Sunardi Sunardi
Poltekkes Kemenkes Banten

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH FREKUENSI PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PRILAKU KONTROL (MONITORING) KADAR GULA DARAH PADA LANSIA DENGAN RIWAYAT PENYAKIT DIABETES MELLITUS Sunardi Sunardi; Toto Subiakto
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 1 (2016): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.22 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i1.148

Abstract

Saat ini 6,3 juta (19%) dari seluruh orang yang berusia > 65 tahun memiliki diabetes mellitus. (Black & Hawks, 2014). Manifestasi klinis meyakinkan adanya diabetes mellitus, tetapi uji laboratorium kadar gula darah diperlukan untuk menegakan diagnostik pasti, pemeriksaan kadar gula darah secara teratur dan terencana dapat mendeteksi adanya kelainan lebih lanjut. Pendidikan kesehatan merupakan salah satu cara dalam menentukan keberhasilan manajemen diabetes mellitus. Fenomena yang terjadi dan menjadi masalah penelitian ini adalah apakah benar bahwa prilaku kontrol(monitoring) kadar gula darah seseorang yang mengalami diabetes mellitus dapat dipengaruhi oleh banyaknya frekwensi pendidikan kesehatan yang diterimannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Pengaruh frekuensi pendidikan kesehatan terhadap prilaku kontrol (monitoring) kadar gula darah pada lansia yang memiliki penyakit diabetes mellitus. Desain Penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas kecamatan Neglasari Kota Tangerang, pengambilan sampel dilaksanakan bulan Juni-September 2015 terhadap lansia dengan riwayat diabetes mellitus yang berobat/kontrol kepuskesmas. Hasil penelitian dari 60 responden, menunjukkan ada hubungan yang siknifikan antara frekwensi pendidikan kesehatan dengan prilaku kontrol (Monitoring) kadar gula darah pada lansia yang mengalami diabetes mellitus, dengan nilai p=0,001 (α = 0,05). Hal ini berarti semakin banyak pendidikan kesehatan yang diterima lansia, maka semakin sering lansia berprilaku control (monitoring) kadar gula darahnya.