Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PENANGANAN PERTAMA PADA BALITA KEJANG DEMAM Evis Ritawani
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 7 No 2 (2018): Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.432 KB)

Abstract

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang di sebabkan oleh kenaikan suhu tubuh lebih dari 38,4°C tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat atau gangguan elektrolit akut pada anak usia diatas satu bulan tanpa riwayat kejang dan demam sebelumnya. Kejang demam merupakan kelainan neurologis tersering pada anak dan biasanya terjadi pada anak umur 6 bulan – 5 tahun dengan puncak onset kira-kira pada umur 14 – 18 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan penanganan pada balita kejang demam di Puskesmas Rawat Inap Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Analitik Kuantitatif dengan menggunakan desain Cross Sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Simple Random sampling dengan populasi sebanyak 1.429 orang dan jumlah responden sebanyak 94 sampel. Alat ukur yang digunakan yaitu lembar check list, dan kuisioner dengan analisa data menggunakan statistik chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan chi square dengan nilai p=0,028 sehingga Pvalue < 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan penanganan pertama pada balita kejang demam. Penelitian ini diharapkan sebagai alternatif tenaga kesehatan untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif terhadap permasalahan yang berhubungan dengan penanganan pertama kejang demam.
ANALISIS FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA GIZI KURANG DI PUSKESMAS SAIL KOTA PEKANBARU Lidia Fitri; Evis Ritawani
Ensiklopedia of Journal Vol 5, No 1 (2022): Vol. 5 No. 1 Edisi 1 Oktober 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.856 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v5i1.1173

Abstract

Stunting yang disebut juga pendek adalah kondisi di mana tinggi badan balita lebih pendek dari yang seharusnya dicapai pada umur tertentu. Prevalensi stunting secara Nasional tahun 2021 adalah 24,4 persen. Salah satu faktor penyebab stunting adalah status gizi balita, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga dan besar keluarga. Survey awal yang dilakukan di Puskesmas Sail didapatkan 50 balita (5,38%) memiliki status gizi dibawah garis merah (BGM). Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor determinan kejadian stunting pada balita gizi kurang di Puskesmas Sail Kota Pekanbaru. Jenis penelitian analitik kuantitatif dengan desain case-control. Populasi seluruh balita dengan status gizi kurang yang berjumlah 40 orang dengan ketentuan 20 orang balita dengan stunting dan 20 orang balita tidak stunting. Seluruh populasi dijadikan sampel. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan dari 40 orang balita gizi kurang sebanyak 13 orang diantaranya mengalami stunting (32,5%). Analisis bivariat menunjukkan bahwa status gizi balita (p=0,004), pendapatan keluarga yang rendah (p=0,048), dan pekerjaan ibu (p= 0,024) merupakan  faktor determinan yang berkaitan dengan kejadian  stunting pada balita. Kesimpulan penelitian ini bahwa status gizi balita, pendapatan keluarga yang rendah dan pekerjaan ibu merupakan faktor determinan terjadinya stunting.