Plywood dikenal sebagai bahan yang terbuat dari lembaran vinir kayu yang direkatkan bersama dengan susunan bersilangan tegak lurus dan digunakan secara luas dalam kehidupan. Sifat mekanik dan fisik dari plywood yang dijual secara umum dipasaran belum memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan structural. Maka Rekayasa bahan plywood sebagai bahan structural keteknikan yang memenuhi persyaratan sifat mekanik dan sifat fisik merupakan wilayah rekayasa bahan yang prospektif untuk di kembangkan sebagaialternatif untuk mengurangi ketergantungan pada jenis bahan tertentu. Dalam penelitian ini, difokuskan untuk melakukan desain pembuatan bahan komposit sandwich antara plywood dan polimer serat gelas untuk kebutuhan perahu. Yaitu dengan mengoptimalkan desain ketebalan dan arah serat core (plywood) danketebalan skin dari komposit sandwich terhadap sifat mekanik (kekuatan bending) melalui pengujian bending 3 titik (ASTM C 1341-06). Kemudian pengaruh bonding agent, dan kekeasaran permukaan plywood juga dipelajari sehingga diperoleh bahan komposit sandwich yang optimal. Hasilnya menunjukkan bahwaa arah serat bahan plywood yang dipotong sejajar arah serat menghasilkan komposit sandwich yang lebih kuat dibandingkan dipotong melintang serat. Penggunaan 2 lapis serat sebagai kulit (skin) dapat meningkatkan kekuatan bahan komposit sandwich, namun peningkatannya tidak signifikan. Sedangkan ketebalan plywood (core) mempengaruhi kekuatan bahan komposit sandwich, dimana semakin tebal,kekuatannya semakin menurun. Kemudian penggunaaan bonding agent MAH dapat sedikit meningkatkan kekuatan bahan komposit sandwich sedangkan tingkat kekasaran permukaan bahan plywood belum menunjukkan pengaruh terhadap kekuatan kekuatan bending.