Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

NAGEKEO WOMEN'S CULTURAL STRUGGLE AS A FLORES SUB-CULTURE AGAINST THE FLOW OF CIVILIZATION'S PROGRESS Daniel Susilo; Teguh Dwi Putranto; Maria Theresia Lestari Mola Neu; Charles Julian Santos Navarro
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 6, No 01 (2020): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 36/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/bricolage.v6i01.2064

Abstract

ABSTRACT HobaPojo is a traditional cloth from the Nagekeo district that is commonly used by Nagekeo women. However, the development of fashion with other motive trends made hobapojo less prestige and began to be abandoned. This qualitative study uses case studies, in-depth interviews with triangulation methods to achieve research credibility. Data was found that the hobapojo cloth was traditionally intended for Nagekeo women. The meaning contained in the cloth covers the entire life cycle to the death of Nagekeo woman. Hobapojo must be used in a variety of traditional events, like clothing, blankets, dance costumes, surrender at the wedding, and cut teeth until the luggage when he died. Hobapojo is also a handicraft product for Nagekeo women to support their lives and to drive the family economy. There are rules in the use of fabrics, and each motif represents the characteristics and thinking skills of the weavers as a form of existence and effort to preserve culture. Keywords; Culture; HobaPojo; Cultural Communication. ABSTRAK HobaPojo adalah kain tradisional dari distrik Nagekeo yang biasa digunakan oleh wanita Nagekeo. Namun, perkembangan mode dengan tren motif lainnya membuat hobapojo kurang gengsi dan mulai ditinggalkan. Penelitian kualitatif ini menggunakan studi kasus, wawancara mendalam dengan metode triangulasi untuk mencapai kredibilitas penelitian. Data ditemukan bahwa kain hobapojo secara tradisional ditujukan untuk wanita Nagekeo. Makna yang terkandung dalam kain mencakup seluruh siklus hidup sampai kematian wanita Nagekeo. Hobapojo harus digunakan dalam berbagai acara tradisional, seperti pakaian, selimut, kostum tari, pasrah di pesta pernikahan, potong gigi sampai koper ketika ia meninggal. Hobapojo juga merupakan produk kerajinan tangan untuk wanita Nagekeo untuk mendukung kehidupan mereka dan untuk mendorong ekonomi keluarga. Ada aturan dalam penggunaan kain, dan masing-masing motif mewakili karakteristik dan keterampilan berpikir para penenun sebagai bentuk keberadaan dan upaya untuk melestarikan budaya. Kata kunci; Budaya; HobaPojo; Komunikasi Budaya.
9 Performance of Indonesian Ministry of Health in Overcoming Hoax About Vaccination Amid the COVID-19 Pandemic on Social Media Daniel Susilo; Teguh Dwi Putranto; Charles Julian Santos Navarro
Nyimak: Journal of Communication Vol 5, No 1 (2021): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1611.828 KB) | DOI: 10.31000/nyimak.v5i1.4100

Abstract

The coronavirus disease (COVID-19) pandemic in early 2021 is still a “big disaster” for Indonesia. The public is increasingly confused about the Government’s Vaccination program in reducing the number of COVID-19 cases in Indonesia. The development of Vaccine-related hoaxes such as safe or not, halal or not, has also become a new job faced by the Government, especially the Ministry of Health. This study aims to determine the Indonesian Ministry of Health’s performance in overcoming hoaxes against Vaccinations during the Covid-19 pandemic. The method used in this research is Krippendorff content analysis on Instagram posts of the Ministry of Health @kemenkes_ri during the period 1 January 2021 to 29 January 2021. The conclusion obtained in this study is that the Ministry of Health’s efforts in dealing with hoaxes circulating in the community regarding the Covid-19 Vaccination are by presenting health experts in providing information related to the Covid-19 Vaccine. The information conveyed is related to the quality and safety of Vaccines, to the Vaccine development process.Keywords: Performance, social media, hoax, vaccination, COVID-19 ABSTRAKPandemi penyakit coronavirus (COVID-19) di awal tahun 2021 masih menjadi “bencana besar” bagi Indonesia. Masyarakat semakin bingung dengan program vaksinasi yang dilakukan Pemerintah dalam menekan angka kasus COVID-19 di Indonesia. Berkembangnya hoaks terkait vaksin seperti aman atau tidak, halal atau tidak, juga menjadi pekerjaan baru yang dihadapi Pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Kementerian Kesehatan RI dalam mengatasi hoaks terhadap vaksinasi selama pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten Krippendorff pada postingan Instagram Kementerian Kesehatan @kemenkes_ri selama periode 1 Januari 2021 hingga 29 Januari 2021. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa upaya yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dalam menghadapi hoaks yang beredar di masyarakat terkait vaksinasi Covid-19 adalah dengan menghadirkan pakar kesehatan dalam memberikan informasi terkait vaksin Covid-19. Informasi yang disampaikan terkait dengan kualitas dan keamanan vaksin, hingga proses pengembangan vaksin. Kata Kunci: Kinerja, media sosial, hoaks, vaksinasi, COVID-19