Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengolahan Sampah Plastik Di Desa Pemanggilan Kecamatan Tanjungkarang Natar Kabupaten Lampung Selatan Agus Sutopo; Bambang Murwanto; Tati Baina Gultom
SINAR SANG SURYA Vol 6, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v6i1.1880

Abstract

ABSTRAKAngka penyakit berbasis lingkungan khususnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih cukup tinggi, di wilayah Kec. Natar, kabupaten Lampung Selatan, termasuk Desa Pemanggilan, yang merupakan bagian dari Kec. Natar. Desa Pemanggilan. Berbagai keadaan kehidupan, yaitu kondisi demografi, gegografi (lingkungan fisik), sosial, dan ekonomi, menjadi risisko terjadinya penyakit tersebut. Selain itu yang mejadi risiko terjadinya penyakit juga sampah yang mejadi masalah karena berbanding lurus dengan jumlah penduduk yang ada di kecamatan Natar termasuk, Desa Pemanggilan.Bentuk intervensi tersebut salah satunya melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pengabmas) dosen Poltekkes Tanjungkarang, Jurusan Kesehatan Lingkungan, dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Dalam kegiatan pemngabmas ini maka bentuk kegiatannya adalah mengolah sampah bekas seset kopi dan sejenisnya dan bekas aqua gelas dan sejenisnya. Kegiatan tersebut melalaui beberapa tahapan, yaitu penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan monitoring dan evaluasi. Produk yang dihasilkan adalah tas, keranjang, tempat tisu, dsb.Diharapkan hasil kegiatan tersebut menjadi terbentuknya tiga kader pembuatan keranjang, tas, tempat tisu dari bungkus saset bekas kopi dan aqua gelas. Selain diharapkan menjadi pemicuan pengelolaan sampah yang lebih luas, tersistem dan terorganisir, yaitu melalui pembentukan bank sampah. Oleh sebab itu ada wacana kedepan untuk mengambangkan pengelolaan sampah melalui bank sampah, dengan berbagai kajian dan model-model bank sampah dengan referensi dari daerah lain agar terjadi pemberdayaan masyarakat dengan proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan.Kata Kunci : sampah, pemberdayaan, berkelanjutan. ABSTRACTThe number of environmental-based diseases, especially Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is still quite high, in the Kec. Natar, South Lampung district, including the Pemanggilan Village, which is part of the Kec. Natar. Pemanggilan Village. Various conditions of life, namely demographic conditions, geography (physical environment), social, and economic, become the risk of the disease. In addition, the risk of disease is also garbage which is a problem because it is directly proportional to the number of residents in the Natar sub-district including the Pemanggilan Village. One of these forms of intervention is through community service activities (pengabmas) lecturers of Poltekkes Tanjungkarang, Department of Environmental Health, with the aim of increasing knowledge, skills and community empowerment in waste management. In this community service activity, the form of activity is to process waste from coffee sets and the likes and used aqua glasses and the likes. The activity went through several stages, namely counseling, training, mentoring and monitoring and evaluation. The resulting products are bags, baskets, tissue holders, etc. It is hoped that the results of this activity will be the formation of three cadres of making baskets, bags, tissue boxes from used coffee sachets and aqua glasses. Besides being expected to be a trigger for a wider, systematic and organized waste management, namely through the establishment of a waste bank. Therefore, there is a future discourse to develop waste management through waste banks, with various studies and waste bank models with references from other regions so that community empowerment occurs with a sustainable and sustainable process. Keywords: waste, empowerment, sustainable
PELATIHAN JUMANTIK DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA YAYASAN TRI SUKSES LAMPUNG, DESA PEMANGGILAN KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Agus Sutopo; Wibowo Ady Sapta; Bambang Murwanto; Haris Kadarusman
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Volume 6 No. 2 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i2.39970

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Angka insidensi penyakit di Provinsi Lampung berfluktuasi dan terjadi peningkatan dalam tiga tahun terakhir yaitu dari 25,0/100.000 penduduk tahun 2021, dan meningkat menjadi 50,8/100.000 penduduk tahun 2022 dan mengalami penurunan menjadi 23,4/100.000 penduduk pada tahun 2023. Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2022 angka insidensi yaitu sebesar 25,4/100.000 penduduk, dan tidak ada kematian, Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Lampung Selatan keadaan penyakit DBD, menurut informasi dan data dari Puskesmas Hajimena mengalami peningkatan dari Bulan Januari sampai Agustus 2024 sebanyak 55 kasus. Dalam rangka menekan terjadinya kasus DBD pada suatu wilayah diperlukan partisipasi masyarakat dalam rangka memonitor dan memberantas sarang nyamuk vektor penyakit, sehingga perkembangan populasi nyamuk tetap dalam kondisi aman tidak menjadi sumber penularan penyakit tersebut.  Keterlibatan masyarakat dapat dilakukan terhadap potensi sumber daya yang ada di daerah, termasuk institusi pendidikan dan siswa pondok pesantren yang terdapat di wilayah tersebut sebagai sumber daya yang dapat dikembangkan dan membantu program. Maka oleh sebab itu diperlukan pengembangan “Pelatihan juru pemantau jentik dalam “Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)” di Pondok Pesantren Nurul Huda Lampung oleh dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Program Studi Sanitasi Program Diploma Tiga. Pendekatan ini digunakan dalam rangka membatu meningkatkan program pengendalian penyakit DBD di suatu wilayah.