Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apakah model pembelajaran kooperatif tipe
TAI memberikan prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. (2) Apakah
kemampuan awal siswa berpengaruh memberikan prestasi belajar matematika (3) Manakah diantara model
pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model pembelajaran konvensional yang memberikan prestasi belajar
matematika lebih baik pada siswa dengan kemampuan awal tinggi, sedang, dan rendah.
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 2x3. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua siswa Madrasah Tsanawiyah kelas VIII yang berada di Kabupaten Klaten. Sedangkan
pemilihan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling. Dalam pengambilan sampel dengan cara
ini, kluster-kluster yang ada dianggap homogen. Pengumpulan data dilakukan dengan cara: (1) pemberian tes
kemampuan awal siswa; (2) memberikan tes untuk pengambilan data prestasi belajar.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI menghasilkan
prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, hal ini ditunjukkan dengan hasil
perhitungan analisis bahwa Fobs = 17,477 > 3,84 = Ftab dengan rata-rata 18,28 pada siswa yang dikenai model
pembelajaran kooperatif tipe TAI dan 16,14 rerata pada siswa yang dikenai pembelajaran konvensional; (2)
kemampuan awal tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, dengan hasil analisis Fobs= 0,106 < 3,00
= Ftab; (3) diantara pembelajaran model kooperatif tipe TAI tidak menghasilkan prestasi belajar matematika
yang lebih baik daripada pembelajaran dengan menggunakan model konvensional baik untuk siswa yang
mempunyai kemampuan awal tinggi, sedang, maupun rendah, dengan hasil analisis Fobs = 0,114 < 3,00 = Ftab.
Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization, Kemampuan Awal Siswa, Prestasi.