Ruri Amanda
STAIN Gajah Putih Takengon, Aceh Tengah, Aceh

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HISTORISITAS PEMIKIRAN FUNDAMENTALIS-EKSTRIMIS DALAM AGAMA ISLAM Ruri Amanda
Jurnal As-Salam Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37249/as-salam.v2i1.8

Abstract

Secara historisitas dapat dikatakan komunitas Islam Khawarij adalah gerakan umat Muslim pertama yang menerapkan nilai-nilai ekstrimis keagamaan dalam sejarah umat Muslim. Ketika lahir pada era Ali bin Abi Thalib gerakan Khawarij bertindak layaknya seperti sekelompok “teroris” yang selalu mengintimidasi kehidupan umat beragama ketika itu. Dalam perjalanannya gerakan ini memang dapat ditumpas oleh pihak pemerintah Islam ketika itu namun tidak dengan pemikirannya. Ide-ide ekstrimis yang diramu oleh Khawarij seperti terus bertahan sepanjang zaman. Pada masa terkini banyak gerakan ekstrimis Islam yang berkiblat terhadap doktrin pemikiran Khawarij walaupun secara identitas mereka tidak mengakui sebagai bagian dari gerakan Khawarij namun jika ditelisik maka akan ditemukan benang merah yang begitu jelas antara pola pemikiran mereka dengan pola pemikiran Khawarij pada masa klasik. Ada satu kesamaan antara gerakan ekstrimis Islam pada masa kini dengan pola pemikiran Khawarij pada masa lampau yaitu sama-sama bersikap kaku dan jumud dalam mendefinisikan tekstualitas dalil pada agama Islam. Dibutuhkan adanya sikap edukasi dari para ulama dan cendekiawan Muslim untuk mengarahkan pemahaman umat Muslim agar bersikap lebih dinamis dalam menghadapi perbedaan dalam beragama. Sikap dinamis ini bukanlah hal baru dalam sejarah umat Muslim karena Nabi Muhammad SAW pernah mempraktekkan sikap dinamis yang begitu elegan dalam menghadapi komunitas Nasrani dan Yahudi di Madinah.
HISTORISITAS PEMIKIRAN FUNDAMENTALIS-EKSTRIMIS DALAM AGAMA ISLAM Ruri Amanda
Jurnal As-Salam Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.358 KB) | DOI: 10.37249/as-salam.v2i1.8

Abstract

Secara historisitas dapat dikatakan komunitas Islam Khawarij adalah gerakan umat Muslim pertama yang menerapkan nilai-nilai ekstrimis keagamaan dalam sejarah umat Muslim. Ketika lahir pada era Ali bin Abi Thalib gerakan Khawarij bertindak layaknya seperti sekelompok “teroris” yang selalu mengintimidasi kehidupan umat beragama ketika itu. Dalam perjalanannya gerakan ini memang dapat ditumpas oleh pihak pemerintah Islam ketika itu namun tidak dengan pemikirannya. Ide-ide ekstrimis yang diramu oleh Khawarij seperti terus bertahan sepanjang zaman. Pada masa terkini banyak gerakan ekstrimis Islam yang berkiblat terhadap doktrin pemikiran Khawarij walaupun secara identitas mereka tidak mengakui sebagai bagian dari gerakan Khawarij namun jika ditelisik maka akan ditemukan benang merah yang begitu jelas antara pola pemikiran mereka dengan pola pemikiran Khawarij pada masa klasik. Ada satu kesamaan antara gerakan ekstrimis Islam pada masa kini dengan pola pemikiran Khawarij pada masa lampau yaitu sama-sama bersikap kaku dan jumud dalam mendefinisikan tekstualitas dalil pada agama Islam. Dibutuhkan adanya sikap edukasi dari para ulama dan cendekiawan Muslim untuk mengarahkan pemahaman umat Muslim agar bersikap lebih dinamis dalam menghadapi perbedaan dalam beragama. Sikap dinamis ini bukanlah hal baru dalam sejarah umat Muslim karena Nabi Muhammad SAW pernah mempraktekkan sikap dinamis yang begitu elegan dalam menghadapi komunitas Nasrani dan Yahudi di Madinah.