Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Efektivitas Berkumur Dengan Chlorhexidine dan Obat Kumur yang Mengandung Daun Sirih (Piper betle) Terhadap Penurunan Indeks Plak Pasien Pengguna Alat Ortodontik Cekat Henry Yonatan Mandalas; Nabila Aini; Ken Edinata
SONDE (Sound of Dentistry) Vol. 6 No. 2 (2021): SONDE (Sound of Dentistry)
Publisher : Maranatha Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/sod.v6i2.3459

Abstract

Alat ortodontik cekat mempunyai bentuk yang rumit sehingga mempermuhan terbentuknya akumulasi plak pada permukaan gigi dan di sekitar bracket. Kontrol plak pada pasien pengguna alat ortodontik cekat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara mekanis dengan meyikat gigi dan kimia dengan obat kumur dan pasta gigi. Obat kumur memiliki beberapa jenis berdasarkan bahan dasar yang digunakannya. Chlorhexidine merukapan obat kumur berbahan dasar kimia yang sudah teruji sebagai gold standar dalam penggunaan dan efektivitasnya. Namun, chlorhexidine memiliki efek samping apabila digunakan terus menerus seperti pewarnaan gigi dan perubahan persepsi rasa. Maka dari itu, diperlukan alternatif obat kumur berbahan dasar herbal seperti daun sirih (Piper betle) yang lebih alami dan efektif dalam kontrol plak dan baik dalam kesehatan gigi dan mulut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efektivitas berkumur dengan obat kumur chlorhexidine dan obat kumur daun sirih (Piper betle) terhadap indeks plak pasien pengguna alat ortodontik cekat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis dengan single blind experiment disertai pre-test and post- test design dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Keefektivitasan obat kumur diuji melalui independent t-test dengan hasil efektivitas obat kumut daun sirih (Piper betle) terhadap penurunan indeks plak sebesar 29,74 dan efektivitas obat kumur chlorhexidine terhadap penurunanindeks plak sebesar 56,37 (p = 0,014). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan antara penggunaan obat kumur daun sirih (Piper betle) dan obat kumur chlorhexidine. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa obat kumur chlorhexidine lebih efektif dibandingkan dengan daun sirih (Piper betle) dalam menurunkan indeks plak pada pasien pengguna ortodontik cekat.
Perbandingan Efektivitas Berkumur Dengan Chlorhexidine dan Seduhan Teh Hijau (Camellia sinensis) Terhadap Penurunan Indeks Plak Pasien Pengguna Alat Ortodontik Cekat Henry Yonatan Mandalas; Priscilla Princess Viando; Ken Edinata
SONDE (Sound of Dentistry) Vol. 7 No. 1 (2022): SONDE (Sound of Dentistry)
Publisher : Maranatha Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penempatan alat ortodontik cekat pada permukaan gigi menyebabkan bertambahnya daerah retensi plak. Plak dapat dibersihkan dengan cara menyikat gigi disertai dengan penggunaan obat kumur untuk membersihkan daerah yang tidak dapat terjangkau oleh sikat gigi. Obat kumur yang sering digunakan adalah chlorhexidine, namun bahan ini memilki beberapa efek samping jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang seperti pembentukan kalkulus, deskuamasi mukosa oral serta pewarnaan gigi. Dengan adanya efek samping yang dirasakan, banyak orang mulai menggunakan bahan herbal sebagai alternatifnya. Salah satu bahan herbal yang digunakan adalah teh hijau (Camellia sinensis). Penggunaan teh hijau sebagai bahan kumur memberikan beberapa manfaat seperti mencegah karies gigi serta menghambat pembentukan plak gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efektivitas berkumur dengan chlorhexidine dan seduhan teh hijau terhadap indeks plak pasien pengguna alat ortodontik cekat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis dengan single blind experiment disertai pre-test and post-test design dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Uji efektivitas bahan kumur diuji melalui independent t-test dengan hasil persentase efektivitas teh hijau terhadap penurunan indeks plak sebesar 30,56% dan persentase efektivitas chlorhexidine terhadap penurunan indeks plak sebesar 56,37% (p = 0,0053). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan antara penggunaan teh hijau dan chlorhexidine dalam menurunkan indeks plak pasien pengguna ortodontik cekat dengan nilai persentase efektivitas chlorhexidine lebih tinggi