Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH SUHU DAN TEGANGAN AIR PORI NEGATIF PADA PERILAKU MENGEMBANG TANAH LEMPUNG I Made Sudarma
Jurnal Teknik Gradien Vol 10 No 2 (2018): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor utama yang mempengaruhi perilaku mengembang tanah lempung adalah kandungan mineral yang terdapat didalam tanah lempung. Perubahan kadar air pada tanah lempung akan mengakibatkan perubahan pada volume tanah dan perubahan tegangan effektif (i'). Perubahan volume tanah ini selain disebabkan karena peristiwa fisika — kimia akibat penyerapan dan pelepasan air oleh minerallempungjuga disebabkan oleh perubahan tegangan air kapiler. Variasi suhu dan variasi tegangan air pori negatif (suction ) akan mempengaruhi perilaku mengembang dari tanah lempung. Penelitian ini ditujukan untuk rnendapatkan pengaruh variasi suhu dan variasi tegangan air pori negatif pada perilaku mengembang dui tanah lempung natural dengan WL = 198% dan tanah lempung natural yang dicampur dengan 15%Fly Ash dengan WL = 154%. Penelitian dilakukan dilaboratorium dengan peralatan oedometer yang dimodifikasi. Contoh tanah yang diteliti mempunyai 2(dua) kondisi awal pemadatan yaitu pemadatan dengan proctor standard(d =dmak. &wi = wopt.) dan pemadatan dengan (d= 1.5 gram/cc &wi = wopt.) Benda uji yang dipakai mempunyai ukuran diameter (D) = 40 mm dan tinggi (H) = 10 mm. Tekanan mengembang dan besar pengembangan diamati pada 3(tiga) kondisi yaitu : akibat pengaruh kepadatan awal, pengaruh suhu dan pengaruh penambahan fly ash. Dari hasil penelitian ini akan didapat hubungan antara pengaruh kepadatan awal, pengaruh suhu, pengaruh penambahan flyash dan tegangan air pori negatif terhadap karakteristik pengembangan tanah yang dipadatkan dengan proctor standard dan pemadatan dengan d = 1.5 gram/cc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tekanan mengembang dan besar pengembangan berkurang dengan penambahan fly ash, kenaikan suhu dan kenaikan kepadatan awal. Tapi sebaliknya, tegangan air pori negatif bertambah besar dan waktu untuk mencapai kesetimbangan lebih lama, sejalan dengan penambahan fly ash, kenaikan suhu dan kepadatan awal.
INDEKS PLASTISITAS TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN VARIASI CAMPURAN LIMESTONE, KAPUR PADAM, ABU SEKAM DAN SEMEN I Made Sudarma
Jurnal Teknik Gradien Vol 10 No 1 (2018): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah mempunyai peranan penting dalam ilmu teknik sipil, karena tanah sebagai pendukung kekuatan konstruksi dasar bangunan. Tanah lempung selain memiliki daya dukung tanah yang sangat rendah, juga menunjukkan sifat plastisitas dan kohesi serta mempunyai kembang susut yang tinggi. Pengaruh kembang susut tanah dapat dikurangi dengan memperbaiki kondisi tanah dengan cara menstabilisasi. Penulis mencoba beberapa stabilisasi tanah lempung terhadap variasi prosentase campuran material tambahan seperti Limestone, Kapur Padam, Abu Sekam dan Semen Tipe I. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar penurunan nilai indeks plastisitas (PI) tanah, dengan meneliti sifat-sifat fisis tanah yang dipakai sebagai penelitian. Untuk penelitian ini sampel tanah diambil dari daerah Bukit Jimbaran-Badung dan dilakukan penelitian dilaboratorium dengan mencampur tanah kohesif dengan prosentase 0%, 3%, 6%, 9%, 12% dan 15% dengan material tambahan seperti Limestone, Kapur Padam, Abu Sekam dan Semen Tipe I. Selanjutnya dilakukan analisa terhadap hasil-hasil penelitian Atterberg limit dilaboratorium meliputi analisa terhadap nilai indeks plastisitas (PI). Dari hasil penelitian dan analisa data didapatkan bahwa stabilisasi tanah lempung dengan Limestone, Kapur Padam, Abu Sekam dan Semen Tipe I dapat merubah sifat-sifat fisis tanah lempung (index properties), seperti menurunkan kadar air (w), meningkatkan kepadatan (g), memperbaiki berat jenis tanah (Gs) dan menurunkan nilai indeks plastisitas (PI) tanah.
ANALISA PERBANDINGAN PERENCANAAN STRUKTUR ANTARA PONDASI BORE PILE DENGAN PONDASI TIANG PANCANG Anak Agung Putu Ambara Putra; Ida Bagus Gede Indramanik; I Made Sudarma
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 2 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondasi merupakan bagian dari suatu sistem rekayasa yang meneruskan beban yang ditopang serta beratnya sendiri ke dalam tanah dan batuan yang terletak dibawahnya. Pemilihan pondasi sangat penting dalam struktur bangunan yaitu untuk dapat menahan beban dari bangunan itu sendiri dan beban hidup yang ada di dalam gedung itu serta beban gempa yang direncanakan agar tak mengalami keruntuhan struktur. Adapun objek penelitiannya yaitu pekerjaan struktur pondasi Proyek Gedung Baru DPRD Provinsi Bali yang berlokasi di Jalan Kusuma Atmaja Renon dengan tinggi bangunan 9,75 meter yang dibangun pada tahun 2015. Hasil tes tanah lapangan dan di laboratorium didapat lapisan tanah keras terdapat pada kedalaman 7 meter, sehingga digunakan pondasi dalam yang menggunakan 2 alternatif yaitu pondasi bore pile dan pondasi tiang pancang. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan perbandingan perencanaan pondasi tiang pancang dan bore pile menggunakan bahan, beban dan dimensi yang sama pada proyek gedung DPRD Bali. Analisa yang dilakukan yaitu membandingkan perencanaan pondasi tiang pancang dengan pondasi bore pile, sehingga dari perencanaan didapat dimensi dan jumlah titik pancang dan titik bor. Perencanaan pondasi tiang dihitung secara manual menggunakan beberapa metode sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Tahapan perhitungan dimulai dengan informasi perencanaan struktur, gaya-gaya yang bekerja pada pondasi, penentuan dimensi tiang, perhitungan jumlah tiang pondasi, efisiensi kelompok tiang kontrol terhadap beban vertikal yang bekerja, kontrol terhadap beban horizontal yang bekerja, penulangan tiang pancang, penentuan pondasi dan penulangan pile cap. Dari hasil analisa, jumlah pondasi tiang pancang lebih sedikit dibandingkan dengan analisa pondasi bore pile dengan pembebanan, mutu bahan dan karakteristik tanah sama. Dengan jumlah tiang pancang penampang persegi yaitu 4 tiang untuk satu pile cap sedang bore pile dengan penampang lingkaran didapat 6 tiang bor untuk satu pile cap.
ANALISIS KARAKTERISTIK DAN MODEL KEBUTUHAN PARKIR I Wayan Diasa; I Made Sudarma; I Nengah Adi Meirawan
Jurnal Teknik Gradien Vol 11 No 1 (2019): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas pasar tradisional di Kabupaten Tabanan yang padat menyebabkan meningkatnya volume kendaraan yang masuk dan keluar pasar pada jam-jam tertentu, sehingga banyak kendaraan yang sulit mencari tempat untuk parkir.Pada dasarnya suatu kawasan harusnya menyediakan areal parkir yang memadai sehingga mampu menampung volume kendaraan yang parkir.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana karakteristik parkir dan model hubungan parkir pada beberapa pasar tradisional yang ada di kabupaten Tabanan. Penelitian ini dilakukan pada Pasar Tradisional Kediri, Pasar Tabanan, Pasar Dauh Pala dan Pasar Marga yang berlokasi kabupaten Tabanan. Adapun metode yang digunakan di dalam pengumpulan data adalah mengolah data primer dan sekunder. Data primer berupa survey secara langsung dan wawancara ke petugas / kantor yang mengurus tentang parkir pada lokasi studi. Data sekunder berupa data kios dan los yang didapat dari kantor pasar pada masing-masing lokasi studi kemudian dianalisa karakteristik dan dianalisa regresi untuk mendapatkan model parkir pasar tradisional di Kabupaten Tabanan Hasil penelitian menunjukan areal parkir Pasar Kediri untuk sepeda motor (MC) mampu menampung permintaan parkir sedangkan kendaraan ringan (LV) tidak mampu menampung permintaan parkir.Areal parkir Pasar Tabanan untuk sepeda motor (MC) mampu menampung permintaan parkir sedangkan kendaraan ringan (LV) tidak mampu menampung permintaan parkir.Areal parkir Pasar Dauh Pala tidak mampu menampung permintaan parkir untuk sepeda motor (MC) dan kendaraan ringan (LV).Areal parkir Pasar Marga mampu menampung permintaan parkir untuk sepeda motor (MC) dan kendaraan ringan (LV).Model regresi dari kapasitas parkir di Pasar Tradisional Kabupaten Tabanan untuksepeda motor (MC) yaitu Y= 89,534+0,073X1+0,084X2 dimana, jumlah kios dan jumlah los secara bersama-sama mampu mempengaruhi kapasitas parkir dan model regresi dari kapasitas parkir di Pasar Tradisional Kabupaten Tabanan untuk kendaraan ringan (LV) yaitu Y= 23,267+0,035X1+0,073X2 dimana, jumlah kios dan jumlah los secara bersama-sama mampu mempengaruhi kapasitas parkir
ANALISA NILAI KUAT TEKAN BEBAS CAMPURAN SEMEN DAN TANAH LEMPUNG EX. TABANAN DENGAN BERBAGAI VARIASI KADAR AIR I Made Sudarma; Ida Bagus Gede Indramanik; I Gede Adi Satriawan
Jurnal Teknik Gradien Vol 11 No 2 (2019): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v11i2.284

Abstract

Karakteristik tanah lempung secara umum mempunyai daya dukung terhadap beban sangat rendah, terutama pada musim hujan mudah mengembang (swelling), tetapi pada musim kemarau mudah retak – retak pada permukaannya, hal ini terlihat dilapangan sampai lebar retaknya antara 1 – 3 cm dengan kedalaman tertentu. Akibat kondisi tersebut diatas, diperlukan suatu cara agar tanah tersebut tetap stabil kondisinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai kuat tekan tanah lempung yang dicampur semen menggunakan variasi kadar air, dimana tanah yang dijadikan sampel adalah tanah lempung ex. Tabanan distabilisasi dengan semen. Metodologi yang dilaksanakan adalah dengan mencampurkan 98% tanah lempung + 2% semen pada variasi campuran air dengan metode UCS (Unconfined Compressive Strength). Sebelumnya dilaksanakan pengujian awal karakteristik tanah lempung tanpa campuran semen, kemudian dilakukan pencampuran 98% lempung ex. Tabanan + 2% semen dan diperam selama 3 hari dan 10 hari pada kondisi batas cair, kadar air optimum, batas plastis dan indeks plastis. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada campuran tanah lempung 98% + 2% semen dengan variasi campuran air dengan pemeraman 3 hari, kuat tekan bebas (qu) yang dihasilkan adalah 400 - 450 Kpa, lebih kecil dibandingkan dengan pemeraman 10 hari yang menghasilkan kuat tekan bebas (qu) ± 2.015,17 Kpa pada kondisi kadar air optimum (w optimum). Demikian juga regangan (ε) pada umur pemeraman 3 hari sebesar 4,70 lebih kecil dibandingkan dengan pemeraman 10 hari sebesar 5,90. Hal tersebut menunjukkan bahwa tanah lempung yang dicampur dengan semen akan memiliki porositas dan angka pori yang semakin kecil, sehingga tanah lempung menjadi semakin padat.
ANALISIS BANJIR WILAYAH, DESA BAKTISERAGA KECAMATAN BULELENG DAN DESA SAMBANGAN KECAMATAN SUKASADA, KABUPATEN BULELENG I Putu Ngurah Hartawiguna; I Ketut Soriarta; I Made Sudarma
Jurnal Teknik Gradien Vol 12 No 2 (2020): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v12i2.460

Abstract

Desa Baktiseraga dan Desa Sambangan yang berada di Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Sukasada memiliki wilayah perumahan sangat luas, sehingga menjadikan daerah tersebut padat penduduk. Banjir dan genangan sering terjadi pada saat hujan deras. Salah satu daerah yang sering terjadi banjir adalah ruas Jalan Srikandi. Dimana pada saat musim hujan, terjadi genangan dan transportasi menjadi tidak lancar. Dari permasalahan adanya banjir dan genangan tersebut, maka dirasa perlu dilakukan analisis banjir wilayah ditempat tersebut dan mengukur penampang saluran drainase exsisting untuk mengetahui kapasitas penampang saluran drainase yang ada. Metode yang digunakan untuk analisis ini meliputi analisis hidrologi maupun analisis hidrolika, dimana analisis hidrologi terdiri dari : data curah hujan, curah hujan rancangan, banjir rancangan. Sedangkan analisis hidrolika untuk mengetahui kapasitas saluran, dimana kapasitas saluran adalah besarnya debit maksimum yang dapat ditampung dan dilewatkan oleh suatu saluran dengan ukuran penampang tertentu termasuk tinggi jagaan. Dilanjutkan dengan analisa debit buangan air limbah. Dari hasil analisis saluran existing yang ada di Jalan Srikandi, diketahui bahwa dimensi mampu menampung debit hujan kala ulang I5 dan I10 Tahun dengan debit banjir maksimum (Qt) bervariasi sesuai lokasi saluran yang telah ditambah debit air buangan domestik dan non domestik dengan nilai 0.0108802 m3/dt yang. Berdasarkan hasil kajian analisis lapangan, penampang yang paling ideal dalam mengatasi genangan karena sedimentasi dan sampah dijalan Laksamana dan jalan Srikandi diperlukan penampang baru berbentuk setengah lingkaran dengan r=0,4 m yang memiliki nilai debit saluran (Qs) > debit banjir (Qt) di sepanjang saluran drainase lokasi studi.
PKM PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA JAJANAN BALI GEK EVI DI DESA PEGUYANGAN KANGIN KECAMATAN DENPASAR UTARA KOTA DENPASAR Ni Putu Tirka Widanti; I Made Sudarma; Cokorde Istri Dian Laksmi Dewi
ABDIMAS Vol 2 No 01 (2022): Education for Sustainable Development
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan Jajanan Bali Gek Evi adalah salah satu industri rumah tangga pangan yang dilakukan oleh penduduk di Desa Peguyangan Kangin Kecamatan Denpasar Utara Kota Denpasar yang masih sederhana dan dikerjakan secara manual. Bahan baku yang digunakan adalah beras ketan, injin, tepung, gula pasir dan gula merah. Keseluruhan proses produksi Jajanan Bali Gek Evi ini masih dikerjakan dengan cara dan peralatan sederhana. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah masalah sarana dan prasarana produksi yang tidak tersedia. Penelitian ini menggukan pendekatan penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa PKM Pemberdayaan Kelompok Usaha Jajanan Bali Gek Evi Di Desa Peguyangan Kangin Kecamatan Denpasar Utara Kota Denpasar telah menerima bantuan berupa renovasi ruang kerja dan pengadaan alat produksi. Pemilik juga diberikan pelatihan berupa teknik pengemasan jajanan dan pemasaran melalui media sosial dan pembuatan laporan keuangan. Meskipun demikian, peningkatan jumlah pesanan tidak terlalu signifikan mengingat kondisi ekonomi yang menurun akibat Covid-19. Dengan adanya kegiatan PKM ini, diharapkan usaha Jajanan Bali Gek Evi dapat memberikan dampak ekonomi yang besar. Selain itu, sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah penjualan maka perlu dilakukan perluasan pangsa pasar dan melakukan promosi di pameran kuliner maupun melalui media sosial.
ANALISA TINGKAT KERUSAKAN JALAN DAN PERENCANAAN LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY) (Studi Kasus: Ruas Jalan Bangsing-Padangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan) Gede Sumarda; I Made Sudarma; I Kadek Darma Wirawan
Jurnal AKSES Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Akses
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.131 KB) | DOI: 10.47329/jurnalakses.v13i2.779

Abstract

Bangsing-Padangan road is a road located in Pupuan District, Tabanan Regency. This road is a Class IIIC Local road type. Bangsing-Padang road is traversed by 4 villages. The damaged section is 2km. The most visible types of damage are cracks, large holes, sinking, and peeling. The damage is very disturbing to road users, therefore it is necessary to analyze the level of road damage and plan additional layers (Overlay). The PCI (Pavement Condition Index) method and the bina marga component analysis method were used in this study. From the analysis results, it was found that subsidence damage was more dominant than other types of damage, namely 57.44%, 35.27% cracked damage, and 38.29% hole damage. The results of the PCI (Pavement Condition Index) method obtained are 47.9% in moderate (Fair) conditions. From the results of the calculation of the bina marga component analysis method, the results obtained are D0 (Overlay) = 6.05cm using Laston material, D1 (Surface Layer) = 7cm using Lapen material, D2 (Upper Foundation Layer) = 15cm using stabilization material with lime, D3 (Foundation Layer) bottom) = 11cm using class A sirtu material.