Deky Nofa Aliyanto
STT BEREA SALATIGA

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MENIMBANG REGULASI SKB 2 MENTERI DALAM TERANG SEJARAH GEREJA Deky Nofa Aliyanto
SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Vol 2, No 1 (2021): SOLA GRATIA
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47596/sg.v2i1.114

Abstract

SKB 2 Menteri concerning the Establishment of House of Worship is stipulated on March 21, 2006, by the Minister of Religion and Minister of Home Affairs. Since its establishment, there are some churches affected by the regulations. This study attempts to construct the church's current attitude towards this reality based on church history in 30-500 AD. This study uses a qualitative approach with interactive analysis, namely data collection, data presentation, and data reduction, to draw a conclusion. The results of the study include: based on history, the church today must view the Joint Ministerial Decree on the Establishment of Houses of Worship as regulations aimed at maintaining tolerance among religious communities in Indonesia. However, it was found that this regulation was used by people or persons who were not responsible for suppressing the existence of some churches in Indonesia. Reflecting on history, today's church should make the challenge a stepping stone to experience the quality of faith growth in the congregation. The church also has the right to struggle through legal channels as stipulated in the law. Whatever the outcome, the church must guard against being involved in anarchic actions. SKB 2 Menteri Tentang Pendirian Rumah Ibadah ditetapkan pada tanggal 21 Maret 2006 oleh Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri. Sejak ditetapkan, terdapat sebagian gereja yang terdampak regulasi peraturan itu. Penelitian ini berupaya membangun sikap gereja masa kini terhadap realitas ini berdasarkan sejarah gereja tahun 30-500 M. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisa interaktif yaitu penggumpulan data, penyajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mencakup: berdasarkan sejarah, gereja masa kini harus memandang SKB 2 Menteri Tentang Pendirian Rumah Ibadah sebagai peraturan yang bertujuan menjaga toleransi antar umat beragama di Indonesia. Kendatipun demikian, ditemukan bahwa peraturan ini dimanfaatkan oleh orang-orang atau oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menekan eksistensi sebagian gereja di Indonesia. Berkaca dari sejarah, hendaknya gereja masa kini menjadikan tantangan tersebut sebagai batu loncatan untuk mengalami kualitas pertumbuhan iman jemaat. Meskipun demikian, gereja juga memiliki hak untuk berjuang melalui jalur hukum sebagaimana telah diatur dalam undang-undang. Apapun hasilnya gereja harus menjaga diri supaya tidak terlibat aksi anarkis.
Teisme, Mesianisme Dan Aksiologisme: Akomodasi Kitab Suci Kristen Terhadap Problema Kemiskinan Dan Pemiskinan Deky Nofa Aliyanto
CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Vol. 2 No. 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injil Bhakti Caraka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46348/car.v2i1.50

Abstract

AbstractPoverty and impoverishment are social realities that have been struggling for most of the world community to this day. Christians who are part of society that form social fibers with the stereotype of "loving" should have social concern for the problems of poverty and impoverishment. The facts show that some Christians are indifferent in the face of such struggles. This study aims to show the fact that Christian scriptures actually accommodate poverty struggles. This research uses a qualitative approach methodology. Sources of data were obtained from Bible studies and literature consisting of books, internet, articles, and other written data related to this research.Specifically, this research will apply the Biblical Theology method including a hermeneutic approach to Bible study with the aim of understanding the meaning of the text which in this study is associated with the problems of poverty and impoverishment. This paper aims to show that the Christian scriptures basically accommodate the problems of poverty and impoverishment which are social facts that become an integral part of the life of Christian faith.  The research results show three accommodations of Christian Scriptures to the problems of poverty and impoverishment, among others: Theism in Christian scriptures that embraces the poor, Messianism in Christian scriptures that embraces the poor, and Axiologism in Christian scriptures.Abstrak: Kemiskinan dan pemiskinan merupakan realitas sosial yang menjadi pergumulan sebagian besar masyarakat dunia sampai hari ini. Orang Kristen yang merupakan bagian dari masyarakat yang membentuk serabut sosial dengan steriotipe “penuh kasih” seharusnya memiliki kepedulian sosial terhadap masalah kemiskinan dan pemiskinan. Fakta menunjukkan bahwa  sebagian dari orang Kristen acuh dalam menghadapi pergumulan demikian. Penelitian  ini bertujuan untuk menunjukkan fakta bahwa kitab suci Kristen sesungguhnya mengakomodasi pergumulan kemiskinan. Penelitian ini menggunakan metodologi pendekatan kualitatif.   Sumber data didapatkan dari studi Alkitab dan literatur yang terdiri dari buku-buku, internet, artikel, serta data tertulis lain yang berkaitan dengan penelitian ini.  Secara spsesifik penelitian ini akan menerapkan metode Teologi Biblika mencakup pendekatan hermeneutik untuk pengkajian Alkitab dengan tujuan memahami makna teks   yang dalam penelitian ini dikaitkan dengan problema kemiskinan dan pemiskinan.  Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa kitab suci Kristen pada dasarnya mengakomodasi problema kemiskinan dan pemiskinan yang merupakan fakta sosial yang menjadi bagian integral dalam kehidupan iman umat Kristen. Hasil penelitian menunjukan tiga akomodasi Kitab Suci Kristen terhadap problema kemiskinan dan pemiskinan antara lain: Teisme dalam kitab suci Kristen yang merangkul kaum miskin, Mesianisme dalam kitab suci Kristen yang merangkul kaum miskin, dan Aksiologisme dalam kitab suci Kristen yang merangkul kaum miskin.