Salah satu penyebab utama perdarahan pada persalinan adalah robekan jalan lahir, termasuk didalamnya laserasi perineum dan terjadi pada hampir setiap persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya (Saifuddin,2016). Upaya preventive yang bisa dilakukan adalah dengan pijat perineum (perineum massage) yaitu pemijatan pada perineum guna meningkatkan aliran darah kedaerah dan meningkatkan elastisitas perineum sehingga bisa meminimalkan terjadinya rupture perineum (Khasanah, dkk, 2020). Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Pijat Perineum Pada Ibu Hamil Primipara Terhadap Derajat Ruptur Perineum di PMB Rika Hardi, S.ST. Desain penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperimen infact Group Comparison. Uji statistik dengan uji Independent T Test Populasi penelitian ini adalah ibu hamil primipara dengan usia kehamilan > 34 minggu. Sampel berjumlah 40 ibu hamil dibagi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian bahwa kejadian ruptur perineum pada kelompok kontrol, ruptur derajat derajat 2 sebanyak 17 orang (85,0%), ruptur perineum derajat 1 sebanyak 3 orang (15%), dibandingkan dengan kelompok intervensi, terdapat 5 orang (26,7%) tidak mengalami ruptur perineum, 10 orang (50,0%) mengalami ruptur derajat 1 dan 5 orang (25,0%) mengalami derajat 2. Hasil uji statistik independent T-test didapakan p value 0.00 (<0,05), terdapat pengaruh yang signifikan pijat perineum terhadap derajat laserasi perineum. Kesimpulan penelitian ini adalah pijat perineum dapat mempengaruhi terjadinya tingkat derajar perineum. Saran bagi responden diharapkan memahami manfaat pijat perineum dan dapat diaplikasikan pada masa kehamilan. Bagi Profesi Kebidanan memberikan asuhan kebidanan mengenai pijat perineum selama kehamilan sehingga dapat memanimalisir angka kejadian ruptur perineum. Bagi Institusi Pendidikan dapat menambah sumber referensi atau bahan informasi tentang pijat perineum.Daftar Pustaka : 27 (2013-2020)Kata kunci : Ruptur Perineum, pijat perineum, Derajat Ruptur