Soemiarti Patmonodewo
Universitas Tarumanagara

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIVITAS PELATIHAN BUNYI HURUF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL SISWA SEKOLAH DASAR Beatrix Carnatia Sanoe; Sri Tiatri; Soemiarti Patmonodewo
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v3i2.6022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah pelatihan bunyi huruf efektif dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada Siswa kelas 1 Sekolah Dasar. Pelatihan Bunyi Huruf ini mengacu pada teori Phonological Awareness dari Torgessen dan Wagner (1998) Phonological Awarenes adalah sensitivitas atau kesadaran eksplisit seseorang yang meliputi kemampuan mendengar, melihat, memikirkan atau memanipulasi struktur bunyi dari kata-kata dalam bahasanya. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 12 siswa kelas 1 SD yang belum lancar membaca. Siswa tersebut dibagi mejadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Alat pengumpulan data yang digunakan sebagai test yang pada pretest dan postest adalah EGRA (Early Grade Reading Assessment). Pelatihan Bunyi Huruf dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan, dan hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan skor kemampuan membaca yang sangat signifikan pada kelompok eksperimen setelah diberikan pelatihan bunyi huruf. Disimpulkan bahwa pelatihan bunyi huruf terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa sekolah dasar. This study aims to find out whether effective letter sound training can improve initial reading skills in Grade 1 Elementary School students. This Letter Sound Training refers to the Phonological Awareness theory of Torgessen and Wagner (1998) Phonological Awareness is the sensitivity or explicit awareness of a person which includes the ability to hear, see, think or manipulate the sound structure of words in the language. The subjects in this study were 12 grade 1 elementary school students who had not read fluently. The students were divided into 2 groups, namely the control group and the experimental group. The data collection tool used as a test at the pre-test and post-test was EGRA (Early Grade Reading Assessment). Letter Sounding Training was conducted in 8 meetings, and the results of the study showed a very significant increase in the reading ability score in the experimental group after being given letter sound training. It was concluded that letter sound training proved effective in improving the ability of elementary school students
PERAN MEMBACA AWAL TERHADAP PEMAHAMAN BACAAN PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Amalia Novita Retaminingrum; Sri Tiatri; Soemiarti Patmonodewo
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v3i2.6017

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji peran kelancaran membaca awal terhadap pemahaman bacaan. Partisipan adalah 150 siswa kelas empat. Partisipan diberi satu set asesmen yang mencakup beberapa komponen kelancaran membaca awal dan pengukuran atas pemahaman bacaan  fiksi dan non fiksi. Kelancaran membaca awal diukur dengan Early Grade Reading Assessment yang mengukur letter name identification, segmentation (phoneme or syllables), non word reading, oral reading fluency, reading comprehension, listening comprehension, vocabulary, dan dictation.  Pemahaman bacaan fiksi dan non fiksi diukur melalui tes yang dikembangkan berdasarkan Curriculum Based Assessment dari Kurikulum 2013 Indonesia. Analisis regresi dilakukan pada penelitian ini, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua komponen kelancaran membaca awal yang berhubungan dengan pemahaman bacaan. The goal of this study was to examine the role of early reading fluency in reading comprehension. Participants were 150 fourth-grade children. They were given an assessment that included multiple components of early reading fluency, and a fiction and non fiction text to measure their reading comprehension. For early reading fluency, this study used Early Grade Reading Assessment which measures of letter name identification, segmentation (phoneme or syllables), non word reading, oral reading fluency, reading comprehension, listening comprehension, vocabulary, and dictation. For fiction and non-fiction reading comprehension, this study use Curriculum Based Assessment from 2013 Indonesian Curriculum. Regression analyses were undertaken, the results showed that there are two component of early reading fluency which related to reading comprehension. 
Penerapan Art Therapy Untuk Meningkatkan Harga Diri Pada Remaja Dengan Learning Disabilities Yohannes Wijaya; Soemiarti Patmonodewo; Sri Tiatri
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 1: Desember 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i1.6720

Abstract

Harga diri merupakan evaluasi individu tentang dirinya sendiri secara positif atau negatif. Individu dengan harga diri yang tinggi mengharapkan kesuksesan, sedangkan harga diri yang rendah menduga kegagalan. Harga diri remaja cenderung menurun pada masa remaja. Normal jika anak mengalami kesulitan membaca, menulis, mengeja, dan berhitung pada tahun pertama atau tahun kedua masuk sekolah, tetapi setelah periode ini, anak seharusnya menguasai kompetensi pada tingkatan yang dasar. Jika terus berlangsung hingga remaja, maka remaja tersebut mungkin memiliki learning disabilities. Remaja tersebut nampak lebih pandai dari pada hasil akademisnya. Terapi yang dapat meningkatkan harga diri adalah art therapy karena dapat meningkapkan pemecahan masalah, kemandirian dan harga diri. Harga diri meningkat ketika berhasil menyelesaikan sebuah karya. Menggambar mempengaruhi emosi, pola pikir, dan kesejahteraan. Otak dan tubuh merespon melalui menggambar, melukis, atau aktivitas seni sehingga mengklarifikasi art therapy efektif pada berbagai populasi. Akhirnya art therapy diberikan pada tujuh remaja dengan learning disabilitas untuk meningkatkan harga diri remaja. Semua partisipan menunjukkan harga diri rendah. Penelitian ini menggunakan quasi experimental one group pre-test post-test design di mana Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) dan tes grafis dianalisa untuk mengetahui hasil sebelum dan sesudah dijalankan intervensi. Hasil akhir dari intervensi menyatakan bahwa art therapy dapat meningkatkan harga diri pada remaja dengan learning disabilities dengan hasil uji perbedaan menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok skor pretest dan posttest, z = -2.371, p = .018, two-tailed