Wiwik Eko Pertiwi
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Faletehan Serang, Banten

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Determinan Kecelakaan Kerja Ringan pada Pekerja Industri di Bagian Operator dan Maintenance Wiwik Eko Pertiwi; Risa Widyanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 20 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan terbitan Agustus Volume 20 Nomor 02 Tahun 2021
Publisher : STIKIM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikes.v20i2.753

Abstract

Kecelakaan kerja merupakan suatu peristiwa yang tidak disengaja dan tidak dikehendaki, kecelakaan ringan sering disepelekan padahal kecelakaan ringan merupakan awal dari kejadian kecelakaan fatal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecelakaan ringan di PT. X Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional dengan analisis data secara bivariabel. Sampel penelitian adalah pekerja bagian maintenance dan operator dengan jumlah 129 responden dengan metode total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 57 (44,2%) pekerja pernah mengalami kecelakaan ringan dengan jenis kecelakaan yaitu: terpeleset (17,1%), tergores (14,7), dan terjatuh (9,3%). Usia responden termasuk kategori beresiko (19-29 tahun) sebesar 65,1%, pekerja dengan tingkat pendidikan tinggi ≥SMA/SMK sebesar 95,3%, pekerja dengan masa kerja baru (<8 tahun) sebesar 63,6%, pekerja dengan pengetahuan baik sebesar 67,4%, pekerja dengan sikap baik sebesar 58,1%, dan pekerja yang menyatakan pengawasan baik sebesar 55,8%. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kecelakaan ringan, sedangkan untuk usia, masa kerja, tingkat pendidikan, sikap, dan pengawasan tidak terdapat hubungan. Pekerja disarankan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai keselamatan kerja dan tidak menyepelekan jika mengalami kecelakaan ringan.
PENGETAHUAN DAN PERAN ORANGTUA TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SD DI KECAMATAN KRAMATWATU SERANG Dera Redita Wulandari; Wiwik Eko Pertiwi
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v7i4.1091

Abstract

ABSTRAKPromosi kesehatan di institusi pendidikan perlu ditanamkan sejak usia sekolah agar perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dapat menjadi perilaku yang cenderung menetap dan mampu mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. PHBS terbukti berkonstribusi secara nyata dalam mencegah terjadinya berbagai penyakit, khususnya penyakit infeksi yang sering kali menyerang anak-anak usia sekolah dasar. Oleh karena itu, keberhasilan PHBS pada anak-anak usia sekolah dasar perlu ditunjang oleh berbagai faktor diantaranya pengetahuan dan peran orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan peran orang tua dengan PHBS pada siswa di SD Margasana Kecamatan Kramatwatu, Serang tahun 2018. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juli 2018 dengan menggunakan desain penelitian Cross-Sectional. Sampel penelitian sebanyak 103 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  siswa di SD Margasana yang berperilaku baik dalam menerapkan PHBS di sekolah sebesar (53,4%), sedangkan siswa yang mempunyai pengetahuan kurang baik sebesar 56,3% dan peran orang tua yang kurang baik sebesar 7,6%. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan peran orang tua dengan perilaku hidup bersih dan sehat (nilai p = 0,003 dan 0,001). Saran dalam penelitian ini adalah perlu peningkatan pengetahuan melalui berbagai kegiatan pendidikan kesehatan dan peningkatan kuantitas dan kualitas media promosi kesehatan.
Determinan Perilaku Aman pada Pekerja Fabrikasi Arga Sakti Yusnandar; Wiwik Eko Pertiwi
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 19, No 1 (2020): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.427 KB) | DOI: 10.14710/mkmi.19.1.43-49

Abstract

Latar belakang: Kasus kecelakaan kerja di Indonesia pada tahun 2015-2016 mengalami peningkatan dari total 13.131 kasus menjadi 17.184 kasus sedangkan di Propinsi Banten tercatat kenaikan kasus kecelakaan tiap tahunnya. Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja adalah perilaku kerja yang tidak aman, sehingga program Promosi Keselamatan Kerja diharapkan mampu menurunkan perilaku tidak aman dan meningkatkan perilaku aman pekerja. Perilaku aman merupakan tindakan dari seseorang atau beberapa orang karyawan yang tidak menyebabkan terjadinya kecelakaan atau insiden. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku aman (safe behavior) pada pekerja di salah satu Perusahaan Fabricators Serang, Banten, tahun 2017.Metode: Desain penelitian bersifat cross sectional dimana besar sampel berjumlah 94 responden diambil dengan metode simple random sampling. Pengumpulan data primer diperoleh dengan menggunakan alat ukur kuesioner melalui wawancara dengan pekerja.  Hasil: Hasil penelitian menunjukan sebanyak 57 (60,6%) responden memiliki perilaku aman (safe behaviour) dan sebanyak 37 (39,4%) responden memiliki perilaku tidak aman. Dari hasil analisis bivariat menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara meeting harian (pv=0,027) dan peran pengawas/supervisor (pv=0,000) dengan perilaku aman. Tidak ada hubungan antara media promosi K3 dengan perilaku aman.Simpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa meeting harian dan peran pengawas merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku aman pada pekerja. Kata kunci: Meeting harian, peran pengawas, perilaku aman, promosi K3 ABSTRACT Title: Determinants of Safe Behavior on Fabrication Workers Background: Work accident cases in Indonesia in 2015-2016 have increased from a total of 13,131 cases to 17,184 cases while in Banten Province there has been an increase in accident cases each year. One of the causes of work accidents is unsafe work behavior, so that the Work Safety Promotion program is expected to reduce unsafe behavior and increase workers' safe behavior. Safe behavior is an action of a person or several employees who do not cause accidents or incidents. This study aims to determine the determinants of safe behavior of workers in one of the Serang Fabricators Industry, Banten, 2017.Method: The study design is cross sectional in which a large sample of 94 respondents was taken by simple random sampling method. Primary data collection was obtained using a questionnaire measuring instrument through interviews with workers.Result: The results showed that 60.6% respondents had safe behavior and 39.4% had unsafe behavior. From the results of bivariate analysis shows that there is a significant relationship between daily meetings (pv = 0.027) and the  supervisors support (pv = 0,000) with safe behavior. There is no relationship between OHS promotion media with safe behavior.Conclusion: This study concludes that daily meetings and the supervisors support are factors that influence safe behavior in workers. Keywords: Daily meeting, supervisors support, safe behavior, OHS promotion
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA SISWA BOARDING SCHOOL DAN PONDOK PESANTREN DI KOTA SERANG WIWIK EKO PERTIWI; Rizky Febrianti
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 2 No 02 (2022): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v2i02.2105

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam instansi pendidikan sangatlah penting, dikarenakan hal tersebut dapat mencegah terjadinya kecelakaan pada program belajar mengajar di sekolah dan sudah menjadi kewajiban instansi pendidikan untuk menumbuhkan budaya bersih, indah, tertib sehingga terciptanya lingkungan yang kondusif. Kecelakaan juga dipengaruhi oleh kelalaian siswa yang tidak memperhatikan aspek keselamatan keja. Sebanyak 93,7% responden yang mengalami kecelakaan pada siswa Boarding School dan Pondok Pesantren di Kota Serang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dengan kejadian kecelakaan kerja pada siswa Boarding School dan Pondok Pesantren di Kota Serang Tahun 2022. Desain penelitian menggunakan Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa MAN dan pondok pesantren yang terdapat di Kota Serang dengan sampel sebanyak 237 responden yang diambil dengan metode proportional random sampling. Hasil penelitian diketahui sebanyak 93,7% responden pernah mengalami kecelakaan, responden yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 50,2% dan yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 42,2%. Analisis bivariat diperoleh tidak ada hubungan antara pengetahuan, (P value= 0,323), Sikap (P value= 0,294) dengan kejadian kecelakaan kerja pada siswa Boarding School dan Pondok Pesantren. Saran dari penelitian ini meningkatkan peran pengasuh Pondok Pesantren dan Boarding School serta dukungan dan pengawasan Pesantren dan Boarding agar santri/siswa lebih sadar bahaya yang terjadi di lingkungan Pondok dan Boarding yang menyebabkan terjadinya kecelakaan serta memperbaiki fasilitas atau sarana prasarana yang menjadi penyebab kecelakan untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan di Boarding dan Pondok.
Perilaku Pencegahan Penularan COVID-19 pada Keluarga yang Memiliki Lansia Wiwik Eko Pertiwi; Sri Rahayu; Susi Irianti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 06 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v11i06.1702

Abstract

Corona virus teridentifikasi sebagai virus baru penyebab pneumonia pada manusia. COVID-19 menyerang semua kelompok umur melalui droplet yang ditularkan oleh penderita kepada orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara Pengetahuan Sikap Perilaku (PSP) keluarga yang memiliki lansia dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 pada lansia di Provinsi Banten Tahun 2020. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan potong lintang. Sampel ditentukan berdasarkan metode snowball sampling dengan responden sebanyak 276 orang. Hasil analisis menunjukkan sebanyak 55,4% yang berperilaku baik dalam upaya pencegahan penularan COVID-19, 57,6% responden yang memiliki pekerjaan, 89,5% responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah, 52,2% responden yang memiliki pengetahuan tinggi, dan sebanyak 55,4% responden yang memiliki sikap baik dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 pada Lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan (P-value = 0,003), pengetahuan (P-value = 0,003), dan sikap (P-value = 0,000) berhubungan secara signifikan dengan perilaku upaya pencegahan penularan COVID-19 pada Lansia, dan occupation secara statistik tidak terdapat hubungan dengan perilaku upaya pencegahan terhadap penularan COVID-19 pada Lansia (P-value = 0,165). Saran dari penelitian ini adalah perlu lebih meningkatkan penyuluhan kesehatan tentang PHBS tidak hanya saat pandemi COVID-19 namun saat kondisi normal (tidak saat pandemi COVID-19).
DETERMINAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA PENGGUNA KOMPUTER Wiwik Eko Pertiwi; Titin Nasiatin; Indah Permatasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 22 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan terbitan Maret Volume 22 Nomor 01 Tahun 2023
Publisher : STIKIM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikes.v22i1.2367

Abstract

Kelelahan mata adalah ketegangan pada mata atau penglihatan yang disebabkan oleh penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan melihat dalam waktu yang lama, disertai dengan kondisi penglihatan yang tidak nyaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan mata pada pengguna komputer di PT. Sarana Usaha Rusamas Tahun 2021. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional, jumlah populasi penelitian adalah pekerja komputer sebanyak 40 responden. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner, wawancara, dan observasi. Hasil analisis didapatkan dari 40 responden sebanyak 31 (77,5%) mengalami keluhan mata lelah, jarak mata < 50 cm sebanyak 20 (50,0%), lama paparan ≥ 4 jam sebanyak 27 ( 67,5%), tingkat pencahayaan yang dapat diabaikan sebanyak 28 (70,0%) dan ketinggian monitor tidak optimal sebanyak 3 (7,5%). Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingginya monitor (Pv=0,640) dengan keluhan kelelahan mata. Terdapat hubungan yang signifikan antara jarak mata (Pv= 0,008), lama paparan (Pv= 0,038), dan tingkat paparan radiasi komputer (Pv= 0,001). Kelelahan mata yang dibiarkan berlarut-larut dapat berdampak pada kesehatan mata yang berujung pada gangguan penglihatan.
Perilaku Pencegahan Penularan COVID-19 pada Keluarga yang Memiliki Lansia Wiwik Eko Pertiwi; Sri Rahayu; Susi Irianti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 06 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v11i06.1702

Abstract

Corona virus teridentifikasi sebagai virus baru penyebab pneumonia pada manusia. COVID-19 menyerang semua kelompok umur melalui droplet yang ditularkan oleh penderita kepada orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara Pengetahuan Sikap Perilaku (PSP) keluarga yang memiliki lansia dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 pada lansia di Provinsi Banten Tahun 2020. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan potong lintang. Sampel ditentukan berdasarkan metode snowball sampling dengan responden sebanyak 276 orang. Hasil analisis menunjukkan sebanyak 55,4% yang berperilaku baik dalam upaya pencegahan penularan COVID-19, 57,6% responden yang memiliki pekerjaan, 89,5% responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah, 52,2% responden yang memiliki pengetahuan tinggi, dan sebanyak 55,4% responden yang memiliki sikap baik dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 pada Lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan (P-value = 0,003), pengetahuan (P-value = 0,003), dan sikap (P-value = 0,000) berhubungan secara signifikan dengan perilaku upaya pencegahan penularan COVID-19 pada Lansia, dan occupation secara statistik tidak terdapat hubungan dengan perilaku upaya pencegahan terhadap penularan COVID-19 pada Lansia (P-value = 0,165). Saran dari penelitian ini adalah perlu lebih meningkatkan penyuluhan kesehatan tentang PHBS tidak hanya saat pandemi COVID-19 namun saat kondisi normal (tidak saat pandemi COVID-19).