitu yaitu 100% pupuk kimia (P0), 75% pupuk kimia+POC konsentrasi 25% (P1), 50% pupuk kimia+POC konsentrasi 25% (P2), 25% pupuk kimia+POC konsentrasi 25% (P3), dan 100% POC konsentrasi 25% (P4), sehingga terdapat 15 perlakuan dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F, jika nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Analisis data dengan menggunakan software STATISTIX. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun serta penggunaan pupuk organik belum mampu untuk menggantikan pupuk anorganik.