This Author published in this journals
All Journal Amerta Nutrition
Sri Sumarmi
Departemen Gizi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Higiene Sanitasi dan Keamanan Makanan Jajanan di Pasar Besar Kota Malang Galang Panji Islamy; Sri Sumarmi; Farapti Farapti
Amerta Nutrition Vol. 2 No. 1 (2018): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.131 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v2i1.2018.29-36

Abstract

Background: Food snacks might contain a hazard for consumption, because health problems can be caused by food snacks. Based on SIKer of BPOM showed that 29 incident of food poisoning found in January-March 2014. That incident caused by consuming 5 food snacks. Food snacks are the kind of food being sold in pavement, roadside, station, market, residential area and the site of its kind.Objective: This research was to know the description of food snack from the aspect of food safety in Pasar Besar Malang.Methods:This research was an observational research using descriptive analysis. Samples were taken using the non-probability sampling with the method of purposive sampling, by involving food hawkers at the Pasar Besar Malang. The number of samples consists of 20 vendors. The data collected by the method ofinterview, observation and laboratory test.Results: The results showed all vendors i.e. 20 people were freed from respiratory disease, 17 people (85%) did not wear aprons and headgear when selling, most of the traders 17 people (85%) did not smoking, all food vendor did not get used to scratch the body near the food and all the vendors have to wear gear in serving food, neat and clean clothes, and provide decent sweeties. All vendors did not get used to wash hands. The study found there are 17 vendors who serve food snack did not use a sealed container. Results of microbiologi test showed that the food did not find E.coli in categorizedfood samples. Most of the total samples of the food snack (84%) were categorized as safe food.Conclusion: The study concludes that the hygiene of food handler especially in wearing the apron and hand-washing habits needs to be improved. The way how food to be served needs to be improved, i.e. the necessity to use a sealed container for food snacks. Food safety of packaging snacks is quite good because it has met the minimum requirement as safe foods because not found of E. Coli microbiologic. Vendor should be suggested to wear aprons and must maintain the cleanliness of the hand at the time of selling to avoid contamination at food snacks.ABSTRAKLatar Belakang: Konsumsi makanan dapat berbahaya bagi kesehatan, karena makanan dapat menjadi sumber penularan maupun penyebab dari masalah kesehatan. Sentra Informasi Keracunan (SIKer) Nasional Badan POM (2014) menunjukkan bahwa kejadian keracunan akibat pangan pada bulan Januari-Maret 2014 terdapat 29 insiden. Sebanyak 5 insiden keracunan akibat mengkonsumsi pangan jajanan. Makanan jajanan merupakan makanan yang dijual di kios kaki lima, pinggiran jalan, di tempat umum, tempat pemukiman serta lokasi lain sejenis.Tujuan: Mengetahui gambaran makanan jajanan dari aspek keamanan makanan di Pasar Besar Kota Malang.Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif berupa observasi, wawancara dan uji laboratorium. Sampel diambil dengan metode purposive sampling, sebanyak 20 pedagang makanan jajanan di Pasar Besar Kota Malang.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan semua pedagang yaitu 20 tidak membiasakan menggaruk badan dekat makanan dan semua pedagang telah memakai perlengkapan dalam menyajikan makanan, menggunakan pakaian yang bersih atau layak pakai, dan membawa alat pembersih keringat. Semua pedagang masih belum membiasakan cuci tangan. Terdapat 15 pedagang yang menyajikan jajanan tidak menggunakan wadah tertutup. Hasil uji mikrobiologi E. Coli, tidak ditemukan E. Coli pada semua sampel makanan yang diperiksa.Kesimpulan: hygiene dari penjual perlu diperbaiki, khususnya memakai celemek dan cuci tangan. Keamanan makanan jajanan sudah baik karena tidak ditemukan mikrobiologi bakteri E. Coli. Pedagang sebaiknya mengupayakan untuk selalu memakai celemek dan harus menjaga kebersihan tangan.
Hubungan Ketahanan Pangan dan Karakteristik Keluarga dengan Status Gizi Balita Usia 2 – 5 Tahun (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokusumo Kota Surabaya) Devi Eka Jayarni; Sri Sumarmi
Amerta Nutrition Vol. 2 No. 1 (2018): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.573 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v2i1.2018.44-51

Abstract

Background: Households experiencing food insecurity in Indonesia is 30%, while vulnerable to food is 11%. Food insecurity is related to nutrional status. Based on Riskesdas Indonesia data in 2007 the prevalence of underfive children less than 19.6%, decreased to 18.4% in 2010, but increased to 19.6% in 2013.Objective: The purpose of this study was to analyze relationship between food security, family characteristics with nutritional status of children aged 2-5 years old at area Puskesmas Wonokusumo Kota Surabaya.Methods: This study was an observasional analytic using cross sectional design. Sample size of 97 from 4101 of underfive children used Lemeshow with simple random sampling method. Collecting data used US-HFSSM questionnary for examine household food security, weight- age index for measuring nutritional status of children. Statistical analysis test used Spearman correlate test and chi square test.Results:Most of mother graduated from primary school by 38.1%, mostly mothers doesn’t work by 85.6%, most of parents income are below average amount IDR 2,363,092 by 53.6%, as well as spending on food consumption expenditure amount IDR 1,724,943 by 7.3%, while mostly household have food insecurity by 54.9%. However, there is relationship between parents incomes (p=0.006) and household food security (p=0.045) with nutritional status of children under five years old.Conclusion: The higher household income the higher food expenditure. Household’s food insecurity is mostly below average expenditure.ABSTRAKLatar Belakang : Rumah tangga yang mengalami rawan pangan di Indonesia sebesar 30%, sedangkan sangat rawan sebesar 11%.Ketahanan pangan erat kaitannya dengan masalah gizi. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2007 prevalensi balita mengalami gizi kurang di Indonesia sebesar 19,6%, menurun menjadi 18,4% tahun 2010, namun meningkat menjadi 19,6% tahun 2013.Tujuan : Tujuan pada penelitian ini untuk menganalisis hubungan ketahanan pangan dan karakteristik keluarga dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Wonokusumo Kota Surabaya.Metode : Jenis penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan studi desain cross sectional. Besar sampel 97 dari 4101 balita menggunakan rumus Lemeshow dengan metode simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner US – HFSSM untuk mengukur status ketahanan pangan rumah tangga, indeks BB/U digunakan untuk menilai status gizi balita. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi spearman dan uji chi-square.Hasil : sebagian besar ibu balita pendidikan terakhir tamat SD/ sederajat sebesar 38,1%, sebagian besar ibu balita tidak bekerja sebesar 85,6%, pendapatan keluarga sebagian besar kurang dari rata –rata Rp 2.363.092 sebesar 53,6%, sebagian besar pengeluaran rumah tangga kurang dari rata – rata Rp 1.724.943 sebesar 75,3%, sebagian besar rumah tangga rawan pangan derajat kelaparan sedang sebesar 54,9%, Terdapat hubungan antara pendapatan keluarga (p=0,006) dan ketahanan pangan rumah tangga (p=0,045) dengan status gizi balita.Kesimpulan : tingginya pendapatan rumah tangga maka mempengaruhi pengeluaran untuk pangan. Rumah tangga rawan pangan sebagian besar penegeluaran untuk pangan dibawah rata – rata.