Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan)

GAMBARAN HITUNG JUMLAH DAN JENIS LEUKOSIT PADA EKS PENDERITA KUSTA DI RSK SITANALA TANGERANG TAHUN 2015 Diana Rinawati; Muhammad Reza
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 3 No 1 (2016): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.291 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v3i1.156

Abstract

Penderita kusta yang sudah dinyatakan sembuh dinamakan eks penderita kusta. Di RSK Sitanala Tangerang eks penderita kusta yang tidak bersedia pulang kekampung halamannya diberdayakan membantu tugas kebersihan dan pertamanan. Kondisi ini disebabkan karena eks penderita kusta mengalami gangguan dalam penerimaan sosial di masyarakat, sehingga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan eks penderita kusta, terutama kejadian infeksi baik yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. Hitung jenis leukosit adalah perhitungan jenis leukosit yang ada dalam darah berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit. Jenis leukosit yang dihitung adalah neutrofil, eosinofil, basofil, monosit dan limposit. Hasil pemeriksaan ini dapat menggambarkan secara spesifik kejadian dan proses penyakit dalam tubuh terutama penyakit infeksi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan mengambil sampel dan juga populasi dari eks penderita Kusta yang diberdayakan di RSK Sitanala Tangerang. Diperoleh data bahwa eks penderita kusta yang diberdayakan di Gedung rehabilitasi di RSK Sitanala mempunyai lama tinggal >5 tahun sebanyak 6 orang (75%) dan <5 tahun sebanyak 2 orang (25%). Hasil pemeriksaan darah eks penderita Kusta di Gedung Rehabilitasi RSK Sitanala Tangerang bahwa diperoleh sebanyak 3 orang (37,5%) dengan jumlah Leukosit diatas normal (10.4 mm³) dan sebanyak 5 orang (62,5%) dengan jenis Leukosit yang tidak normal. Jika dilihat dari Hitung jumlah dan jenis Leukosit yang tidak normal terdapat 7 orang (87,5%) dan normal sebanyak 1 orang (12,5%). Jumlah ini mengindikasikan sebanyak 7 orang (87,5%) eks penderita kusta potensial untuk terkena infeksi bakteri maupun virus. Disarankan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala terhadap eks penderita kusta untuk mengetahui infeksi sedini mungkin.
IDENTIFIKASI KADAR TIMBAL (Pb) DALAM DARAH PADA PETUGAS OPERATOR SPBU 34-42115 KOTA SERANG Diana Rinawati; Barlian Barlian; Ghina Tsamara
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 7 No 1 (2020): Mei
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v7i1.195

Abstract

Darah adalah alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya keseluruh tubuh yang bersifat cair. Didalam tubuh darah berperan utama sebagai alat transportasi oksigen dari sel ke paru-paru serta untuk pertahanan tubuh manusia terhadap zat asing. Timbal (Pb) dalam darah diikat oleh eritrosit, yang dibagi menjadi dua yaitu ke jaringan lunak dan ke jaringan keras. Petugas SPBU sebagai salah satu kelompok yang mempunyai risiko tinggi untuk terpapar timbal secara langsung. Paparan timbal dapat berasal dari emisi kendaraan yang datang maupun uap yang berasal dari bensin saat pengisian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan melakukan pemeriksaan sampel darah petugas Petugas Operator SPBU 34-42115 Kota Serang guna mengetahui konsentrasi logam berat (Pb). Alat yang pergunakan dalam mengidenetifikasi Pb dalam darah adalah ICP-OES (Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry) dengan panjang gelombang 283,3 nm. Hasil penelitian dengan mengidentifikasi tujuh sampel menunjukkan bahwa sampel darah yang telah diuji tidak terdeteksi kadar timbal dalam darah tersebut dengan masa kerja <4 tahun. Sesuai dengan Peraturan Nasional dan Internasional mengenai timbal Berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 01/MEN/1997 mengenai nilai Ambang Batas Bahan-Bahan Kimia, nilai ambang batas paparan timbal dan persenyawaan anorganiknya di tempat kerja adalah sebesar 0,05 mg/m3.
KONSENTRASI LOGAM BERAT (Pb,Cd,Hg) PADA AIR SUMUR PENDUDUK DI KAMPUNG SAYUR DESA TALAGA Diana Rinawati
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 8 No 1 (2021): Mei
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v8i1.228

Abstract

Lahan pembuangan limbah industri di desa Talaga kecamatan CIkupa dipergunakan oleh sebagian besar industri di wilayah cikupa untuk membuang limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi. Disekitar lahan pembuangan limbah terdapat pemukiman penduduk dan lahan tanaman sayuran. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu diketahu konsentrasi logam berat (Pb,Cd,Hg) pada air sumur penduduk yang terdapat disekitar lahan pembuangan limbah iondustri. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif analitik dengan menggunakan analisis statistik uji Korelasi Bivariat. Populasi penelitian ini adalah sumur penduduk yang berada disekitar lahan pembuiangan limbah industri. Sampel diambil dengan metode purposive sampling dimana sampel diambil dalam jarak terjauh dan terdekat dari lokasi lahan pembuangan limbah industri. Data diperoleh dengan melakukan pemeriksaan sampel air sumur sebanyak 10 titik sampel dengan masing-masing paremeter logam berat Kadmium. Timbal, Merkuri. Untuk menentukan titik sampling menggunakan google earth, sehingga didapat jarak dalam satuan meter. Hasil penelitian diperoleh data bahwa konsentrai logam berat Kadmium. Timbal dan Merkuri pada sepuluh titik sampling sebagian besar berada dibwah baku mutu dengan nilai LOQ tidak terdektsi karena nilai yang ditunjukkan alat negative. Akan tetapi konsentrasi Merkuri dengan jarak 79 m nenunjukkan nilai yang berada diatas bakumutu yaitu 1,17 ppm. Hasil uji statistic tidak ada hubungan antara jarak lahan pembuangan limbah industri dengan konsentrai logam berat pada sumur penduduk.
PROFILE ADSORBEN SEBAGAI MEDIA FILTER DALAM MENURUNKAN KONSENTRASI KONTAMINAN PADA BADAN AIR BAKU SUNGAI CISADANE Nurmeily Rachmawati; Diana Rinawati
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 7 No 2 (2020): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v7i2.240

Abstract

Salah satu sumber kehidupan yang dibutuhkan manusia adalah kebutuhan akan air bersih. Untuk mendapatkan air bersih dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber air yang ada salah satunya air sungai. Sumber air ini tak luput dari pencemaran akibat aktivitas manusia maupun dari lingkungan sekitar. Sungai Cisadane yang terletak didaerah Tangerang dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai salah satu sumber air. Dalam mendapatkan air bersih perlu dilakukan usaha salah satunya memanfaatkan media filter air. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi profiling dari penggunaan adsorben sebagai media filter dalam rangka menurunkan konsentrasi kontaminan yang terdapat di Air Sungai Cisadane. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimental dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Adsorben alami yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 8 yaitu arang aktif (AA), pasir silika (PS), zeolit (Z), sekam padi bakar (SPB), sekam padi kering (SP), serabut kelapa (CH), serbuk kayu (SK), dan jerami padi (JP). Bahan kontrol yang digunakan yaitu Air Sungai Cisadane tanpa difilterisasi menggunakan adsorben. Hasil filterisasi menggunakan kedelapan adsorben akan diuji terhadap parameter fisika dan kimia. Pengujian hasil filterisasi dilakukan di laboratorium PDAM Cikokol. Hasil yang diperoleh pada parameter fisika menunjukkan pada adsorben zeolite dan pasir silica memberikan hasil yaitu tidak berasa dan berbau. Pada uji nilai kekeruhan hasil filterisasi menggunakan zeolith diperoleh hasil 5,82 NTU. Untuk parameter kimia diperoleh hasil penurunan konsentrasi kontaminan sulfat pada adsorben jerami menjadi 10 mg/L dan pada adsorben zeolite memberikan penurunan kadar nitrat yaitu 1,3 mg/L. Berdasarkan uji t-test antara sebelum dan sesudah filterisasi menunjukkan adanya perbedaan beda nyata pada parameter fisika (rasa, bau, zat padat terlarut) dengan nilai Sig (2-tailed) < ά = 0.025, dan tidak menunjukkan beda nyata yang signifikan pada parameter kimia dengan nilai Sig (2-tailed) > ά = 0.025.