Stunting yang disebut juga pendek adalah kondisi di mana tinggi badan balita lebih pendek dari yang seharusnya dicapai pada umur tertentu. Prevalensi stunting secara Nasional tahun 2021 adalah 24,4 persen. Salah satu faktor penyebab stunting adalah status gizi balita, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga dan besar keluarga. Survey awal yang dilakukan di Puskesmas Sail didapatkan 50 balita (5,38%) memiliki status gizi dibawah garis merah (BGM). Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor determinan kejadian stunting pada balita gizi kurang di Puskesmas Sail Kota Pekanbaru. Jenis penelitian analitik kuantitatif dengan desain case-control. Populasi seluruh balita dengan status gizi kurang yang berjumlah 40 orang dengan ketentuan 20 orang balita dengan stunting dan 20 orang balita tidak stunting. Seluruh populasi dijadikan sampel. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan dari 40 orang balita gizi kurang sebanyak 13 orang diantaranya mengalami stunting (32,5%). Analisis bivariat menunjukkan bahwa status gizi balita (p=0,004), pendapatan keluarga yang rendah (p=0,048), dan pekerjaan ibu (p= 0,024) merupakan faktor determinan yang berkaitan dengan kejadian stunting pada balita. Kesimpulan penelitian ini bahwa status gizi balita, pendapatan keluarga yang rendah dan pekerjaan ibu merupakan faktor determinan terjadinya stunting.