Rahadi Nugroho
Dosen PKN STAN

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN ANGGARAN (Studi Persepsi Pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan) Rahadi Nugroho
Jurnal BPPK : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Vol 10 No 1 (2017): Jurnal BPPK
Publisher : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48108/jurnalbppk.v10i1.23

Abstract

ABSTRAK Pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap ekonomi tergantung juga pada ketepatan waktu. Oleh karena itu, diperlukan penyerapan anggaran yang terjadwal. Fenomena yang terjadi di Indonesia adalah penyerapan anggaran yang meningkat drastis pada semester ke-2 khususnya pada triwulan terakhir tahun anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan anggaran dengan menggunakan metode persepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor perencanaan, pelaksanaan anggaran dan koordinasi dengan instansi lain berpengaruh secara signifikan terhadap penyerapan anggaran instansi pemerintah. Sedangkan factor pengadaan barang dan jasa dan faktor sumber daya manusia tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan anggaran. Kata kunci: anggaran, penyerapan, persepsi, perencanaan, pengadaan barang dan jasa, pengeluaran pemerintah, ABSTRACT The effect of public expenditure on economic also depend on the time when the particular expenditure really spend. Thus, budget expenditure’s schedule must be complied. In Indonesia there was a phenomena that public expenditures usually soar in second semester, especially on last quarter of the budget year. The aim of this research is to find out the determinant of public expenditure absorption. The result shows that budget planning, implementation of budget planning, and coordination are significant factor of public expenditure absorption. However, procurement and human resources are not significantly affect public expenditure absorption. Key word: public expenditure, budget, procurement, absorption, planning,
PENGARUH NILAI ASET TETAP DAN BELANJA MODAL DALAM ALOKASI BELANJA PEMELIHARAAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN Rahadi Nugroho
Jurnal BPPK : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Vol 12 No 2 (2019): Jurnal BPPK
Publisher : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan - Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48108/jurnalbppk.v12i2.370

Abstract

Abstrak Nilai barang milik negara pemerintah pusat yang besar membutuhkan belanja pemeliharaan yang tidak sedikit agar dapat dipelihara dengan baik untuk penggunaan yang optimal. Beberapa penelitian menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi belanja pemeliharaan instansi pemerintah. Faktor-faktor yang dipertimbangkan antara lain nilai aset tetap dan belanja barang modal. Penelitian ini menganalisis apakah kedua faktor tersebut dipertimbangkan dalam alokasi belanja pemeliharaan di instansi pemerintah. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai aset tetap dipertimbangkan dalam pengalokasian belanja pemeliharaan sedangkan belanja barang modal tidak. Key word: alokasi belanja, pemeliharaan, nilai aset, belanja modal. Abstract Republic of Indonesia has a large number of asset which must be preserved to maximize utilization. Researchers analyze how maintenance’s budget is allocated by exploring variables that might be considered such as total asset value before budget allocation. This study examined did last year asset balance and capital expenditure considered in allocating budget for asset’s preservation. The result show that capital expenditure did not deliberate in maintenance’s budget and on the other hand, value of total asset did. Key words: budgeting, preservation, capital expenditure, asset, government