Ika Apriyanti
Akademi Kebidanan `Aisyiyah Banten

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI KLINIK RB BD. SUNDARI TAHUN 2017 Sri Susanti; Ika Apriyanti
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 2 (2017): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.191 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i2.84

Abstract

Capaian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai angka yang diharapkan yaitu sebesar 80%. Berdasarkan laporan SDKI tahun 2012 pencapaian ASI eksklusif adalah 42%. Sedangkan, berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2013, cakupan pemberian ASI 0-6 bulan hanyalah 54,3% (Pusdatin, 2015). Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya pemberian ASI Eksklusif di Indonesia adalah belum semua tempat kerja menyediakan ruang ASI, budaya memberikan makanan prelaktal, memberikan tambahan susu formula karena ASI tidak keluar, menghentikan pemberian ASI karena bayi atau ibu sakit, ibu harus bekerja, serta ibu ingin mencoba susu formula. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti terhadap 10 ibu yang memiliki bayi, 6 orang yang tidak memberikan ASI Ekslusif dengan berbagai macam alasan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI Ekslusif di Klinik RB Bd. Sundari Tahun 2017. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan menggunakan teknik Accidental Sampling dan yang digunakan data primer serta metode pengumpulan data adalah dengan menyebarkan Questionare pada responden Selanjutnya akan dibagikan kepada ibu yang memiliki bayi 6-9 bulan yang melakukan kunjungan di RB bidan sundari. dengan jumlah sampel 88 responden. Uji statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian analisa univariat didapatkan masi ditemukan responden yang tidak memberikan ASI Ekslusif sebesar 10,2%. Sedangkan hasil analisa bivariatnya terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (0,04) dan dukungan tenaga kesehatan (0,03) dengan perilaaku ibu dalampemberian asi ekslusif di RB sundari tahun 2017. Dan tidak terdapat hubungan yang bermakna anatara kesiapaan saat hamil (1,00) dan dukungan keluarga dengan p value (1,00). Diharapkan Masih perlunya meningkatkan upaya promosi kesehatan terutama mengenai pemberian ASI eksklusif secara intensif melalui komunikasi langsung baik pada ibu hamil dan menyusui dengan melibatkan suami, keluarga, tokoh masyarakat,perawat dan bidan tentang pentingnya pemberian ASI.