I Made Sudiarsa
Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Ngurah Rai

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODEL PREDIKSI HUJAN TAHUNAN BERDASARKAN SERI DATA TUNDA I Made Sudiarsa
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 1 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam makalah ini disajikan pengembangan suatu model prediksi curah hujan tahunan pada suatu stasiun hujan tertentu dengan memanfaatkan seri data tunda, baik pada stasiun yang bersangkutan maupun pada stasiun-stasiun di sekitarnya. Model yang digunakan adalah Regresi Linier dengan 3 variabel bebas. Waktu tunda bervariasi dari satu periode atau lebih. Untuk me­ningkatkan nilai koefisien determinasi digunakanlah suatu transformasi. Faktor ke­tersebaran seri data diperhatikan. Hasil se­men­tara mengindikasikan bahwa seri-seri data tunda mengandung cukup informasi yang dapat digunakan untuk mem­prediksi curah hujan tahunan pada suatu stasiun hujan tertentu.
MANAJEMEN PENGELOLAAN SUNGAI MENUJU OPTIMALISASI AIR DI WILAYAH SUNGAI BALI PENIDA I Made Sudiarsa
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 2 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 04/PRT/M Tahun 2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai, wilayah sungai memiliki pengertian kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2000 km2. Sedangkan Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Pengelolaan sungai yang berkesinambungan dapat dilakukan melalui kerja sama antara Pemerintah, pemerintah provinsi, dan/atau pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dari beberapa maka rencana pengelolaan Sungai dalam Perencanaannya dilakukan secara terpadu dengan prinsip “one river,one plan and one integrated management” (Satu sungai, satu rencana dan satu pengelolaan terpadu). Pelaksanaannya, oleh sector atau instansi masing-masing. Manajemen pengelolaan sungai sangat mempengaruhi dalam keberlangsungan dalam mengoptimalisasikan air pada segala sector yang membutuhkan air ibaratnya kita lebih membutuhkan bumi daripada bumi membutuhkan kita maka pengelolaan sungai yang baik akan mendapatkan hasil yang baik dan tepat guna.
PENGUMPULAN DATA BASE UNTUK PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR I Made Sudiarsa
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 2 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan sumber daya air sebagaimana disebutkan oleh Undang-undang RI No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang sekarang kembali ke Undang-Undang RI No. 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air. Rencana pengelolaan sumber daya air adalah hasil perencanaan secara menyeluruh dan terpadu yang diperlukan untuk menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air Perencanaan pengelolaan sumber daya air disusun untuk menghasilkan rencana yang berfungsi sebagai pedoman dan arahan dalam pelaksanaan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air. Peranan kegiatan pengumpulan data sangat penting dalam pengelolaan sumber daya air yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi konservasi, pendayagunaan, dan pengendalian daya rusak air harus didukung salah satunya oleh kegiatan inventarisasi sumber daya air, yang dilaksanakan secara terkoordinasi oleh pengelola sumber daya air yang bersangkutan.
STUDI POTENSI DEBIT BENDUNG PANGSUT SARI TERHADAP PENGEMBANGAN SAWAH BARU DI DESA BELOK SIDAN KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG I Wayan Diana; I Made Sudiarsa
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Kabupaten Badung telah mencanangkan upaya Swasembada dan Ketahanan Pangan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah maupun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (Visi dan Misi Kabupaten Badung Tahun 2010 – 2015), yang menitikberatkan pembangunan di sektor pertanian. Dalam hal ini telah dilakukan berbagai upayauntuk menunjang swasembada dan ketahanan pangan tersebut, termasuk kemungkinan pengembangan atau perluasan areal sawah baru di Desa Belok Sidan, namun belum mempunyai sistem jaringan irigasi yang memadai. Salah satu sistem jaringan irigasi yang sudah dibangun adalah Bendung Pangsut Sari yang dibangun tahun 2014 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Badung, untuk mengairi sawah eksisting luas 56,537 Ha dan sawah pengembangan baru seluas43,463 Ha.Dengan keberadaan Bendung Pangsut Sari diharapkan nantinya dapat berfungsi maksimal sehingga pencetakan sawah baru dapat diwujudkan sesuai dengan yang diharapkan dan perlu adanya studi potensi ketersediaan debit yang ada dengan luas potensial yang akan diairi, dan sistem pengaturan pola tanam sehingga sesuai dengan imbangan air yang tersedia. Pada hasil analisa imbangan air Bendung Pangsut Sari untuk irigasi di Desa Belok Sidan untuk luas areal irigasi 100,00 ha dapat terpenuhi, hanya terjadi kekurangan air pada bulan Juli, Agustus dan September karena ketersediaan debit air sangat kecil. Potensi debit air Bendung Pangsut Sari untuk irigasi di Subak Pangsut Sari untuk mengairi areal potensial seluas 100,00 ha dapat terpenuhi walaupun masih ada kekurangan air pada saat musim kemarau namun secara keseluruhan masih dapat terpenuhi, dan untuk pemanfaatan debit air yang efektif, petani di wilayah Desa Belok Sidan diharapkanmelakukan pergiliran pola tanam dan mengairi lahan pertaniannya dengan pengaturan pemakaian air irigasi karena kondisi sawah terasering dengan memanfaatkan air sisa pembuangan/rembesan sawah diatasnya.
EVALUASI KINERJA JARINGAN IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BAJING SELUAS 425 HA KECAMATAN RENDANG, KARANGASEM BALI Rani Wirawati; I Made Sudiarsa; I Ketut Soriarta
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah irigasi Bajing merupakan salah satu DI yang termasuk dalam DAS Tukad Unda dengan luas baku 425 Ha. Sumber airnya berasal dari Tukad Telagawaja. Bangunan utama berupa bangunan bendung yang terletak di Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Pada daerah irigasi ini terdapat beberapa permasalahan diantaranya : Pintu air dan rumah pintu pada beberapa bangunan mengalami kerusakan, banyak sampah dan endapan pada beberapa ruas saluran yang menghalangi aliran air, serta beberapa ruas saluran masih berupa saluran tanah. Dalam penelitian dilakukan analisis ketersedian air irigasi, analisis kebutuhan air irigasi, analisi imbangan air, analisis efisiensi. Obyek penelitian dilakukan pada DI Bajing di saluran Primer dan Sekunder (BB1-BS3). Dari hasil analisis diperoleh Efisiensi DI Bajing khususnya di jaringan Subak Selat sebesar 84.95% yang berarti sangat efisien walaupun masih perlu dilakukan perbaikan-perbaikan pada beberapa titik saluran. Sedangkan imbangan air (water balance) pada DI Bajing sudah mencukupi dari kebutuhan air meskipun pada beberapa periode mengalami kekurangan air yaitu pada Periode Juni I sebesar 140.018 lt/dt dan pada periode Juli II sebesar 84.603 lt/dt.