I Wayan Pasir
Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Ngurah Rai

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN SUBAK BERSAMA PEMERINTAH PADA OPERASI DAN PEMELIHARAAN DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DISIMP II PADA DAERAH IRIGASI GADON DAS SUNGI DI KABUPATEN TABANAN I Wayan Pasir
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 2 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertanian di Indonesia khususnya di Bali semakin mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh semakin berkurangnya lahan pertanian yang ada serta kondisi sarana dan prasarana pendukung pertanian yang mengalami kerusakan. Disamping itu juga kurangnya Peran Subak sebagai perkumpulan petani pemakai air (P3A) dan Pemerintah terhadap Operasi dan Pemeliharaan pada Jaringan irigasi yang mengakibatkan terganggunya jaringan secara menyeluruh. Sehubungan dengan itu, salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan adalah merehabilitasi Jaringan Irigasi di Wilayah Sungai Empas-Sungi khususnya pada Daerah Irigasi Gadon di Kabupaten Tabanan pada kegiatan DISIMP II (Decentralized Irrigation System Improvement Project in Eastern Region of Indonesia Phase II), yang bertujuan mengembalikan dan meningkatkan fungsi-fungsi fasilitas jaringan dan bangunan irigasi. Penelitian dilakukan pada D.I Gadon Daerah Aliran Sungai Tukad Sungi dengan metode eksploratif, yaitumempelajari dan mengevaluasi mengenai DI Gadon pada Daerah Aliran Sungai Tukad Sungi, dengan cara melakukan wawancara terhadap anggota Subak serta dinas-dinas terkait. Responden dipilih berdasarkan metode purposive sampling yang meliputi 73 responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi Subak dan Pemerintahmenggunakan skalalikert, selain itu juga dilakukan analisis regresi linear untuk mengetahui peranan subak dan pemerintah terhadap operasi dan pemeliharaan pasca pembangunan insfrastuktur DSIMP II pada daerah irigasi gadon di DAS Sungi Kabupaten Tabanan. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa Pemerintah memiliki peranan lebih besar yang ditunjukan dari niaistandarrizedcoefficient beta sebesar 0,499 (49,9%) dan diikuti oleh peran Subak/P3A sebesar 0,344 atau 34,4% terhadap Operasi dan Pemeliharaan. Sedangkan 15,7 % dipengaruhi oleh factor – factor yang belum diikutsertakan dalam penelitian ini. Pada penelitian ini Subak/P3A memiliki partisipasi atau peranan yang lebih rendah dibandingkan dengan partisipasi dari pemerintah. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa, peningkatan partisipasi pemerintah dan subak akan dapat meningkatkan kegiatan operasi dan pemeliharaan pada jaringan irigasi pasca Pembangunan Infrastruktur DISIMP II baik secara parsial ataupun secara simultan.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN JARINGAN IRIGASI DAERAH ALIRAN SALURAN UTAMA YANG DI ALIRI AIR TUKAD UNDA KABUPATEN KLUNGKUNG I Wayan Pasir
Jurnal Teknik Gradien Vol 10 No 1 (2018): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan perekonomian, mengingat fungsi dan perannya dalam penyediaan pangan bagi penduduk, pakan dan energi, serta tempat bergantungnya mata pencaharian penduduk di perdesaan. DAS Tukad Unda meliputi D.I Tebola Dauh Desa, D.I Yeh Masin, D.I Unda Kanan dan D.I Unda Kiri. Maksimalnya aliran air untuk persawahan masyarakat otomatis menambah produksi pangan masyarakat karena tanaman padi tumbuh dengan baik dan program pemerintah untuk swasembada pangan dapat terpenuhi.Rumus-rumus dan teori yang ada digunakan pada penjelasan hal ini antara lain, debit banjir, intensitas lebih tajam dan buangan limbah tetangga-tetangga disamping itu juga untuk dinding penahan dan volume semua yang masuk ke sungai.Data yang diperlukan di dalam penelitian ini adalah data primer di dapat secara langsung dilapangan sedangkan data sekunder di dapat dari beberapa instansi terkait.Penetapan alternatif pola tata tanam terkait kebutuahan air irigasi, ditinjau berdasarkan nilai defisit yang terkecil neraca air selama setahunnya.
ANALISA PENAMBAHAN DEBIT AIR DENGAN SISTEM EMBUNG DI SEKITAR DAERAH KECAMATAN RENDANG KABUPATEN KARANGASEM I Wayan Pasir
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 2 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Karangasem salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Bali dengan pertambahan penduduk yang begitu cepat. Satu-satunya sumber air yang bisa dimanfaatkan adalah air hujan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan pembangunan Embung. Dengan adanya pembangunan embung, maka air pada musim penghujan dapat ditampung, yang nantinya akan dimanfaatkan selama musim kemarau guna membantu pemenuhan kebutuhan air penduduk setempat. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan pembangunan Embung. Dengan adanya pembangunan embung, maka air pada musim penghujan dapat ditampung, yang nantinya akan dimanfaatkan selama musim kemarau guna membantu pemenuhan kebutuhan air penduduk setempat. Tukad Batu merupakan salah satu sungai yang berada di Kabupaten Karangasem yang merupakan sungai kecil pada bagian hulu daerah pengaliran Tukad Telagawaja. Dalam menghitung curah hujan rata-rata harian maksimum digunakan metode rata-rata aljabar.
ANALISA PENAMBAHAN DEBIT PADA DAERAH IRIGASI LUWUS DESA CARANGSARI KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG I Wayan Pasir
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hingga saat ini peran sektor pertanian adalah sangat strategis dalam perekonomian di Indonesia. Salah satu faktor terpenting yang turut menentukan dalam pembangunan pertanian adalah ketersediaan air irigasi selain faktor-faktor lainnya, seperti teknologi pertanian. Perubahan paradigma dalam pembangunan pertanian yang semula berorientasi pada produksi semata, kini menjadi penguatan ketahanan pangan, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, peningkatan kesempatan kerja di perdesaan dan lain sebagainya mendorong untuk ditetapkannya kebijakan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi. Hal ini disebabkan oleh semakin berkurangnya lahan pertanian. Disamping itu juga kurangnya Peran Subak sebagai perkumpulan petani pemakai air (P3A) dan Pemerintah terhadap Operasi dan Pemeliharaan pada Jaringan irigasi yang mengakibatkan terganggunya jaringan secara menyeluruh. Sehubungan dengan itu, salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan adalah penambahan debit yang bertujuan untuk menambah ketersediaan air pada musim kemarau. Penelitian dilakukan pada D.I Luwus Desa Carangsari Kecamatan Petang Kabupaten Badung yaitu menganalisa ketersediaan air dan kebutuhan air irigasi, dengan cara melakukan wawancara terhadap anggota Subak serta dinas-dinas terkait. Analisia dengan mengeksplorasi data. Hasil analisa setelah diadakan penelitian tentang penambahan debit air maka ada ketersediaan air melebihi kebutuhan air dan ada sisa air sebesar 10, 458 lt/dt.