Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Populasi Lychas mucronatus (Scorpiones:Buthidae) di Kampus Undip Tembalang Semarang. Rohman, Arief Fatkhu; Hadi, Mochamad -; Tarwotjo, Udi -
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 12, No. 2, Tahun 2010
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.733 KB) | DOI: 10.14710/bioma.12.2.49-55

Abstract

Scorpion is an animal that has a high adaptability in various environmental conditions. Lychas mucronatus isone species of scorpion of the Buthidae family, which can be found on Campus Diponegoro University, SemarangTembalang. No data population and the spread of L. mucronatus on the campus of Diponegoro University, SemarangTembalang. This study aims to assess the population of L. mucronatus on the campus of Diponegoro University,Semarang Tembalang. This research was conducted in October-November 2009 in the region Undip TembalangHyderabad campus. Samples were taken by hand collecting techniques directly in the field accompanied by an imagecapture scorpion on its habitat. L. population data mucronatus were analyzed descriptively. The results showed L.mucronatus found on campus Undip Tembalang were 22 specimens consisting of 15 females, 2 males, 1 juvenile,and 4 specimens of unknown gender. L. mucronatus females in this study more likely in because of male mortalityduring mating season. L. mucronatus was found in grassland and shrub habitats, fields, and around the tree, L.mucronatus occupy four types of microhabitat characteristics, namely: leaf litter, rotten wood, in the soil, and understones. L. mucronatus most common in grassland and shrub habitats with sloping contour with microhabitat under arock. The presence of predators and competitors are likely to be a factor not found in L. mucronatus in severallocations on campus Undip Tembalang.
Pengaruh Ekstrak Daun dan Ranting Aglaia odorata terhadap Parasitasi dan Enkapsulasi Eriborus argenteopilosus pada Inangnya, Crocidolomia binotalis Tarwotjo, Udi -
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 11, No. 2, Tahun 2009
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.955 KB) | DOI: 10.14710/bioma.11.2.64-68

Abstract

Pengaruh ekstrak daun dan ranting A. odorata terhadap parasitasi dan enkapsulasi Eriborus argenteopilosuspada Crocidolomia. binotalis telah diteliti di laboratorium Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1)toksisitas ekstrak daun dan ranting A. odorata terhadap C. binotalis, (2) mortalitas Eriborus argenteopilosus, (3)tingkat parasitasi dan enkapsulasi E. argenteopilosus Metode yang dipergunakan disusun berdasarkan RAL dengan 3kali ulangan data dianalisis dengan sidik ragam (varians) dan perbedaan nilai tengah antar perlakuan diuji denganDMRT. Toksisitas ekstrak daun dan ranting A. odorata terhadap larva C. binotalis instar satu menyebabkankematian yang tinggi dengan meningkatnya konsentrasi dimana nilai LC50 sebesar 657,2470 mg/L, sedangkan LC90sebesar 3353,6799 mg/L Tingkat parasitasi E. argenteopilosus terhadap C. binotalis pada konsentrasi 81,1485 mg/L(LC5) ataupun 278,7482 mg/L(LC25) tidak berbeda nyata dengan kontrol. Sedangkan perlakuan ekstrak padakonsentrasi 278,7482 mg/L (LC25) mampu menekan tingkat enkapsulasi.
Mortalitas dan Pertumbuhan Larva Nyamuk Anopheles aconitus kerena Pemberian Ekstrak Daun Selasih Oscimum basilicum Istimuyasaroh, Istimuyasaroh -; Hadi, Mochamad -; Tarwotjo, Udi -
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 11, No. 2, Tahun 2009
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.183 KB) | DOI: 10.14710/bioma.11.2.59-63

Abstract

Nyamuk Anopheles aconitus merupakan vektor penyakit malaria. Penyakit malaria merupakan penyakit infeksi yang sering terjadi di daerah tropis, salah satunya Indonesia. Pengendalian nyamuk Anopheles aconitus sebagai vektor perlu dilakukan secara tepat dan ramah lingkungan. Tanaman selasih (Oscimum basilicum) diketahui mempunyai potensi sebagai sumber bahan insektisida botani karena kandungan metabolit sekundernya, antara lain eugenol, linalool, dan geraniol yang diketahui tidak disukai oleh nyamuk. Tujuan penelitian adalah mengkaji mortalitas dan pertumbuhan larva nyamuk Anopheles aconitus akibat pemberian ekstrak daun selasih Oscimum basilicum serta mengetahui konsentrasi efektif ekstrak daun selasih dalam meningkatkan mortalitas serta menurunkan pertumbuhan larva nyamuk Anopheles aconitus. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi F MIPA UNDIP. Data mortalitas diperoleh dengan uji hayati yang selanjutnya diuji dengan analisis probit untuk mengetahui efektifitas bahan uji. Sedangkan data pertumbuhan diolah dengan rumus Zhang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mortalitas larva meningkat sejalan dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak. Efektifitas ekstrak terhadap larva uji ditunjukkan dengan tingkat toksisitas ekstrak (LC50-48 jam) adalah 5,01%. Pertumbuhan larva juga menurun sejalan dengan meningkatnay konsentrasi ekstrak, nilai GI (Growth index) berkisar antara 1-0, dan nilai RGI (Relative growth index) berkisar antara 100-81%.