This Author published in this journals
All Journal Human Care Journal
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN ANAK USIA BATITA (24 - 36 BULAN) DALAM MELAKUKAN TOILET TRAINING del fatmawati
HUMAN CARE JOURNAL Vol 2, No 2 (2017): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.881 KB) | DOI: 10.32883/hcj.v2i2.77

Abstract

Toilet training pada anak merupakan suatu cara untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar, serta buang air besar pada tempatnya. Sekitar 30% anak berumur 4 tahun, 10% anak berumur 6 tahun, 3% anak berumur 12 tahun dan 1% anak berumur 18 tahun masih buang air kecil tidak disengaja.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kesiapan Anak Usia Batita (24 - 36 Bulan) Dalam Melakukan Toilet Training di PAUD Melati Perip Pepabri Jorong Giri Maju Pasaman Barat Tahun 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan adalah para ibu yang berjumlah 35 orang dengan sampel 35 orang dan menggunakan tehnik total sampling. Uji analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan Chi Square atau Fisher’s Exact Test.Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari separoh orang tua mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang toilet training (74,3%), lebih dari separoh orang tua  mempunyai sikap positif tentang toilet training (54,3%), lebih dari separoh orang tua  (57,1%) mempunyai motivasi tinggi, Kesiapan toilet training lebih dari separoh sudah siap (65,7 %). Hasil uji statistic didapatkan hubungan bermakna pengetahuan orang tua (p=0,000 ; OR = 44), sikap orang tua (p=0,031;OR=6,8) dan motivasi orang tua (p=0,016;OR=8,5) dengan kesiapan batita dalam pelaksanaan toilet training di PAUD Melati Perip Pepabri Jorong Giri Maju Pasaman Barat Tahun 2014. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh pengetahuan orang tua paling tinggi terhadap pelaksanan toilet training pada batita Disarankan kepada orang tua  dan guru sekolah untuk terus mengontrol dan memberikan motivasi  pada anak batita pelaksanaan toilet training agar anak terbiasa melakukan secara bertahap dan mandiri.:Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Motivasi, Toilet training
PENERAPAN ATRAUMATIC CARE TERHADAP RESPON FISIOLOGIS DAN RESPON PSIKOLOGIS YANG MENGALAMI HOSPITALISASI del fatmawati; Rina Mariyana
HUMAN CARE JOURNAL Vol 5, No 1 (2020): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v5i1.721

Abstract

Agency for healtcare research and quality and nationwide in patient sampel (2009) menunjukkan anak usia dibawah 17 tahun yang dirawat di rumah sakit America Serikat sebanyak 6,4 juta dan sebanyak 17 % anak cemas dan nyeri saat di rawat di rumah sakit. Kondisi sakit dan masa saat dirawat di Rumah Sakit (menyebabkan stres pada anak maupun orangtua. Atraumatic care atau asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak da  keluarganya  merupakan  asuhan  yang  terapeutik  karena  bertujuan  sebagai terapi bagi anak.. Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan atraumatic care serta mengetahui pengalaman anak terhadap respon fisiologis dan respon psikologis yang mengalami hospitalisasi di Payakumbuh : Mixed Methods Research setelah didapatkan data kualitaif pasien lalu di nilai penerapan atraumatik care nya.. Partisipan dalam penelitian kualitatif menurut berkisar antara 10 – 30 orang partisipan. Pengambilan partisipan dalam penelitian ini diawali dengan purposive sampling. Hasil yang di peroleh terdapat 4 tema respon fisik terdiri dari Fisik Terganggu, Aktifitas Terganggu dan Tema Respon Psikologis yaitu Respon Perilaku, Respon Afektif. Setelah di peroleh data kualitatif di terapkan lah terapi untuk menurunkan respon cemas anak. Penelitian ini diharapkan dapat menerapkan perawatan atraumatic care sesuai standar operasional perawat pada anak yang mengalami hospitalisasi serta menggambarkan pengalaman anak terhadap respon fisik (nyeri, kelelahan dan gangguan tidur) dan respon psikologis (cemas dan depresi) yang dirasakan agar meningkatkan kualitas kesehatan tanpa adanya gangguan fisik dan psikologis.