Bastanta Tarigan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERANAN POLRI DALAM PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (STUDI KASUS POLSEKTA PANCURBATU) Bastanta Tarigan; Mhd Nuh; Alwan Alwan
Jurnal Mahupiki Vol 3, No 01 (2013)
Publisher : Jurnal Mahupiki

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.797 KB)

Abstract

ABSTRAKSI Muhammad Nuh S.H.,M.Hum* Alwan S.H.,M.Hum** T Bastanta Tarigan***   Narkotika merupakan zat atau obat yang sangat bermanfaat dan diperlukan untuk pengobatan penyakit tertentu. Namun, jika disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan dapat menimbulkan akibat yang sangat merugikan bagi perseorangan atau masyarakat khususnya generasi muda. Hal ini akan lebih merugikan jika disertai dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika yang dapat mengakibatkan bahaya yang lebih besar bagi kehidupan dan nilai-nilai budaya bangsa yang pada akhirnya akan dapat melemahkan ketahanan nasional. Peredaran narkotika di Indonesia, dilihat dari aspek yuridis adalah sah keberadaanya. Peraturan ini hanya melarang terhadap penggunaan narkotika tanpa izin oleh undang-undang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan penyalahgunaan narkotika dan pengaturan hukumnya di Indonesia serta upaya dan kendala dalam pemberantasan penyalahgunaan narkotika. Perkembangan penyalahgunaan narkoba sudah sangat memperihatinkan. Kalau dulu, peredaran dan pecandu narkoba hanya berkisar di wilayah perkotaan, kini tidak ada satupun kecamatan, atau bahkan desa di republik ini yang bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap obat terlarang itu. Dalam perkembangannya pengaturan tentang narkotika di Indonesia telah melalui beberapa tahap yaitu, Undang-Undang No. 9 Tahun 1976 Tentang Narkotika diganti dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 Tentang Narkotika diganti dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Upaya pemberantasan penyalahgunaan narkotika ini dilakukan dengan upaya preemtif (pembinaan) kepada masyarakat tentang dampak buruk penyalahgunaan narkotika , preventif (pencegahan) yang dilakukan dengan melakukan razia ketempat yang dicurigai sebagai penampungan, penyimpanan, dan peredaran narkotika, dan Represif (Penindakan) terhadap orang yang diduga menyalahgunakan narkotika. Dalam upaya tersebut terdapat kendala-kendala yakni saranan prasarana penegak hukum, masyarakat, penegak hukum.     * Dosen Pembimbing I, staf pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara   ** Dosen Pembimbing II, staf pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara   *** Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Analysis of Grounding Resistance Value Improvement on 150 kV Glang-Namorambe High Voltage Air Line Tower (SUTT) using three Measurement Points (Three Point Method) Bastanta Tarigan; Parlin Siagian; Muhammad Erpandi Dalimunthe
INFOKUM Vol. 13 No. 06 (2025): Infokum
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Low grounding resistance is an important factor in ensuring the safety and reliability of electric power systems, especially on High Voltage Overhead Lines (SUTT). This study aims to analyze and improve the grounding resistance values on 150 kV SUTT towers on the Glang–Namorambe line using the three-point measurement method. Measurements were conducted to determine the actual condition of the grounding system and evaluate the effectiveness of the improvements made. Initial measurements showed that several towers had resistance values exceeding the maximum PLN standard limit of 10 ohms. To address this, improvements were made by installing additional electrodes, adding conductors, and using ground enhancement materials. After the improvements, remeasurements were conducted for each tower. The analysis results showed that the applied improvement method succeeded in reducing the grounding resistance value significantly, with an average reduction of 40–60%. The final resistance values of all towers were below the specified threshold, so that the grounding system can function properly in protecting equipment and personnel safety from overvoltage disturbances caused by lightning and ground faults.